spot_img
Rabu 8 Mei 2024
spot_img
More

    BMKG Imbau Masyarakat Siaga Puncak Musim Hujan

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, sekitar 55% lebih wilayah Zona Musim Indonesia (ZOM) bakal memasuki puncak musim hujan pada periode bulan Januari-Februari 2024.

    Dalam keterangan di situs resmi BMKG disebutkan, selama 3 hari berturut-turut, yaitu tanggal 5-7 Februari 2024, terjadi curah hujan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah Indonesia. Yaitu:

    • Cilacap (62.0 mm/hari)
    • Juanda (60.3 mm/hari),
    • Luwu Utara (53.8 mm/hari),
    • Padang Panjang (89.5 mm/hari)
    • Jayapura (73.0 mm/hari)
    • Balikpapan (62.0 mm/hari)
    • Jambi (53.0 mm/hari)
    • Stagen Kotabaru (56.0 mm/hari)
    • Bali (118.9 mm/hari)
    • Makassar (52.0 mm/hari).

    Sedangkan curah hujan intensitas ekstrem terjadi di Perak Surabaya (166.0 mm/hari).

    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan masih dapat memicu potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah.

    BACA JUGA: Luhut Blak-blakan Heran PDIP Tak Dukung Jokowi

    Karena itu, BMKG memperingatkan sejumlah wilayah di Indonesia agar waspada potensi hujan intensitas sedang-lebat.

    Dinamika iklim dan cuaca tersebut adalah:

    • aktivitas Monsun Asia yang masih memicu potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan selatan
    • aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang turut memicu peningkatan potensi awan hujan
    • terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.

    Berikut wilayah RI yang diingatkan BMKG waspada hujan sedang-lebat pada periode 9-14 Februari 2024:

    1. Sumatra Barat
    2. Jambi
    3. Bangka Belitung
    4. Sumatra Selatan
    5. Bengkulu
    6. Lampung
    7. Banten
    8. DKI Jakarta
    9. Jawa Barat
    10. Jawa Tengah
    11. DI Yogyakarta
    12. Jawa Timur
    13. Kalimantan Barat
    14. Kalimantan Tengah
    15. Kalimantan Timur
    16. Kalimantan Utara
    17. Kalimantan Selatan
    18. Sulawesi Utara
    19. Gorontalo
    20. Sulawesi Tengah
    21. Sulawesi Barat
    22. Sulawesi Selatan
    23. Sulawesi Tenggara
    24. Maluku Utara
    25. Papua Barat
    26. Papua.

    Untuk itu, lanjut Guswanto, BMKG telah BMKG mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama puncak musim hujan ini dengan menempatkan 1 unit Mobile Weather Radar di Stasiun Meteorologi Kertajati sejak tanggal 31 Januari 2024.

    Alat itu akan memantau perkembangan cuaca secara terkini di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Resolusi spasial data radar cuaca yang dihasilkan dari mobil radar tersebut mencapai 250 meter dengan resolusi temporal data sekitar 05-10 menit.

    Sementara itu cakupan areanya hingga 120 km yang meliputi wilayah Bandung, Subang, Cirebon, Sumedang, Tasikmalaya, Banjar, Tegal, Indramayu, Kuningan dan Purwakarta.

    “Mobile Radar BMKG ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan Aerodrome Warning bagi pesawat yang akan take off dan landing di Bandara Kertajati,” ujarnya.

    Selain itu, produk Citra Radar yang dihasilkan dapat digunakan untuk meningkatkan layanan informasi peringatan dini cuaca ekstrem, khususnya di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

    “Sementara, pihak-pihak terkait diharapkan memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan,” kata Guswanto.

    “Serta, menata lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif,” pungkasnya.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img