spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Terus Bertambah, Staf PBB Tewas akibat Serangan Israel di Gaza

    GAZA,FOKUSJabar.id: Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina atau UNRWA mencatat, jumlah stafnya yang meninggal semakin meningkat sejak konflik Gaza dimulai.

    Jumlahnya saat ini mencapai 88 anggota dan menjadi yang tertinggi dalam sebuah konflik di dunia.

    “Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari berlalu. Cukup sudah, ini harus dihentikan sekarang,” kata UNRWA dalam pernyataan, Minggu (5/11/2023) melalui laman UNICEF.

    PBB menyampaikan pengumuman tersebut dalam pernyataan bersama. Pernyataan seperti itu jarang dikeluarkan bersama dengan beberapa organisasi kemanusiaan non-PBB.

    Jumlah korban serangan di Jalur Gaza terus mengalami peningkatan. Per Senin. 6 November, menurut laporan Al Jazeera, sudah ada sekitar 9.770 warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel.

    BACA JUGA: Sebut Pendukung Palestina Otaknya Tidak Ada, Akun Instagram Pria Ini Diserbu Netizen

    Serangan Israel yang tak kunjung terhenti juga memaksa penduduk sipil untuk mengungsi.

    Diperkirakan 1,5 juta dari 2,3 juta orang di daerah Gaza atau sekitar 65 persen, telah menjadi pengungsi internal, menurut UNRWA.

    Warga di Gaza mengalami krisis kemanusiaan sejak Israel melancarkan serangan balasannya di Gaza. Mereka memberlakukan blokade akses terhadap fasilitas vital seperti air, listrik, dan bahkan bantuan kemanusiaan.

    Tidak hanya warga sipil, tenaga kesehatan juga banyak mengalami kondisi serupa. Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengumumkan bahwa dalam 31 hari sejak dimulainya perang Israel-Hamas, sebanyak 175 personel medis tewas.

    Khaila menambahkan bahwa pada periode yang sama, 16 dari 36 rumah sakit dan 51 dari 72 klinik tidak dapat beroperasi karena pengeboman Israel, atau kurangnya bahan bakar dan obat-obatan.

    Sejumlah insiden telah dilaporkan, seperti Rumah Sakit Arab Al-Ahli dan ambulans yang terkena serangan udara Israel, yang menewaskan pasien serta pekerja medis.

    Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Palestina, Francesca Albanese, menggambarkan hancurnya sistem kesehatan di Gaza sebagai sebuah bencana.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img