BANJAR,FOKUSJabar.id: Wisata air Banjar Water Park (BWP) yang terletak di lingkungan Parunglesang, Kelurahan/Kecamatan/Kota Banjar terlihat memprihatinkan.
Pasalnya, Kondisi Obyek wisata yang sempat berjaya pada masanya itu saat ini terlihat tidak terawat.
“Kondisi BWP sekarang itu menakutkan dan sangat memprihatinkan,” kata Iwan, seorang warga yang sedang berolahraga di kawasan BWP, Selasa (5/10/2021).
Kondisi di kawasan BWP lanjut Iwan mengatakan keadaanya itu tidak terawat karena memang sudah lama ditutup.
“Keadaan BWP saat ini tuh bener sangat tidak dirawat, banyak rumput tumbuh tak beratur, banyak sampah juga,” katanya.
BACA JUGA: Pencapain Taget Vaksin di Kota Banjar Masih Jauh dari Harapan
Iwan mengatakan seharus BWP ini mampu dirawat dan dihidupkan kembali oleh Pemerintah Kota Banjar.
“Terlebih jika dihidupkan kembali bisa menjadi pemasukan buat PAD Banjar kan,” kata dia.
Ditempat terpisah, Direktur Banjar Water Park, Dadan Suhendar membenarkan terkait tidak terawatnya salah satu obyek wisata yang sempat berjaya pada masanya itu.
“Iya betul banyak sampah pisan dan sudah sangat tidak terawat,” ujarnya.
Saat ini dikatakan Dadan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak ketiga, sebab kata dia ikatan kerjasama sudah berjalan dua tahun dari perjanjian pengelolaan selama 25 tahun.
“Sekarang tinggal tandatangan kesepakatan addendum, harusnya kemarin pada 1 oktober antara PT Maju Jaya, BWP dan Walikota,” kata dia.
Namun, pihak Maju jaya minta reschedule karena kemarin ada halangan. Setelah addendum nanti baru akan melangkah ke tahap revitalisasi.
Dia menyebutkan dirinya sangat optimis bahwa BWP akan bisa beroprasi kembali dengan adanya investor ini. Namun sekarang kan kondisinya sedang pandemi COVID-19.
“Untuk renovasi saja kemarin sempat mau dilakukan, bahkan beberapa bangunan sudah dirubuhkan, namun tersendat karena adanya pandemi,” kata dia.
BACA JUGA: Tuntut Kadinsos Bandung Lengser, Ratusan Massa Berunjukrasa
Sementara itu, informasi yang dihimpun FOKUSJabar BWP merupakan destinasi wisata air milik Pemkot Banjar yang dibangun sekitar tahun 2009 di atas tanah seluas 3,5 hektare.
Obyek wisata kebanggan Kota Banjar itu pun sempat berjaya pada masanya. Namun pada Mei 2019 terpaksa harus ditutup karena terus merugi dan membebani APBD Banjar.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)
