spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Popularitas Ridwan Kamil Diprediksi Salip Anies Baswedan

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Popularitas Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat ini mencapai 65,8 persen sebagai kepala daerah kedua yang paling dikenal menurut lembaga survei Indobarometer. Memilki tingkat popularitas di atas 50 persen menjadi modal penting bagi tokoh yang memiliki niat maju pada kontestasi pemilihan umum 2024 mendarang.

    “Popularitas itu menjadi modal. Orang punya integritas, punya kompetensi kalau tidak populer ya kemungkinan kecil dipilih,” kata pakar Hukum Universitas Padjadjaran, Firman Manan, Senin (24/2/2020).

    Kendati demikian, popularitas harus dibarengi dengan elektabilitas dari popularitas yang positif. Artinya, popularitas tidak muncul dari isu negatif dan kontroversial.

    “Tidak ada sebetulnya hal-hal yang kontroversial dari Kang Emil (Ridwan Kamil). Kalau saya melihat, memang sejauh ini Kang Emil lebih fokus untuk membereskan Jabar kan,” ucap dia.

    Firman menjelaskan, berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meskipun popularitasnya paling tinggi namun ditimbulkan dari isu kontroversi dan isu negatif.

    “Beda dengan kasus Jakarta. Misalkan degan Pak Anies seperti kasus banjir, walaupun Jabar ada tapi tidak semasif di DKI. Terlebih kita tahu, DKI magnet politiknya sangat kuat, jadi isu nasional itu bersentuhan betul,”  jelasnya.

    Diketahui, elektabilitas Anies Baswedan di angka 31,7 persen sedangkan dalam tingkat pengenalan di angka 91,7 persen. Menurut Firman, bukan tak mungkin posisinya akan tersalip kepala daerah lain jika yang muncul selalu isu kontroversial.

    “Bisa saja pak Anies Baswedan lebih populer dan elektabilitas-nya menjadi tinggi tetapi kalau terlalu banyak isu kontroversial bukan tidak mungkin dari waktu ke waktu bisa menurunkan elektabilitas,” ucap dia.

    Terlebih, lanjut Firman, ajang Pemilihan Presiden akan berlangsung pada 2024 nanti. Artinya, masih terlalu jauh jika berpatokan pada hasil survei yang terjadi saat ini.

    “Sebenarnya waktunya masih panjang dan kita juga belum tahu, itu nama yang beredar saat ini belum tentu akan maju di 2024. Nah, politik Indonesia kan banyak kejutan, seringkali yang muncul tiba tiba orang yang tadinya tidak dibicarakan,” katanya.

    Firman melanjutkan, survei merupakan hasil dari opini publik. Sedangkan responden tersebut dipilih secara random, termasuk orang yang awam.

    “Biasanya, memang figur-figur yang terekspos oleh media yang kemudian masuk dalam radar orang-orang yang ditanya (responden) itu,” katanya.

    Jika melihat Ridwan Kamil, Firman menilai, sejauh ini hanya lebih rendah dalam hal coverege dari media mainstream, khususnya mengenai isu nasional. Hal tersebut berbeda dengan kepala daerah lainnya, walaupun tak jarang isu pemberitaan mereka tak selamanya positif.

    Namun bilamana bicara media sosial, Ridwan Kamil boleh dibilang unggul dari gubernur lainnya, sebut saja Anies Baswedan, Khofifah Indar Parawansa, Ganjar Pranowo maupun Tri Rismaharini. Hal itu terukur dari jumlah pengikut pada media sosial Ridwan Kamil seperti akun instagram juga twitter.

    “Sudah lumayan kalau kita bicara konteks nasional di (capres) 2024, ya bagaimanapun kang Emil disebut-sebut sebagai salah satu kandidat,” tuturnya.

    (As/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img