BANDUNG,FOKUSJabar.id: Olahraga roundnet terus mengalami perkembangan yang cukup pesat, tidak hanya di Kota Bandung sebagai kota pertama kelahiran olahraga ini. Baru-baru ini, olahraga ini mulai diperkenalkan dan digandungi kalangan muda di ibukota Jakarta.
Pelopor sekaligus pendiri Perkumpulan Roundnet Indonesia (Rounin), Genta Fajar mengatakan, setelah Kota Bandung, olahraga yang bersifat rekreasi ini mulai banyak dimainkan warga Malang. Kali ini, giliran ibukota negara yang mulai menggelutinya dengan kehadiran Roundnet Indonesia Chapter Jakarta Barat (Rounin Jakbar).
“Rounin Jakbar ini dipimpin seorang guru olahraga dan pada Minggu (20/12/2020) kemarin menggelar coaching clinic and sharing experience yang diikuti lebih dari 50 orang. Mereka datang untuk belajar dan merasakan keseruan olahraga ini,” kata Genta yang dinobatkan sebagai Bapak Roundnet Indonesia.
Pada coaching clinic and sharing experience yang digelar di Raflesia Futsal Center Kalideres, Jakarta Barat, lanjut Genta, dia bersama team trainer langsung memberikan materi. Mulai dari pengenalan olahraga roundnet, peralatan, hingga cara bermain.
“Mimpi terbesar saya adalah olahraga ini bisa populer di masyarakat dan bisa menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang resmi seperti PON sehingga mempunyai atlet untuk kejuaraan dunia. Organisasi Rounin diharapkan bisa menjadi wadah bagi seluruh komunitas, klub dan para atlet di Indonesia untuk menggapai cita-cita tersebut di masa depan,” kata Genta.
BACA JUGA: Inkai Kota Bekasi Juara Umum Kejuaraan Kata Virtual 2020
Roundnet merupakan olahraga rekreasi yang diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1989 dan kini berevolusi menjadi olahraga prestasi. Olahraga ini mulai booming dan masuk ke berbagai negara pada pertengahan tahun 2000.
“Olahraga ini gabungan dari banyak unsur olahraga yang sudah ada. Yang paling ketal adalah voli pantai yang dimodifikasi sedemikian rupa,” Genta menambahkan.
Olahraga roundnet, lanjut dia, dimainkan dua tim yang masing-masing tim dihuni oleh dua orang layaknya voli pantai. Satu tim, diperkenankan maksimal melakukan tiga kali sentuhan bola yang dipantulkan ke sebuah net bundar di bagian bawah.
“Tujuan olahraga ini, bagaimana agar tim lawan tidak bisa mengembalikan bola sehingga teknik pukulan serta memantulkan bola ke net bundar menjadi keahlian yang vital selain harus ditunjang fisik prima. Perhitungannya menggunakan sistem rally point 15 atau 21,” kata dia.
Untuk peralatan sendiri, terdiri dari bola karet ukuran kecil. Sedangkan untuk net bundar memiliki diameter 90 cm denghan ketinggian 20 centimeter dari atas tanah.
“Untuk ukuran lapangan tidak ada batasan, meski idealnya berukuran 5×5 meter dan ada lingkaran batas jarak service dalam sebuah turnamen. Karena olahraga ini dasarnya olahraga rekreasi, maka usia pemain pun tak dibatasi tapi dalam sebuah turnamen itu minimal usia atlet 10 tahun,” kata Genta.
(Ageng)
