spot_img
Rabu 12 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7157

Satpol PP Tasik Ancam PKL RSUD

0
Satpol PP Kota Tasikmalaya mengangkut gerobak pkl (SEDA DAENG MANGKASRA)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Kepala Dinas Pol PP Kota Tasikmalaya Budi Rachman menegaskan, para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di RSUD Kota Tasik jangan bandel. Sebab kalau tetap memaksa jualan di trotoar akan ditindak tegas.

“PKL yang kembali merampas trotoar di jalur Rumah Sakit atau tepatnya di depan RSUD Dr. Soekardjo itu jelas telah melanggar aturan karena mengganggu kepentingan umum. Ini tak bisa kita biarkan, segera kita eksekusi sudah jelas melanggar aturan masa kita biar saja,” kata  Budi Rachman Jumat (22/03).

Dia mengatakan, para PKL itu memang bandel  bagaimana tidak meskipun  sepanjang trotoar di depan RSUD telah dipasangi rantai ukuran besar, namun mereka ini tetap saja bandel dengan menempatkan grobaknya di atas trotoar.

“Mau bagaimana atuh, sudah dipasang rantai besar tetap maksa jualan. Mereka menganggu menggangu sarana umum, tentunya wajib ditertibkan, apalagi pak walikota telah mengintruksikan agar Dinas Pol PP konsisten dan tegas dalam melaksanakan tindakan penertiban PKL,”tuturnya.

Dia juga menjelaskan, dalam melaksanakan penertiban pelanggaran di jalan Rumah Sakit, tidak parsial namun perlu bersama-sama seluruh stakeholder dalam menegakkan aturan atau Perda. “Seiring akan diberlakukan jalan rumah sakit menjadi Sistem Satu Arah (SSA), untuk itu sebelum SSA diberlakukan secepatnya para PKL yang membandel itu segera kami eksekusi namun sebelumnya kami akan layangkan surat pemberitahuan dan teguran,”tegasnya.

Eksekusi PKL lanjutnya, bukan hanya di jalur jalan rumah sakit saja, tapi semua akan kita sisir dan tertibkan, demi menegakkan Perda dan intruksi lansung Walikota tidak ada pengecualian, setiap aktifitas masyarakat yang melanggar Perda semua akan kita eksekusi tak terkucuali pedagan kaki lima (PKL).

(Seda/DAR)

Berkunjung ke Bandung, SBY Imbau Kader Serius Menangkan Calon yang Diusungnya di Pilkada

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau kepada seluruh kader Partai Demokrat yang ada di Jawa Barat untuk serius memenangkan calon kepala daerah yang diusung oleh partai berlambang mercy tersebut. Hal tersebut dikatakan SBY di hadapan 1000-an Kader Partai Demokrat yang hadir di Gedung Setia Graha Jalan Jakarta Kota Bandung, Jumat (23/3.

“Kalau saya yakin, saya kira saudara semua yakin. Dan hari ini saya berikan dukungan penuh,” katanya.

Menurut SBY, dua sosok yang diusung partainya untuk bertarung di Jawa Barat dan Kota Bandung itu diputuskan melalui mekanisme dan pertimbangan yang matang. Dilihat kualitas sejauh mana kemampuannya bisa mengelola pemerintahan.

“Bagaimana tekadnya, apa saja yang bisa dilakukan, kedekatannya dengan rakyat. Saya putuskan kedua figur ini diusung Demokrat. Saya berikan dukungan penuh,” ujarnya.

Seperti diketahui, Partai Demokrat mengusung Dedy Mizwar untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat yang berpasangan dengan Dedi Mulyadi dan Chaetrul Yaqin calon Wakil Wali Kota Bandung yang berpasangan dengan Nurul Arifin.

(Budi/DH)

Dimulai dari Olahraga, Gyeongsangbuk-DO Buka Peluang Kerjasama di Bidang Lain

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Setelah cukup berhasil bekerjasama di bidang olahraga, Provinsi Gyeongsangbuk-DO, Korea Selatan membuka peluang untuk mengembangkan kerjasama di bidang lain dengan Provinsi Jawa Barat. Salah satunya di bidang pendidikan, pariwisata dan kebudayaan, hingga bidang ekonomi.

“Diawali dari bidang olahraga, bagaimana kerjasama ini bisa berkembang di bidang lain seperti di pendidikan, kebudayaan sampai ekonomi. Kami pun datang kesini (Bandung) untuk lebih meyakinkan agar kerjasama di bidang lain selain olahraga bisa berjalan,” ujar salah seorang perwakilan Gyeongsangbuk-DO, Mr Park Eui-Sik saat ditemui di gedung KONI Jabar di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (23/2/2018).

Mr Park menambahkan, saat ini Korea Selatan, khususnya Gyeongsangbuk-DO, telah menjadi tulang punggung baru di Asia melalui Gerakan Saemaul Undong. Gerakan ini digagas pemerintah Korea pada tahun 1970 dan menjadi pondasi bagi pertumbuhan Korea Selatan dari negara miskin menuju salah satu perekonomian terbesar dunia, serta siap untuk ditularkan ke Indonesia, khususnya di Jabar.

Gerakan Saemaul Undong sendiri merupakan suatu gerakan pembangunan yang digerakkan oleh masyarakat dengan menekankan pada semangat ketekunan, swadaya, dan kerja sama. Keberhasilan gerakan ini dapat dilihat dengan peningkatan rata-rata pendapatan rumah tangga secara drastis dari 825 dolar menjadi 4.602 dolar dalam kurun waktu 10 tahun.

“Program gerakan pembangunan pedesaan ini akan sangat bagus bagi Indonesia untuk bisa menumbuhkan perekonomian berkali-kali lipat. Untuk itu, Gubernur Gyeongsangbuk-DO direncanakan datang ke Jabar pada bulan Mei ini. Dan kita kesini untuk bertemu sekaligus mengundang Gubernur Jabar datang ke Gyeongsangbuk-DO pada akhir April. Ini kami lakukan agar kerjasama dengan Jabar bisa secepatnya terjadi dan tepat sasaran kalau pertemuan orang nomor satu di provinsi masing-masing terjadi,” tuturnya.

Untuk di bidang pendidikan, lanjutnya, Gyeongsangbuk-DO siap melakukan program pertukaran pengajar maupun pelajar di berbagai tingkatan. Mulai dari tingkat sekolah sampai perguruan tinggi.

“Program pertukaran guru, dosen, pelajar, hingga mahasiswa ini siap kita lakukan dengan Jabar yang banyak memiliki institusi pendidikan mulai sekolah sampai perguruan tinggi. Kita akan mulai kerjasama ini dengan memberikan gelar Doktor Honoris Causa bagi kedua Gubernur dari perguruan tinggi di masing-masing provinsi,” tegasnya.

Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin menegaskan, pihaknya bukan bermaksud mengambil peran pemerintah atau universitas dalam hal kerjasama di bidang lain selain olahraga. Namun kerjasama yang pertama dilakukan dengan Gyeongsangbuk-DO, Korea Selatan diawali melalui bidang olahraga.

“Korea Selatan itu memiliki sumber daya manusia yang cukup berkualitas melalui olahraga karena warga mereka tidak pernah lepas dari berolahraga sejak tingkat SD sampai perguruan tinggi. Jadi tidak menutup kemungkinan ada kerjasama di bidang lain seperti pendidikan dengan pembentukan SMA khusus olahraga hingga pengembangan sport science di perguruan tinggi seperti yang dilakukan di Korea Selatan. Begitu pun di bidang ekonomi, bagaimana perusahaan-perusahaan besar di Korea Selatan memberikan dukungan pada olahraga. Hal itu tidak bisa kita lakukan, tanpa ada keterlibatan pemerintah maupun perguruan tinggi dalam membangun kerjasama di bidang lain yang saling medukung. Tidak hanya di olahraga saja,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Golkar Klaim Elektabilitas Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi Naik

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pasangan Calon (Paslon) Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mengaku mengalami tren kenaikan popularitas dan elektabilitas dari masa kampanye selama satu bulan.

Ketua Bappilu DPD Golkar Jawa Barat, MQ Iswara menjelaskan, progres kampanye yang dijalankan masing – masing figur terus menunjukan tren positif. Bahkan, daerah yang merupakan lahan rebutan dengan Paslon Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum yaitu Pantura, kedatangan Deddy Mizwar maupun Dedi Mulyadi disambut hangat.

“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada rakyat Jawa Barat, karena satu bulan lebih ini kami bersosialisasi baik Pak Deddy Mizwar maupun Dedi Mulyadi penerimaannya sangat baik dan luar biasa,” ujar Iswara di Gedung PGRI jalan Talaga Bodas Kota Bandung Jawa Barat, Jumat (23/3/2018).

Bahkan, dalam masa kampanye satu bulan yang dijalankan masing masing figur, banyak menerima keluhan masyarakat. Menurut Iswara, aspirasi tersebut, akan menjadi acuan pasangan ini dalam merealisasikan janji politiknya.

” Banyak sekali harapan yang disampaikan ke Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Ini akan jadi catatan penting bagi kami untuk direalisasikan mana kala terpilih. Itu yang kami dapatkan selama bersosialisasi,” terangnya.

Selain itu, dari lembaga-lembaga survei menunjukan pasangan Deddy – Dedi memiliki tingkat popularitas dan kesukaan masyarakat dengan baik. Hal tersebut, sebanding dengan hasil survei internal.

” Dari beberapa survei kami bersyukur, tingkat kesukaan masyarakat makin meningkat berdasarkan beberapa lembaga survei, bukan hanya satu atau dua survei. Alhamdulillah dari mulai dua figur ini dipasangkan, elektabilitasnya naik tinggi,” katanya.

Iswara menambahkan, perkembangan Pilgub Jabar saat ini semakin dinamis. Pihaknya mengakui, meski di pelosok-pelosok daerah menunjukan kans kemenangan yang kuat. Terdapat tiga kota di Jawa Barat yang masih menjadi pekerjaan rumah tim pemenangan.

” Tapi tren naik. Ini yang kami syukuri dan  tentunya karena peran voters di Jabar,” terangnya.

(Adie/Bam’s)

Gyeongsangbuk-DO Ingin Atlet asal Jabar Berprestasi di Asian Games hingga Olimpiade

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kerjasama dua provinsi beda negara antara Jawa Barat, Indonesia dan Gyeongsngbuk-DO, Korea Selatan, dalam bidang olahraga dipastikan terus berlanjut. Kerjasama yang sudah dijalin sejak tahun 2010 tersebut, akan semakin erat dan dilanjutkan hingga keikutsertaan Jabar di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua.

Kepastian tersebut terungkap setelah tiga orang perwakilan dri Provinsi Gyeongsangbuk-DO, Korea Selatan mendatangi gedung KONI Jabar di Jalan Pajajaran, Kota Bandung. Tiga orang perwakilan dari Gyeongsangbuk-DO sendiri sudah berada di Kota Bandung sejak Kamis (22/3/2018) kemarin.

Salah seorang perwakilan Gyeongsangbuk-DO Sport Council, Mr Park Eui-Sik menuturkan, hubungan antara kedua provinsi bukan hanya sekadar hubungan kerjasama tapi lebih merupakan seorang saudara dan sahabat. Pihaknya pun menegaskan jika hubungan kerjasama di bidang olahraga dengan Jawa Barat dipastikan akan terus berlanjut.

“Untuk kerjasama di bidang olahraga dengan Jabar, kami masih berkomitmen untuk melanjutkannya. Tidak hanya dari sisi pengiriman pelatih asal Korea Selatan ke Jabar, tapi juga pelaksanaan try out atlet Jabar ke tempat kami,” ujar Mr Park saat ditemui di gedung KONI Jabar di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (23/2/2018).

Selain itu, pihaknya pun berharap bisa membangun sistem pembinaan olahraga di Jabar seperti layaknya di Korea Selatan. Mr Park sendiri menuturkan jika di negeri ginseng, sistem pembinaan olahraga sudah dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah tingkat dasar hingga tingkat universitas.

“Jadi di negeri kami, olahraga itu sudah dilakukan sejak usia sekolah dasar dan berjenjang terus sampai perguruan tinggi. Dan atlet itu disana bukan sekadar mengisi hobi atau sambilan, tapi merupakan sebuah profesi. Kami ingin bangun sistem yang sama di Indonesia, khususnya di Jabar,” terangnya.

Dengan sistem pembinaan olahraga tersebut, lanjut Mr Park, berbagai prestasi olahraga di level internasional pun berhasil diraih Korea Selatan. Beberpa atlet asal negeri ginseng itu pun telah berhasil menjadi juara di beberapa cabang olahraga di level dunia. Bahkan pada multieven tertinggi tingkat dunia, Olimpiade, Korea Selatan berhasil masuk dalam jajaran 10 besar dunia.

“Jadi kita pun ingin atlet Jabar ini bisa berprestasi di Asian Games hingga Olimpiade, tidak hanya di level nasional atau Asia Tenggara saja. Namun semua itu tidak bisa terwujud kalau dukungan fasilitas dan dana dari pemerintah untuk olahraga tidak bisa lebih baik lagi,” tegasnya.

Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin mengatakan, kerjasama di bidang olahraga antara Gyeongsangbuk-DO dan Jabar sudah terbukti berhasil. Tidak hanya berhasil membawa Jabar sebagai juara umum PON XIX/2016, namun penerapan pembinaan melalui pelatihan yang diberikan oleh para pelatih asal Korea Selatan.

“Kita sudah mencoba menerapkan apa yang diwariskan oleh para pelatih Korea Selatan. Kedepan, tahapan ini akan terus dilanjutkan dan perlu dukungan dari sisi sport science maupun dukungan fasilitas dan anggaran,” ujar Ahmad.

Ahmad menambahkan, Indonesia dengan Korea Selatan sendiri memiliki banyak kesamaan. Baik dari sisi postur tubuh yang tidak jauh berbeda maupun dari peringatan tanggal kemerdekaan yang hanya berbeda dua hari.

“Hanya saja, Korea Selatan jauh lebih maju dari Indonesia, termasuk di bidang olahraga. Kontinuitas pembinaan mereka berjalan dengan baik ditambah dengan dukungan pemerintah dan swasta yang sangat baik pula. Dengan kerjasama ini, bagaimana kita lakukan harmonisasi antara apa yang sudah ada dan dilakukan di Gyeongsangbuk-DO dengan apa yang sudah ada di Jabar dengan segala permasalahannya. Yakin kita bisa, karena sebenarnya kita pun mampu,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Partai Idaman Optimistis Paslon Rudy-Helmi Kembali Pimpin Garut

0
Ketua DPC Partai Idaman Garut, Aep Saepudin (Foto. Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Islam Damai Aman (Idaman) Kabupaten Garut, Aep Saepudin optimistis Pasangan Calon (Paslon) Rudy-Helmi kembali terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Garut periode 2019-2024, Rabu (27/6/2018) mendatang.

Keyakinannya tersebut bukan tanpa alasan, Rudy-Helmi merupakan Paslon petahana yang kerap bertatap mata dengan masyarakat dan program-programnya sudah dirasakan langsung oleh warga.

Paslon no urut 1 tersebut memiliki visi serta misi yang jelas untuk melanjutkan program pembangunan lima tahun kedepan tanpa harus beradaptasi lagi dan Rudy-Helmi adalah pemimpin yang cerdas hingga membawa Kota Intan berprestasi di tingkat provinsi bahkan nasional.

Selain itu, Paslon Rudy-Helmi adalah pasangan yang mumpuni. Keduanya memiliki keahlian dalam mengelola sekaligus memanaje pemerintahan berjalan dengan baik, kondusif, aman dan harmonis.

“ Pak Rudy dan Pak Helmi harmonis saat memimpin Garut. Buktinya, keduanya kembali berpasangan di Pilkada Serentak 2018 dan siap bekerja hingga tahun 2024,” kata Aep Saepudin, Jumat (23/3/2018).

Oleh karena itu, sebagai Partai pendukung Rudy-Helmi, pihaknya mengajak seluruh masyarakat kembali memilihnya.

“ Kalau Garut ingin maju, sejahtera dan bertaqwa, maka pilihlah Paslon no 1,” pungkas Aep Saepdin.

(Andian/Bam’s)

Pelanggaran Pilkada Didominasi Kepala Desa, Apdesi Ciamis Tidak Terima

0
Apdesi Ciamis Gelar Audiensi Bersama Panwaslu Ciamis. (FOKUSJabar/Riza M Irfansyah)

CIAMIS,FOKUSJabar.id : Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Ciamis mendatangi Kantor Panitia Pengawsan Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Ciamis, Jumat, (23/3/2018).  Kedatangan mereka salah satunya mempertanyakan terkait keterangan yang disampaikan Panwaslu di beberapa pemberitaan yang mengatakan bahwa pelanggaran Pilkada didominasi oleh kepala desa.

Sekretaris Apdesi Gandar Herdiana mengatakan, kami ingin mempertanyakan apa tolak ukurnya bahwa pelanggaran Pilkada didominasi oleh kepala desa.

“Kenapa dan apa tolak ukurnya, ini harus jelas. Termasuk juga kami ingin mempertanyakan himbauan yang berbunyi bahwa kepala desa tidak boleh hadir dalam kegiatan masyarakat yang dihadiri calon, ini perlu kejelasan,” kata Gandar dalam audiensi antara Apdesi dan Panwaslu.

Kedatangan Apdesi yang diwakili oleh unsur pimpinan dan pengurus Apdesi itu kata Gandar mewakili 258 kepala desa, yang tidak terima dengan pernyataan bahwa kepala desa mendominasi pelanggaran, dan dilema ketika kepala desa sebagai pimpinan masyarakat tidak boleh hadir dalam kegiatan masyarakat hanya karena didatangi calon.

Himbauan tersebut kata Gandar menjadi polemik mengingat tugas kepala desa adalah membimbing masyarakat agar lebih maju. Pihaknya meminta aturan yang detail agar kepala desa bisa memahami rambu-rambu ketika hadir atau tidak hadir dalam kegaiatan maysarakat yang menghadirkan salah satu calon bupati.

” Kita ini selaku orang yang paling tahu tentang kondisi masyarakat, orang yang paling terdepan memberi informasi terkait pemilu. Kita minta kejelasan terkait aturan sehingga dalam melayani masyarakat kita tidak canggung,” paparnya.

Sementara itu Komisioner Panwaslu Ciamis Fahmi Fazar Mistofa menjelaskan, jika kedatangan paslon dalam rangka kampanye itu jelas tidak boleh. Di luar kampanye itu dibolehkan. Zona kampanye sudah jelas.

“Indikasinya itu contoh jika ada pengajian itu pasti di masjid dan itu bukan dalam kontes kampanye, tapi jika ada indikasi kampanye maka yang dipersalahkan adalah pasangan calonnya, itu cukup jelas,” ungkapnya.

Fajar menekankan, jelas dalam undang-undang aturanya, kehadiran Paslon tidak memakai atribut, hanya didampingi walpri, tidak boleh mengerahkan masa pendukung dengan atributnya, panitia tidak boleh memakai atribut kampanye, kalau semisalnya pasangan calon hanya mengenalkan diri, itu bukan kampanye.

“Jika dalam kegiatan pengajian tersebut Kades hanya mengenalkan sosok dan tidak memberi waktu khusus, sesuai porsinya, dan jika harus memberikan informasi terkait pemilu maka perkenalkan kedua sosok pasangan calon secara adil, semua sudah cukup jelas diatur,” tegasnya.

Fajar menekankan, alur kerja Panwaslu, ada istilah temuan yang artinya petugas menemukan langsung, kedua ada laporan dari masyarakat, dan bentuk laporanya pun harus ada bukti verbalnya untuk selanjutnya diproses.

“Terkait dominasi pelanggaran pilkada oleh kepala esa, dominasi itu berdasarkan jumlah pelanggaran dari temuan pelanggaran lainya. Itu akumulasi sebelum masa kampanye dan setelah masa kampanye, berdasarkan laporan yang kami terima,” paparnya.

(Riza M Irfansyah /DH)