spot_img
Rabu 17 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 2

STIKOM Bandung dan KPID Jabar Sepakati Kerja Sama, Dorong Literasi dan Regulasi Penyiaran

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Bandung, dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat sepakati kerja sama, Selasa (16/12/2025).

Adapun kolaborasi yang dilakukan, yakni memperkuat keberlangsungan dunia penyiaran yang beregulasi sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang komunikasi dan media di Jawa Barat.

Ketua STIKOM Bandung, Dedy Djamaludin, mengatakan dunia pendidikan saat ini berada dalam pusaran kapitalisasi. Kondisi tersebut, menurut dia, harus disikapi secara bijak oleh perguruan tinggi dengan tetap mengoptimalkan substansi pendidikan.

“STIKOM harus memaksimalkan perannya sebagai perguruan tinggi, termasuk memperluas kerja sama agar mampu melahirkan lulusan yang mandiri,” kata Dedy.

BACA JUGA: Stikom Bandung Gandeng Lapas Perempuan untuk Pengabdian Masyarakat

Dedy menuturkan, harapan orang tua terhadap masa depan mahasiswa semakin tinggi, baik untuk memperoleh pekerjaan maupun membuka lapangan kerja sendiri.

Pengalaman Cetak Lulusan Bekerja

Pengalaman STIKOM dalam mencetak lulusan yang terserap dunia kerja menjadi modal penting dalam menjawab tantangan tersebut.

Stikom
Stikom Bandung Gandeng KPID Jabar untuk Literasi dan Sosialisasi Regulasi (LIN)Sangat banyak alumni STIKOM yang kini menempati posisi pimpinan di berbagai instansi. Hal itu turut berdampak pada perekrutan lulusan baru yang memiliki kompetensi serupa dengan almamater tempat mereka menimba ilmu.

Terkait Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), STIKOM berharap kerja sama dengan KPID Jabar dapat mengisi kebutuhan SKPI secara berkelanjutan dan relevan dengan perkembangan zaman. Terlebih, industri media saat ini dituntut beradaptasi agar tetap bertahan di tengah disrupsi.

Dedy juga menyoroti pentingnya konvergensi media. Meski radio masih memiliki pendengar setia, praktik penyiaran ke depan membutuhkan integrasi lintas platform agar dapat berkembang bersama.

“Bagaimana mengelola mahasiswa dengan visi STIKOM yang berorientasi praktis, berbasis akademis, dan berpijak pada nilai-nilai luhur kebangsaan. Praktiknya memang lebih banyak praktik, namun tetap berbeda dengan pembelajaran otodidak,” katanya.

Menurut dia, nilai kebangsaan menjadi fondasi penting agar mahasiswa fokus pada proses belajar dan praktik, tanpa terkontaminasi budaya negatif yang kerap memengaruhi generasi muda.

Lebih lanjut Dedy menilai bahwa Ketua KPID Jabar sangat jelas eksistensinya, termasuk kompeten, meski ekosistem belum sepenuhnya sama.

“Mungkin perlu ada kunjungan ke media massa untuk sekaligus mensosialisasikan regulasi, termasuk mengadvokasi guna mendukung terwujudnya visi-misi bersama,” kata dia.

Sementara itu, Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet menegaskan, kerja sama yang lakukan bersama Stikom, merupakan ikhtiar bersama untuk memajukan institusi.

KPID Jabar, kata dia, membuka diri untuk berkolaborasi demi membesarkan kedua belah pihak.

“Kami siap saling membantu dan saling membesarkan,” kata Adiyana.

Di sisi lain, dia menyinggung lemahnya pengawasan ruang siber yang berdampak pada maraknya disrupsi informasi. Karena itu, KPID Jabar memandang pentingnya tanggung jawab moral dalam pengelolaan media.

Adiyana menilai, saat ini banyak konten kreator yang belum memahami regulasi sehingga berpotensi terjerat masalah hukum. Di sisi lain, regulasi media digital di Indonesia masih memiliki banyak celah.

“Kami melihat perlu ada ruang magang bagi mahasiswa, khususnya terkait regulasi dunia maya, agar ketika terjun ke dunia media mereka memiliki tanggung jawab regulasi yang bisa diterapkan dengan baik dan benar,” kata dia.

Dia menambahkan, hingga kini belum ada kampus komunikasi yang secara spesifik menerapkan pembelajaran regulasi media secara komprehensif.

Adiyana juga memaparkan hasil riset KPID Jabar tahun 2024 tentang prevalensi konsumsi media lintas generasi. Generasi X cenderung menonton YouTube, generasi Y atau milenial masih dominan menonton televisi, sementara generasi Z mulai berpindah ke berbagai platform media sosial.

Berdasarkan riset tersebut, sejak 2000 hingga 2024 durasi menonton televisi masyarakat Indonesia rata-rata mencapai 4 jam 25 menit per hari.

“Kendati teknologi tidak bisa dibendung, faktanya banyak proses media yang masih berjalan secara konvensional,” kata dia.

Melalui kerja sama ini, KPID Jabar dan STIKOM Bandung berencana segera mengimplementasikan nota kesepahaman (MoU). Salah satu program yang disiapkan adalah pembentukan sekolah regulasi, yang mengajarkan perspektif media massa sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kita berharap semua bisa dilakukan dengan baik dan lancar,” kata dia.

(LIN)

Ketua KDMP Muktisari Ciamis Hibahkan Tanah untuk Aset Desa dan Program Pemerintah

0
Ketpot: Ketua KDMP Muktisari Arie Mirzha (Belakang kanan) saat menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan gerai KDMP Muktidari
Ketpot: Ketua KDMP Muktisari Arie Mirzha (Belakang kanan) saat menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan gerai KDMP Muktidari

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Keberhasilan program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sangat ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk bangunan gerai yang representatif serta sesuai dengan ketentuan tata ruang dan peraturan yang berlaku.

Namun di Kabupaten Ciamis, masih terdapat sejumlah desa yang menghadapi kendala dalam merealisasikan pembangunan gerai KDMP. Kesulitan utama yang dihadapi adalah keterbatasan lahan yang sesuai peruntukannya, sehingga pembangunan gedung koperasi belum dapat direalisasikan tanpa melanggar aturan.

Baca Juga: HUT ke-130 BRI, 130 Anak Ciamis Dapat Khitan Gratis Plus Tabungan dan Santunan

Kondisi tersebut berbeda dengan Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Desa ini tidak mengalami kendala lahan, lantaran lokasi pembangunan gerai KDMP telah tersedia dengan luas mencapai 1.050 meter persegi.

Lahan tersebut berasal dari hibah tanah pribadi Ketua KDMP Desa Muktisari, Arie Mirzha, yang secara sukarela menyerahkan tanah miliknya untuk mendukung pembangunan gerai koperasi desa.

Arie Mirzha mengungkapkan, keputusan menghibahkan tanah tersebut berlatarbelakang dari kepeduliannya terhadap keberlangsungan program pemerintah. Khususnya karena Pemerintah Desa Muktisari tidak memiliki lahan untuk mendirikan bangunan gerai KDMP.

“Melihat kondisi itu, saya sebagai warga sekaligus Ketua KDMP Muktisari merasa terpanggil untuk berbuat demi menyukseskan program ini dengan menghibahkan tanah pribadi,” ujar Arie Mirzha di sela-sela kegiatan peletakan pembangunan gerai KDMP, Selasa (16/12/2025).

Ia menambahkan, selain keterbatasan lahan, Pemerintah Desa Muktisari juga belum memiliki anggaran untuk membeli tanah. Bahkan jika ada lahan, lokasinya berada di luar wilayah desa.

“Setelah bangunan gerai beroperasi, tanah dan bangunan ini sepenuhnya akan menjadi aset milik desa,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Muktisari, Ade Suci Permana, menyampaikan apresiasi. Kemudian mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian warganya yang telah mendukung penuh program KDMP.

“Atas nama pemerintah desa dan secara pribadi, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arie Mirzha. Beliau dengan ikhlas menghibahkan tanahnya demi keberlangsungan Koperasi Desa Merah Putih di Muktisari,” ungkapnya.


(Husen Maharaja)

HUT ke-130 BRI, 130 Anak Ciamis Dapat Khitan Gratis Plus Tabungan dan Santunan

0
Simbolis Pemberian Santunan BRI Ciamis dalam memperingati HUT BRI ke 130
Simbolis Pemberian Santunan BRI Ciamis dalam memperingati HUT BRI ke 130

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Menyambut usia ke-130 tahun, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Ciamis tidak sekadar merayakan momen bersejarah tersebut dengan seremoni. Melalui aksi sosial nyata, BRI Ciamis menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat lewat program khitanan massal bertajuk “Super Spesial”.

Kegiatan ini akan digelar Jumat, (20/12/2025), dengan melibatkan sebanyak 130 anak dari berbagai wilayah di Kabupaten Ciamis. Jumlah tersebut dipilih secara khusus sebagai simbol usia emas BRI yang genap berusia 130 tahun.

Baca Juga: Hari Juang Infanteri, Ciamis Jadi Saksi Berlanjutnya Nilai Perjuangan TNI

Pimpinan Cabang BRI Ciamis, Bramastya Gadiansah, mengatakan kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur sekaligus komitmen BRI untuk terus hadir dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Di momen istimewa ulang tahun BRI ke-130 ini, kami menyelenggarakan khitanan massal khusus dengan jumlah peserta 130 anak. Ini menjadi simbol rasa syukur kami atas perjalanan panjang BRI dalam melayani negeri,” ujar Bramastya, Senin (15/12/2025).

Berbeda dari kegiatan sosial pada umumnya, khitanan massal ini dirancang dengan konsep layanan prima. BRI Ciamis memberikan fasilitas jemput dan antar gratis bagi seluruh peserta, langsung dari rumah masing-masing menuju Kantor Cabang BRI Ciamis di Jalan Ir. Juanda, hingga kembali ke rumah dengan aman setelah kegiatan selesai.

“Orang tua tidak perlu khawatir soal transportasi. Kami siapkan layanan jemput-antar agar anak-anak merasa nyaman dan aman,” jelasnya.

Tak hanya layanan kesehatan, BRI Ciamis juga menyiapkan berbagai bantuan dan hadiah menarik untuk para peserta. Setiap anak akan menerima tabungan BRI sebagai upaya menanamkan literasi keuangan sejak dini, paket sembako untuk membantu kebutuhan keluarga, santunan tunai, serta bingkisan khusus sebagai bentuk perhatian dan apresiasi.

Melalui kegiatan ini, BRI Ciamis menegaskan perannya tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra sosial yang peduli terhadap aspek kemanusiaan dan tumbuh kembang anak.

“Kami berharap kegiatan ini berjalan lancar dan benar-benar membawa kebahagiaan bagi anak-anak serta keluarga mereka,” pungkas Bramastya.

Peristiwa Rudapaksa Terjadi di Kawasan Wisata, Disparbud Pangandaran Perketat Pengawasan

0
Poto: Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Dadan Sugistha.
Poto: Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Dadan Sugistha.

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kasus dugaan kekerasan terhadap anak yang terjadi di salah satu penginapan kawasan wisata Pangandaran menimbulkan dampak serius terhadap citra pariwisata daerah.

Peristiwa tersebut menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Pangandaran, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, karena terjadi di lingkungan yang selama ini dikenal sebagai destinasi ramah wisatawan.

Kepala Disparbud Pangandaran, Dadan Sugistha, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia menilai, insiden yang melibatkan oknum pendidik dari luar daerah itu berpotensi menimbulkan kekhawatiran publik. Terlebih mempengaruhi kepercayaan wisatawan terhadap keamanan kawasan wisata.

Baca Juga: Videotron di Pintu Masuk Pantai Barat Pangandaran Disita Polisi

Menurut Dadan, kejadian tersebut menjadi evaluasi penting bagi pemerintah daerah, terutama terkait pengawasan penginapan milik warga yang disewakan secara komersial. Ia menegaskan, penguatan pengawasan dan pembinaan akan berjalan agar aktivitas wisata tetap berjalan dengan mengedepankan aspek keamanan dan perlindungan terhadap semua pihak.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Khususnya dalam memastikan rumah warga yang dijadikan penginapan memenuhi standar pengelolaan dan pengawasan,” ujarnya, Selasa (16/12/2025).

Dadan menambahkan, langkah pembinaan tidak hanya menyasar pemilik penginapan. Namun juga bertujuan menjaga kondusivitas kawasan wisata secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, pantauan di lokasi penginapan yang menjadi tempat kejadian menunjukkan kondisi sepi tanpa aktivitas wisatawan.

Pintu penginapan tampak tertutup dan tidak beroperasi, berbeda dengan situasi sebelumnya yang ramai pengunjung.

Kondisi ini mencerminkan dampak langsung peristiwa tersebut terhadap aktivitas wisata di sekitar lokasi.

Pemerintah daerah berharap, dengan penguatan pengawasan dan sinergi lintas sektor, citra wisata Pangandaran dapat kembali pulih dan tetap menjadi destinasi yang aman dan nyaman bagi pengunjung.

(Sajidin)

Aset Terbengkalai Disulap Jadi Eduwisata Perikanan di Jantung Kota Garut

0
Keterangan Foto: Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, meresmikan Eduwisata Perikanan yang berlokasi di Balai Benih Ikan Hias, Jalan Bratayudha No. 96, Garut Kota, Selasa (16/12/2025).
Keterangan Foto: Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, meresmikan Eduwisata Perikanan yang berlokasi di Balai Benih Ikan Hias, Jalan Bratayudha No. 96, Garut Kota, Selasa (16/12/2025).

GARUT,FOKUSJabar.id: Aset milik Pemerintah Kabupaten Garut yang sempat terbengkalai selama bertahun-tahun kini kembali bernilai guna. Melalui konsep eduwisata perikanan, bangunan Balai Benih Ikan Hias di pusat Kota Garut dihidupkan kembali sebagai ruang pembelajaran sekaligus destinasi alternatif berbasis edukasi.

Pengaktifan kembali fasilitas di Jalan Bratayudha ini menjadi contoh pemanfaatan aset daerah yang tidak hanya berorientasi pada fungsi fisik, tetapi juga memberi dampak langsung bagi masyarakat, khususnya dunia pendidikan. Eduwisata Perikanan dirancang sebagai ruang belajar terbuka bagi anak-anak usia dini hingga pelajar, untuk mengenal perikanan secara visual dan interaktif.

Baca Juga: Bukan Sekadar Jambore, Satlinmas Garut Dipersiapkan Hadapi Ancaman Bencana

Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menilai konsep tersebut memiliki potensi besar karena letaknya strategis dan mudah dijangkau.

“Kehadiran eduwisata ini dapat menjadi pilihan pembelajaran di luar kelas. Terutama bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan media edukasi praktis dan ramah anak,” ungkap Putri Karlina usai meresmikan Eduwisata Perikanan yang berlokasi di Balai Benih Ikan Hias, Jalan Bratayudha No. 96, Garut Kota, Selasa (16/12/2025).

Ia juga mendorong pengelola untuk terus melakukan pengembangan konten dan tampilan agar daya tariknya semakin kuat. Selain menjadi pusat edukasi, kawasan ini diharapkan mampu menciptakan ruang publik yang bersih, nyaman, dan memberi pengalaman belajar yang menyenangkan.

Aset Daerah yang Tidak Termanfaatkan

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika, menjelaskan inisiatif ini lahir dari keprihatinan terhadap aset daerah yang lama tidak dimanfaatkan secara optimal. Selama hampir enam tahun, gedung tersebut tidak berfungsi maksimal, padahal memiliki potensi besar jika diarahkan pada kebutuhan masyarakat.

Menurutnya, pengaktifan kembali aset ini bertujuan memberikan nilai tambah, terutama dalam memperkenalkan dunia perikanan kepada generasi muda sejak dini.

“Lokasi ini terfokuskan menjadi sentra ikan hias dan edukasi. Sementara itu fungsi pembibitan ikan konsumsi tetap terpusat di Balai Benih Ikan Bayongbong,” katanya.

Dengan konsep tersebut, harapannya Eduwisata Perikanan tidak hanya menjadi sarana belajar,. Namun juga menjadi contoh pengelolaan aset daerah yang produktif, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi masyarakat Garut.

(Y.A. Supianto

Bukan Sekadar Jambore, Satlinmas Garut Dipersiapkan Hadapi Ancaman Bencana

0
Ketfot: Jambore Satlinmas Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2025, di Objek Wisata Bagendit 3, Kecamatan Banyuresmi, Selasa (16/12/2025).
Ketfot: Jambore Satlinmas Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2025, di Objek Wisata Bagendit 3, Kecamatan Banyuresmi, Selasa (16/12/2025).

GARUT,FOKUSJabar.id: Ancaman bencana yang kerap melanda wilayah Kabupaten Garut menuntut kesiapan aparat perlindungan masyarakat hingga ke tingkat desa.

Dalam konteks ini, penguatan kapasitas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) menjadi kebutuhan mendesak, bukan sekadar agenda rutin tahunan.

Melalui Jambore Satlinmas Tingkat Kabupaten Garut 2025 yang digelar di kawasan wisata Bagendit 3, Kecamatan Banyuresmi, Selasa (16/12/2025), pemerintah daerah mendorong peningkatan kompetensi personel Satlinmas agar lebih tangguh dan responsif menghadapi situasi darurat, khususnya bencana alam.

BACA JUGA: Garut Bidik Peringkat 8 Porprov Jabar 2026, Kolaborasi Jadi Kunci Prestasi

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Satlinmas dari desa dan kelurahan yang dinilai memiliki peran strategis sebagai garda terdepan di lingkungan masyarakat.

Kepala Satpol PP Kabupaten Garut, Ganda Permana, menegaskan bahwa Satlinmas memiliki posisi krusial karena berada paling dekat dengan warga.

Menurutnya, kesiapsiagaan di tingkat lokal sering kali menjadi penentu kecepatan penanganan saat bencana terjadi, sebelum bantuan skala besar tiba.

Ia menilai, peningkatan kemampuan Satlinmas harus secara berkelanjutan dan terstruktur. Mulai dari pemahaman mitigasi bencana, penanganan kondisi darurat, hingga koordinasi lintas sektor.

Melalui jambore, anggota Satlinmas tidak hanya memperkuat kebersamaan, tetapi juga berbagi pengalaman lapangan yang menjadi modal penting dalam situasi krisis.

Dedikasi Panjang Anggota Satlinmas

Selain penguatan kapasitas, pemerintah daerah juga memberikan perhatian terhadap dedikasi jangka panjang para anggota Satlinmas. Penghargaan kepada puluhan anggota yang telah mengabdi selama lebih dari satu dekade menjadi pengakuan atas peran mereka dalam menjaga keamanan lingkungan, membantu penanganan bencana, serta mendukung berbagai agenda kemasyarakatan.

Ganda menegaskan, Satlinmas tidak hanya berfungsi saat terjadi bencana, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga ketertiban umum. Kemudian mendukung pengamanan pemilu, serta membangun kesadaran masyarakat melalui kegiatan ronda dan edukasi lingkungan.

“Profesionalisme dan kesiapsiagaan personel Satlinmas menjadi kunci dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat,” tegas Ganda Permana.

Pemerintah Kabupaten Garut berkomitmen untuk terus memperkuat kelembagaan Satlinmas. Tujuannya agar mampu memberikan perlindungan yang cepat, tepat, dan humanis, seiring dengan meningkatnya kompleksitas tantangan sosial dan kebencanaan di daerah.

(Y.A. Supianto

Garut Bidik Peringkat 8 Porprov Jabar 2026, Kolaborasi Jadi Kunci Prestasi

0
Keterangan Foto: Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menjadi keynote speaker dalam Workshop Sinergitas Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha terhadap Akselerasi Pembangunan Olahraga Prestasi di Kabupaten Garut di Ballroom Kassiti Fave Hotel Garut, Selasa (16/12/2025).
Keterangan Foto: Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menjadi keynote speaker dalam Workshop Sinergitas Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha terhadap Akselerasi Pembangunan Olahraga Prestasi di Kabupaten Garut di Ballroom Kassiti Fave Hotel Garut, Selasa (16/12/2025).

GARUT, FOKUSJabar.id: Target ambisius olahraga prestasi Kabupaten Garut untuk menembus papan atas Jawa Barat menuntut perubahan cara kerja yang lebih terukur dan kolaboratif. Pemerintah daerah menilai, pola kerja sektoral tidak lagi relevan menghadapi persaingan olahraga yang semakin ketat antar daerah.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menegaskan pembangunan olahraga prestasi harus dikelola dengan pendekatan pentahelix, yakni melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, insan olahraga, dan media secara terintegrasi. Menurutnya, tanpa kolaborasi yang terencana dan terukur, target prestasi hanya akan menjadi wacana.

Baca Juga: Patroli Tengah Malam, Polisi Bubarkan Balap Liar di Pangatikan Garut

Ia menekankan, setiap program pembinaan atlet harus memiliki indikator keberhasilan yang jelas dan dapat mengevaluasinya secara periodik. Evaluasi tersebut tidak hanya berbanding dengan capaian masa lalu, tetapi juga dengan daerah lain yang memiliki karakteristik serupa.

Syakur menilai, olahraga prestasi merupakan sektor strategis yang memerlukan dukungan lintas sektor, mulai dari pembinaan usia dini, penyediaan sarana prasarana, hingga dukungan pendanaan yang berkelanjutan.

“Tanpa sistem yang solid, sulit untuk mewujudkan percepatan prestasi,” ungkap Syakur, saat menjadi keynote speaker dalam Workshop Sinergitas Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha terhadap Akselerasi Pembangunan Olahraga Prestasi di Kabupaten Garut di Ballroom Kassiti Fave Hotel Garut, Selasa (16/12/2025).

Kerja Kolektif Menuju Prestasi

Pandangan tersebut sejalan dengan penilaian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut. Ketua KONI Garut, Subhan Rohmansyah, menyebut mustahil mencapai pencapaian prestasi jika hanya mengandalkan satu pihak.

“Olahraga prestasi adalah hasil kerja kolektif yang membutuhkan sinergi nyata, bukan sekadar koordinasi formal,” Jelasnya

Subhan juga mengungkapkan, Garut telah menyelesaikan tahapan kualifikasi cabang olahraga sesuai target. Langkah ini menjadi pijakan awal menuju sasaran yang lebih besar. Yakni Garut menembus peringkat delapan besar pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat (Jabar) 2026.

Menurutnya, target tersebut realistis jika seluruh elemen yang terlibat menjalankan peran masing-masing secara konsisten. Dukungan dunia usaha, kontribusi akademisi dalam sport science, serta peran media dalam membangun ekosistem olahraga sangat krusial. Hal itu untuk menjaga keberlanjutan prestasi.

(Y.A. Supianto