spot_img
Senin 6 Mei 2024
spot_img
More

    Bocah 4 Tahun di Banjar Keracunan Soto

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Seorang bocah bernama Aditia (4) harus menjalani perawatan di RSUD Kota Banjar Jawa Barat (Jabar) setelah menyantap soto di acara hajatan tetangganya di Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari.

    Adit merasakan sakit perut dan muntah-muntah beberapa jam setelah memakan hidangan di acara tersebut.

    Menurut Melina ibu Korban, anaknya pada Minggu (23/5/2021) kemarin ikut ke acara hajatan tetangganya. Dia di sana memakan soto dengan lahap.

    BACA JUGA: 37 Warga Mekarsari Banjar Keracunan Makanan Hajatan

    Melina mengaku panik karena anaknya merasakan sakit dan muntah-muntah.

    “Saya langsung membawanya ke Puskesmas. Petugas medis merujuknya ke SUD karena kekurangan alat untuk mengeluarkan racun,” katanya di RSUD Kota Banjar, Senin (24/5/2021).

    Menurut Melina, tak hanya anaknya, dia pun mengalami gejala serupa namun tidak separah yang dialami Adit.

    “Sama saya juga merasakan sakit perut, tapi gak terlalu parah,” kata Dia.

    Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, salah satu korban keracunan, Dewi (43), warga Kelurahan Muktisari, dirinya merasakan sakit perut dan muntah-muntah setelah beberapa jam pulang dari hajatan tetangganya.

    banjar fokusjabar.id
    Korban keracunan makanan (foto Budiana)

    Dia menyebutkan, pada pukul 13.00 WIB dirinya mendatangi hajatan nikahan kemudian pukul 13.30 WIB mendatangi hajatan khitanan di lingkungan yang sama pada Minggu (23/5/2021) kemarin.

    “Saya merasakan sakit jam empat, beberapa jam setelah pulang dari hajatan kemarin. Yang dirasakan sakit perut dan muntah-muntah. Saya makan soto di hajatan tetangga,” ungkapnya saat ditemui di RSUD Kota Banjar, Senin (24/5/2021).

    Dewi mengatakan, memang saat hendak memakan soto merasakan aroma kurang sedap.

    “Sambal sama mienya memang tidak enak,” kata dia.

    Setelah merasakan sakit yang luar biasa, dirinya langsung mendatangi UPTD Puskesmas Langensari. Namun karena keterbatasan alat pelayanan, dirinya langsung dilarikan ke RSUD Kota Banjar.

    “Awalnya saya berobat ke Puskesmas, tapi di sana tidak sanggup katanya tidak ada alat untuk mengeluarkan racunnya dan saya ke RSUD,” terang dia.

    (Budiana Martin/Bambang)

    Berita Terbaru

    spot_img