spot_img
Selasa 7 Mei 2024
spot_img
More

    Bupati Ade Sugianto Layani Jemaah Haji Obati Lapar Dan Dahaga

    MAKKAH,FOKUSJabar.id: Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengambil langkah cepat untuk melayani seluruh jemaah haji asal Kabupaten Tasikmalaya yang kesulitan mendapat pasokan makanan.

    Tak tanggung-tanggung, kebijakan Ade Sugianto orang nomor satu di Kabupaten Tasikmalaya ini, menyediakan makanan bagi sekitar 1.600 jemaah haji, selama empat hari di pemondokan Mahbas Jin, Makkah. 

    Hal itu dilakukan Ade Sugianto, menyusul  kebijakan pihak muassasah Saudi Arabia yang menghentikan pelayanan konsumsi bagi para jemaah haji sejak tanggal 25 Juni hingga 3 Juli 2023.

    BACA JUGA: Layanan Konsumsi Diberhentikan, Ini yang Dilakukan Jemaah Haji Jabar di Mekkah

    Alhasil, ribuan jemaah haji asal Kabupaten Tasikmalaya ini tidak perlu ngantre di restoran atau kedai/warung makanan.

    Mereka mendapatkan paket makan dan minum untuk selama empat hari dengan jatah dua kali makan, pagi dan sore.

    Berbeda dengan jemaah haji asal kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Mereka harus mengantre membeli makanan menggunakan living cost dari pemerintah Indonesia.

    “Langkah cepat Bupati Tasikmalaya ini sangat positif di tengah-tengah jemaah haji membutuhkan layanan konsumsi yang mudah sebagai energi untuk menjalankan ritual ibadah,” kata Petugas Haji Daerah (PHD) Jawa Barat untuk Kabupaten Karawang, Deden Nurul Hidayat melalui saluran telepon, Minggu (2/7/2023).

    Dia menilai, kebijakan Bupati Ade Sugianto sangat luar biasa dengan memuliakan para tamu Allah SWT, sehingga para jemaah haji ini merasakan kenyamanan dan semangat untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji maupun umrah di tanah suci.

    “Saya koordinasi dengan rekan-rekan sesama PHD, ternyata semua mengakui jika Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah mengambil langkah strategis demi melayani jemaah haji asal daerahnya,” ujar Deden Nurul Hidayat. 

    Menurutnya, penghentian layanan konsumsi  jemaah haji dari pihak muasasah, merupakan sesuatu yang sangat bisa dipahami dan maklum.

    Akses transportasi yang ditutup, telah menghambat jalur transportasi katering untuk para jemaah haji di pemondokan.

    “Beruntung banyak restoran atau warung makan Indonesia yang tidak terlalu jauh dari lokasi pemondokan. Sehingga jemaah haji bisa memanfaatkan living costnya untuk membeli makan,” tutur Deden.

    BACA JUGA: Ketua FORKI Kota Bandung Lepas Atlet Menuju Popda XIII Jabar 

    Deden menambahkan, untuk kebutuhan makan para jemaah haji asal Jawa Barat selain Kabupaten Tasikmalaya, sejauh ini tidak ditemukan kesulitan.

    “Banyaknya warung makanan yang mudah dijangkau. Pilihan menunya juga beragam termasuk makanan khas Jawa Barat seperti martabak, bakso dan lain sebagainya,” katanya.

    Antrean jemaah haji asal Jabar di warung makan atau kedai, terang Deden, menjadi pemandangan setiap hari dan berjalan dengan tertib serta aman.

    Namun tegas dia, inisiatif Bupati Ade Sugianto dengan menyediakan jamuan makan, telah mengecualikan jemaah haji asal Kabupaten Tasikmalaya dari aktivitas mengantre seperti itu.

    “Itu harus diapresiasi,” ucap dia.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img