spot_img
Senin 6 Mei 2024
spot_img
More

    Pedagang Non-Sembako Pasar Kota Banjar Menolak Ditutup

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Selama pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, pemerintah Kota Banjar meminta sebagian kios non sembako ditutup. Namun kebijakan tersebut ditolak para pedagang non-sembako di Pasar Banjar.

    “Saya menyayangkan dengan datangnya Kapolres ke Pasar Banjar dan menginstruksikan agar pasar tutup, kecuali pedagang sembako, secara mendadak sebagai upaya memutuskan penularan rantai Covid-19. Tanpa ada imbauan atau pemberitahuan terlebih dahulu,” kata salah satu pedagang non sembako, Joko Nurhidayat, Selasa (13/7/2021).

    Joko yang menjual tembakau di pasar Induk Kota Banjar mengatakan, saat ini kondisi ekonomi semakin hari semakin menurun karena kondisi pasar sepi. Hal tersebut memaksa dia dan pedagang non-sembako lain untuk tetap berjualan.

    BACA JUGA: Wakil Wali Kota Banjar Positif Covid-19, Ini Pesan untuk Warga

    “Kalau pun ada bekal, kita pasti tutup untuk istirahat. Tapi memang kondisi sekarang yang memaksa pedagang untuk terus berjualan,” kata dia.

    Joko mengatakan, seharusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu sebelum kebijakan menutup kios non-sembako diterapkan. Harus ada pembicaraan diantara pedagang, perwakilan pasar dan pihak terkait lainnya.

    “Perlu ada pendekatan yang humanis, bila perlu duduk bersama dengan perwakilan dari pasar bagaimana solusinya. Jangan ujug-ujug langsung disuruh tutup, kesannya ibu Kapolres kurang humanis dalam menangani hal ini,” Joko menegaskan.

    Dia berharap pemerintah Kota Banjar bisa bersikap bijak terhadap kondisi saat ini. Pihaknya, tak menampik jika situasi Covid-19 perlu menjadi bahan perhatian bersama termasuk para pedagang.

    “Coba dihitung, berapa ratus bahkan berapa ribu orang menggantungkan hidupnya dari jualan di Pasar Banjar. Pedagang bukan kaum ‘ber-gajih’, dengan ditutupnya para pedagang non sembako akan timbul persoalan baru. Saya menyayangkan dengan sikap Kapolres Banjar, bisa jadi kepala pasar juga tidak tahu pasar harus ditutup. Kalau iya tidak tahu, berarti tidak ada koordinasi polres dengan instansi terkait,” kata dia.

    (Agus/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img