Ket foto : Ketum PGRI Jawa Barat melantik Cecep Susilawan Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Periode 2025-2030 di Hotel Horison (fokusjabar/Seda)
TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya yang digelar Sabtu (31/5/2025) di Hotel Horison menghasilkan kepemimpinan baru. Cecep Susilawan, yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, resmi terpilih sebagai Ketua PGRI Kota Tasikmalaya periode 2025–2030.
Cecep meraih kemenangan telak dengan mengantongi 254 suara dari total 415 suara sah. Ia unggul jauh dari tiga kandidat lainnya yakni Dr. Yonandi (106 suara), Nana Hermawan (48 suara), dan Abdul Falah (12 suara). Pengukuhan dan pelantikannya langsung dilakukan oleh Ketua Umum PGRI Provinsi Jawa Barat, Ahmad Juwana, disaksikan seluruh peserta konferensi.
Dalam pernyataan usai pelantikan, Cecep mengungkapkan rasa syukurnya atas amanah yang Ia terima dari rekan-rekan guru di Kota Tasikmalaya.
“Terima kasih atas kepercayaan ini. Ini bukan sekadar jabatan, tetapi amanah besar untuk membawa PGRI lebih berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Cecep menyampaikan, arah kepemimpinannya ke depan akan terfokus pada penguatan peran PGRI sebagai wadah profesionalisme guru, peningkatan kompetensi, serta advokasi kesejahteraan tenaga pendidik.
“PGRI harus menjadi rumah bersama bagi semua guru, tempat bertumbuh, berinovasi, dan memperjuangkan hak-hak profesi. Kami akan terus mendorong penguatan kapasitas, perlindungan hukum bagi guru, serta peran aktif dalam pengabdian kepada masyarakat,” lanjutnya.
Kolaborasi Bersama Pemkot Tasikmalaya
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi erat dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya, terutama dalam mendukung visi program Tasik Pintar, guna menciptakan generasi unggul dan berdaya saing.
“Kami akan jadikan PGRI lebih mandiri, profesional, sejahtera, dan sinergis dengan pemerintah. Pendidikan yang bermutu harus lahir dari guru yang terlindungi dan kompeten,” tegas Cecep.
Dalam masa kepemimpinannya, Cecep menargetkan pembentukan struktur organisasi yang inklusif, solid, dan representatif lintas jenjang pendidikan dan gender. Ia juga menegaskan pentingnya regulasi perlindungan hukum bagi pendidik agar para guru dapat mengajar dengan aman dan nyaman.
“PGRI bukan hanya simbol organisasi profesi, tapi harus hadir nyata dalam kehidupan para guru. Ini komitmen kami lima tahun ke depan,” tutupnya.
Petugas Damkar Pos WMK Kawali saat melakukan pendinginan
CIAMIS,FOKUSJabar.id: Rumah permanen milik seorang mandor bangunan, Samjid di Dusun Wetan Desa Ciakar Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) ludes dilalap api.
Dugaan penyebab kebakaran yang menghanguskan rumah milik mandor bangunan tersebut dari korsleting arus listik.
Menurut keterangan warga, sebelum api membesar terdengar suara gemeretak. Tidak lama kemudian api berkobar.
Kobaran api tersebut berhasil dijinakan petugas Damkar Pos WMK Kawali. Sehingga tidak merembet ke bangunan rumah warga.
“Tadi sekitar pukul 20.15 WIB pihak Damkar pos WMK Kawali telah menerima laporan ada rumah warga yang terbakar,” Kata Kasatpol PP Kabupaten Ciamis, Uga Yugaswara melalui Kabid Damkar dan Penyelamatan, Feri Rochwandi, Sabtu (31/5/2025).
Feri mengatakan, petugas piket pos WMK Kawali langsung merespon laporan kebakaran dengan mengerahkan 1 unit mobil Damkar.
“Berkat kesigapan anggota, api yang membakar rumah milik Pak Samjid berhasil dipadamkan dengan sempurna,” ungkapnya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa musibah kebakaran tersebut. Hanya saja, mandor bangunan itu menelan kerugian sekitar Rp200 juta.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, kebakaran melanda dapur rumah milik Mbah Imi (90) warga Dusun Jamban, Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Sabtu (31/5/2025).
Peristiwa tersebut sempat menggemparkan warga sekitar. Namun berkat respon cepat masyarakat dan petugas pemadam kebakaran, api berhasil dipadamkan.
“Api pertama kali terlihat oleh warga sekitar, Pak Mumu Wahyudin,” kata Feri Rochwandi.
Waktu itu, Mumu Wahyudin melihat kepulan asap tebal beriring dengan kobaran api besar di area dapur rumah Mbah Imi.
Ket foto : Wali Kota Viman Alfarizi, saat membuka Konferensi PGRI Kota Tasikmalaya di Horison Hotel Tasikmalaya (fokusjabar/Seda)
TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya menggelar Konferensi periode 2025–2030 di Hotel Horison, Sabtu (31/5/2025). Acara ini menjadi momentum penting untuk memilih kepengurusan baru sekaligus merumuskan arah perjuangan para pendidik di masa mendatang.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PGRI Jawa Barat Ahmad Juwana, jajaran pengurus PGRI tingkat kota dan ranting, serta dibuka langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi.
Konferensi PGRI kali ini diikuti oleh lima calon ketua, yakni Cecep Susilawan, Dr. Yonandi, Abdul Falah, Nana Hermawan, serta ketua petahana Dodo Agus Nurzaman.
Dalam sambutannya, Wali Kota Viman menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya konferensi ini. Ia menekankan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar agenda organisasi, tetapi momen krusial untuk merancang masa depan generasi penerus bangsa.
“Konferensi ini sejatinya membahas masa depan anak-anak kita. Para guru adalah garda terdepan dalam mencetak generasi yang unggul. Maka, hak dan peran guru harus selalu diperhatikan oleh seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Viman.
Ia mengungkapkan, Kota Tasikmalaya memiliki lebih dari 8.300 guru, yang terdiri dari 3.200 ASN dan 5.100 tenaga honorer maupun P3K, yang tersebar di lebih dari 690 satuan pendidikan, mulai dari tingkat TK hingga SMP, baik negeri maupun swasta.
Angka Partisipasi Sekolah Kota Tasikmalya
Berkat dedikasi para pendidik, Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Tasikmalaya tergolong tinggi, yaitu 99,5% untuk jenjang SD dan 97,8% untuk jenjang SMP.
“Ini adalah hasil nyata dari kerja keras para guru. Maka dari itu, sinergi antara pemerintah dan PGRI sangat penting. Untuk memperkuat kualitas pendidikan di era persaingan global yang semakin ketat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Viman mengajak para guru untuk terus menjadi agen perubahan dan penjaga nilai-nilai moral dalam sistem pendidikan.
“Guru bukan hanya pengajar, tapi juga penggerak perubahan dan pelopor pendidikan karakter. Teruslah menjadi pelita di tengah kegelapan dan penjaga martabat profesi yang mulia ini,” pesan Viman dengan penuh harap.
Ia berharap Konferensi PGRI ini dapat melahirkan kepengurusan baru yang amanah, progresif, dan inovatif. Tentunya dalam memperjuangkan aspirasi guru serta memajukan dunia pendidikan di Kota Tasikmalaya.
“Semoga terpilih pemimpin yang mampu mengelola organisasi secara modern, membangun jaringan strategis, dan menjaga kehormatan profesi pendidik,” pungkasnya.
CIAMIS,FOKUSJabar.id: Ratusan peserta dari kalangan akademisi, praktisi hukum, mahasiswa, serta perwakilan lembaga pemerintahan memadati Auditorium Universitas Galuh Ciamis dalam Seminar Hukum Nasional bertajuk “Kupas Tuntas Aturan Nasional”, Sabtu (31/5/2025). Seminar ini mengangkat tema besar “Menuju Sistem Hukum yang Lebih Tegas: Perspektif Terbaru tentang RUU Perampasan Aset di Indonesia.”
Acara ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka di bidang hukum:
Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia)
Prof. Dr. Asep Nana Mulyana, S.H., M.Hum. (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum)
Dr. Sigid Suseno, S.H., M.Hum. (Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran)
Seminar dipandu oleh moderator Dr. Brigita Purnawati Manohara, M.H., M.I.Kom., MM, yang membawakan diskusi secara interaktif dan mendalam.
Rektor Universitas Galuh, Prof. Dr. Dadi, M.Si., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya seminar ini. Ia menyebut, inisiatif mahasiswa Fakultas Hukum untuk mengangkat isu penting ini menjadi bukti bahwa kampus mampu menjadi pusat pemikiran hukum yang progresif.
“Kami sangat bangga. Ini bukan hanya kegiatan akademik, tapi juga kontribusi nyata dalam mendorong kesadaran hukum di masyarakat,” ujar Dadi.
Ia menambahkan, seminar yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat pemahaman hukum dan mengawal kebijakan publik secara kritis.
“Semoga kegiatan ini menjadi awal dari diskusi-diskusi hukum yang lebih luas dan berdampak,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Galuh, Tegar Anjar Abadi, menegaskan bahwa seminar ini adalah bentuk konkret kepedulian mahasiswa terhadap isu nasional.
“RUU Perampasan Aset bukan sekadar topik hukum, tapi juga wujud komitmen terhadap keadilan sosial. Kami, mahasiswa hukum Universitas Galuh, siap mengambil peran aktif dalam menyuarakan kepentingan publik,” tegasnya.
Partai perempat final KU 10 MilkLife Soccer Challenge - Bandung 2025 antara SDN 035 Soka versus SDN 167 Mengger Girang di Lapangan PPI Pusenif Bandung, Sabtu (31/5/2025). SDN 035 Soka melaju ke babak semifinal setelah unggul 2-1. (FOTO: Istimewa)
BANDUNG,FOKUSJabar.id: Turnamen sepak bola putri MilkLife Soccer Challenge kembali menyambangi Kota Bandung pada tahun 2025 ini. Turnamen yang diinisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini digelar sejak Rabu (27/5/2025) hingga Minggu (1/6/2025) di Lapangan PPI Pusenif dan Stadion Sidolig Kota Bandung.
Pada gelaran ketiga kali ini, MilkLife Soccer Challenge – Bandung Tahun 2025 diikuti 1.711 siswi dari 71 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dari Bandung dan sekitarnya yang terbagi dalam 121 tim KU 12 dan 37 tim KU 10. Mereka mengambil bagian unjuk kemampuan mengolah si kulit bundar di lapangan hijau.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, jumlah peserta pada tahun 2025 meningkat cukup tinggi jika dibandingkan dengan dua kali penyelenggaraanyang sama di tahun lalu. Pada Seri 1 yang berlangsung Juni 2024, turnamen diikuti 536 siswi dari 22 SD dan MI. Kemudian meningkat tiga kali lipat di seri kedua pada Oktober 2024, dengan jumlah partisipasi peserta mencapai 1.564 siswi dari 68 SD dan MI.
“Tingginya antusiasme para siswi Bandung menekuni dunia sepak bola putri tak lepas dari peluang besar jenjang karir berkelanjutan dan sistem kompetisi yang berjenjang mulai dari KU 10 hingga KU 16. Selain itu, tiga atlet jebolan MilkLife Soccer Challenge asal Bandung juga telah ikut berlaga dalam turnamen bergengsi JSSL Singapore 7’s 2025 pada April lalu yang menjadi suntikan motivasi tersendiri bagi para siswi sehingga semakin giat menggeluti sepak bola,” kaya Yoppy kepada wartawan, Sabtu (31/5/2025).
Tim KU 10 SDN 075 Jatayu memastikan diri melaju ke babak semifinal MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025 usai mengalahkan SDN 188 Bandung Baru dengan skor 4-1 pada laga yang digelar di Lapangan PPI Pusenif Bandung, Sabtu (31/5/2025). (FOTO: Istimewa)
Tiga atlet jebolan MilkLife Soccer Challenge – Bandung tahun 2024 yang tampil di JSSL Singapore 7’s 2025 yakni Riyanti Saffana Suryani, Amanda Fitriani, dan Kazumi Zalfa Arrobi’ Nurlan. Riyanti merupakan siswi SDN 129 Rancasawo Margasari Bandung yang memperkuat skuad MilkLife Shakers (U-12), sedangkan Amanda dari SDN 073 Pajagalan A Bandung dan Kazumi Zalfa Arrobi’ Nurlan dari SDN 203 Kacapiring Bandung tergabung dalam tim HydroPlus Strikers (U-14).
“Kedua tim debutan tersebut, MilkLife Shakers dan HydroPlus Strikers, berhasil menjadi runner up di turnamen usia dini yang digadang terbesar di Asia tersebut,” Yoppy menambahkan.
Konsistensi yang diperlihatkan Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama-sama dengan MilkLife, kata Yoppy, menunjukkan komitmen untuk terus merawat pertumbuhan ekosistem sepak bola putri. Mulai dari level usia dini dengan menciptakan iklim kompetisi dan mengikuti turnamen level nasional maupun internasional.
“Kami ingin sepak bola putri Indonesia mendapatkan tempat terhormat di mata dunia. Kami meyakini dengan wadah kompetisi yang terus dilakukan secara berkesinambungan dapat menjadi motivasi para putri untuk giat berlatih dan mengasah kemampuan,” Yoppy menerangkan.
Fun competition bertajuk Festival SenengSoccer yang digelar pada acara MilkLife Soccer Challenge untuk KU 8 atau usia 6-8 tahun. (FOTO: Istimewa)
Yoppy menambahkan, selain mempertandingkan 7×7 di KU 10 dan KU12, MilkLife Soccer Challenge pun menyelenggarakan fun competition bertajuk Festival SenengSoccer untuk KU 8 atau usia 6-8 tahun. Berbeda dengan turnamen di KU 10 dan KU 12, Festival SenengSoccer dikhususkan untuk siswi usia 6-8 tahun (KU 8) dengan tujuan menumbuhkan rasa gembira dan menyukai permainan sepak bola.
“Dengan menyasar usia yang lebih dini maka diharapkan dapat menjaga mata rantai regenerasi pesepakbola putri, agar bisa terus bermunculan dan naik ke jenjang selanjutnya. Melalui Festival SenengSoccer kami berharap para putri usia 8 tahun ke bawah bisa merasakan dulu asyiknya bermain bola. Tidak perlu ada pertandingan, yang penting mereka tahu bermain sepak bola itu menyenangkan, dan minatnya tumbuh. Dengan melihat tim KU 12 bertanding sepak bola di lapangan yang sama juga akan memotivasi adik-adik untuk bisa menjadi pemain sepak bola mewakili sekolah,” Yoppy menerangkan.
Dalam Festival SenengSoccer, para peserta secara individual diajak bermain bola dengan cara melewati tiga macam rintangan yang mencakup latihan lari, ketangkasan, melompat, melempar dan menggiring bola. Peserta dinilai berdasarkan catatan waktu tercepat dalam menyelesaikan semua permainan.
Para peserta memulai tantangan dengan berlari zig-zag melewati rintangan, yang dilanjut dengan melakukan lemparan (throw in) ke target. Di tantangan kedua peserta melakukan dribbling bola melalui lintasan berkelok, lalu melakukan tendangan ke arah gawang hingga masuk.
Pada tantangan ketiga, peserta melompat dengan dua kaki secara bersamaan melewati rintangan dan dilanjutkan melakukan shooting ke arah gawang hingga bola masuk. Di tahap akhir, peserta kemudian berlari (sprint) untuk menekan tombol timer selesai.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memebrikan dukungan dengan melihat secara langsung aksi pesepak bola putri usia dini pada MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025. (FOTO: Istimewa)
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyambut baik gelaran turnamen MilkLife Soccer Challenge sebagai wadah awal pembibitan pesepak bola putri handal yang akan menjadi masa depan Indonesia. Farhan berharap para putri Bandung juga dapat meniti jenjang karir di dunia sepak bola melalui sistem kompetisi berjenjang.
“Saya menyambut baik karena memang kita memerlukan banyak sekali turnamen dan kompetisi sebagai bagian dari pembinaan. Saya lebih surprise lagi karena ternyata pesertanya para putri KU8 hingga KU 12, jadi ini awal bagaimana pembinaan dilakukan dari usia sangat dini lalu berikutnya menjaga konsistensi. Saya dengar sedang ada Piala Pertiwi U-14, itu merupakan bentuk sustainability atau berkelanjutan, sehingga nanti tiga sampai empat tahun lagi kita sudah punya timnas sepak bola wanita yang hebat. Ini keren,” kata Farhan.
Assistant Head Coach MilkLife Soccer Challenge Asep Sunarya mengatakan, kualitas permainan dan penguasaan bola yang ditunjukkan para putri Bandung meningkat dari seri ke seri. Atmosfer pertandingan demi pertandingan pun kental dengan hawa kompetitif dan teramati sejak babak kualifikasi hingga fase knock out.
Coach Asep menambahkan, bibit-bibit pesepak bola putri Bandung berpotensi untuk terus regenerasi dari level usia yang lebih dini. Sehingga diperlukan dukungan lebih dari sekolah maupun orang tua untuk mendorong para siswi berlatih demi mempersiapkan diri dalam kompetisi selanjutnya.
“Peta persaingan para peserta di Bandung sangat ketat. Kita lihat di babak knock out KU 10 misalnya tidak ada skor yang mencolok, artinya mereka lebih semangat dan lebih memiliki daya juang untuk tidak mau kalah. Daya tarik lainnya yaitu bukti pemain-pemain MilkLife Soccer Challenge yang bagus dikirim untuk mengikuti pertandingan-pertandingan hingga kelas internasional. Hal ini tentu menjadi motivasi untuk para siswi mulai giat berlatih dari jauh-jauh hari,” Coach Asep menuturkan.
Selain di Kota Bandung, MilkLife Soccer Challenge akan diselenggarakan di delapan kota yang sama seperti tahun sebelumnya. Yakni Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Jakarta, Solo, Bandung, Yogyakarta, dan tambahan dua kota baru yakni Bekasi dan Malang.
Para pemenang setiap daerah, akan kembali berkompetisi di MilkLife Soccer Challenge All-Stars yang bakal bergulir pada Juli 2026 mendatang di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah.
Gelaran MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025 sendiri akan memasuki babak semifinal dan final yang akan digelar di Lapangan PPI Pusenif Bandung, Minggu (1/6/2025). Di KU 10, tim SDN 075 Jatayu, SDN 035 Soka, SDN 168 Cipadung dan SDN 091 Cibeureum Kota Bandung akan berebut dua tiket ke final untuk bertarung meraih gelar juara. Sedangkan di sektor KU12, babak semifinal akan diikuti SDN 026 Bojongloa, SDN 203 Kacapiring, SDN 073 Pajagalan B dan SDN 154 Citepus Bandung.
Warga Bersama Tim Pengabdian Masyarakat Polban menggelar pelatihan (ist)
BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Kelompok Bidang Keilmuan Humaniora Politeknik Negeri Bandung (Polban) bersama warga RW 1, Desa Sariwangi, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar pelatihan penggunaan alat perebah hewan qurban, Sabtu (31/5/2025). Hal ini penting guna mempersiapkan pelaksanaan qurban yang Halalan Toyyiban.
Kegiatan yang dihadiri pengurus RW 1 dan mahasiswa Polban folunteer qurban itu di awali dengan penyuluhan dari Juru Sembelih Halal (Juleha).
Tim Pengabdian Masyarakat Polban menggelar pelatihan penggunaan alat perebah hewan qurban (ist)
Pentingnya Tata Cara Sesuai Syariat
Penyuluh Dani Asdriana memberikan penyuluhan tentang fikih qurban yang menekankan pentingnya tata cara yang sesuai syariat. Sehingga terjamin kehalalan hewan qurban.
“Jangan sampai hewan justru mati karena faktor lain, seperti stress, cacat fisik atau faktor kesengajaan dan tidak sengaja lainnya. Hewan harus mati karena disembelih. Ini menjadi perhatian utama agar daging qurban memenuhi syarat kesehatan dan halal,” kata Dani.
Selain halal, pada pelatihan ini juga fokus pada aspek Toyyiban, yakni kebaikan dalam penanganan hewan qurban.
Dalam kesempatan tersebut, Tim pengabdian masyarakat memperkenalkan alat perebah sapi yang dirancang untuk meningkatkan keamanan, kemudahan dan kenyamanan hewan qurban.
“Kami menangkap insiasi warga serta berkolaborasi bersama dalam mempersiapkan alat perebah hewan qurban yang aman dan meminimalisasi risiko cedera petugas dan hewan.,” kata Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Kelompok Bidang Keilmuan Humaniora Polban., Dr. Waway Qodratullah.
Lebih dari itu, alat perebah hewan ini dirancang untuk memudahkan proses penanganan hewan sebelum disembelih. Kemudian menjaga kenyamanan (mengurangi stres) pada hewan sehingga kualitas daging tetap optimal.
Sementara itu, Ketua RW 1 berharap dengan alat ini proses qurban lebih tertib dan aman. Sehingga membantu warga dalam menjaga kualitas daging qurban.
“Ke depan, diharapkan pelatihan serupa dapat diperluas ke wilayah lain guna memastikan pelaksanaan qurban yang lebih baik,” kata dia.
Harga Buncis di Pasar Manis Blok F (Pasar Subuh) cukup tinggi
CIAMIS,FOKUSJabar.id: Harga Buncis yang dijual di Pasar Manis Ciamis Jawa Barat (Jabar) dalam satu pekan terakhir ini terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Berdasarkan catatan UPTD Pasar Manis Ciamis, beberapa hari yang lalu harganya Rp12 ribu per kg. Harga Buncis terus mengalami kenaikan (Rp15 ribu per kg).
Kini, harga Buncis per Sabtu (31/5/2025) terpantau cukup tinggi. Yakni, Rp24 ribu per kg. Dan kemungkinan besar harganya akan terus melonjak.
Penyebabnya, selain musim hujan juga permintaan masyarakat semakin meningkat pada bulan Rayagung ini.
Pedagang Sayuran Blok F Pasar Manis Ciamis, Nina mengatakan, kenaikan harga Buncis dipicu langkanya pasokan dari petani. Pasalnya, tanaman membusuk karena diguyur hujan.
“Buncis untuk saat ini cukup langka. Bahkan dalam beberapa hari sulit didapat dari bandar atau petani,” kata Nina.
“Buncis sulit didapat. Sementara permintaan pasar cukup tinggi. Saat ini banyak masyarakat yang mau hajatan. Otomatis harganya melonjak tinggi,” Dia menambahkan.
Salah satu pembeli, Cucun mengaku kaget dengan harga Buncis yang cukup mahal.
“Saya kaget saat mau membeli Buncis. Pedagang bilang saat ini harganya Rp24 ribu per kg,” singkat Cucun.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, jelang Hari Raya Idul Adha yang diperkirakan jatuh pada 7 Juni 2025, pergerakan harga sejumlah komoditas bahan pokok penting (bapokting) di Pasar Manis Ciamis menunjukkan dinamika yang bervariasi.
Beberapa komoditas sayuran mengalami kenaikan harga. Sementara yang lain justru turun.
Salah satu komoditas yang tercatat mengalami kenaikan adalah buncis. Harga buncis naik dari Rp12.000 menjadi Rp15.000 per kilogram.
Kenaikan ini terpicu oleh meningkatnya permintaan menjelang hari besar keagamaan.
Namun demikian, tidak semua harga mengalami kenaikan. Harga bawang putih jenis Honan justru mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan harga juga tercatat pada cabai merah lokal, meskipun tidak terlalu besar.
“Harga cabai merah lokal hari ini tercatat Rp58.000 per kilogram, turun Rp2.000 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp60.000 per kilogram,” ungkap Kepala UPTD Pasar Manis Ciamis, Dana Sudiana, Selasa (27/5/2025).