spot_img
Selasa 7 Mei 2024
spot_img
More

    2.207 Siswa SMP di Kota Banjar Lolos PPDB 2023

    BANJAR, FOKUSJabar.id: Sebanyak 2.207 siswa dinyatakan lolos proses penerimaan peserta ddidik baru (PPDB) SMP di Kota Banjar dari empat jalur yang disiapkan.

    “Untuk tingkat SMP se-Kota Banjar yang keterima PPDB itu ada sebanyak 2.207 siswa,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Surdam melalui Kabid Dikdas, Surdam kepada wartawan. Rabu (12/7/2023).

    BACA JUGA: Kisah Barista Coffe Habit Kota Banjar Bermimpi Menyajikan Kopi Terbaik Dalam Negeri

    Surdam mengatakan SMP se-kota Banjar ini banyak yang mengalami over kapasitas dari pendaftaran peserta didik baru 2023 ini.

    “Kalau dari yang daftar ini koutanya melebihi kuota yang telah ditentukan rata-rata mengalami over kapasitas,” kata dia.

    Ditempat terpisah Sekretaris PPDB SMPN 1 Kota Banjar, Sugeng Darwita mengatakan ada 131 siswa yang tidak lolos proses penerimaan peserta didik baru di sekolahnya.

    Artinya kuota penerimaan di sekolahnya itu melebihi dari total yang ditentukan pihak SMPN 1 Kota Banjar yakni 288 siswa.

    Sugeng menjelaskan 288 itu diambil dari 4 jalur yang disiapkan yaitu jalur prestasi, afirmasi, perpindahan orang tua dan jalur zonasi.

    BACA JUGA: Ajarkan Permainan Tradisional, Mahasiswa STISIP Kota Banjar Batasi Ketergantungan Gadget Pada Anak

    “Total yang daftar iti ada 419 siswa, yang keterima ada 288 siswa,” ujarnya.

    Adapun penetuan jalur PPDB selain perpindahan orang tua itu dilakukan dengan berbagai teknis, untuk jalur prestasi pihaknya menilai dari akumulasi raport kelas 4,5, dan 6.

    Kemudian ditambah prestasi yang telah diraih oleh siswa dengan tingkatan terendah juara 1,2, 3 dan juara harapan di event Kecamatan.

    “Ditambah dengan hafalan tahfiz Al-Qur’an, 1 Juz bobotnta 6, kalau 3 sampai 5 Juz bobotnya 7 dan 5 Juz keatas bobotnya 8,” kata Sugeng.

    Untuk jalur zonasi dikatakan Sugeng pihaknya melakukan pengecekan di google map dengan radius paling jauh itu 1.260 meter dari sekolah.

    “Kita juga menanyakan langsung kepada siswa keberadaan tempat yang ada di lampiran zonasi yang berikan supaya mengetahui kebenaran mengenai zonasi tempat mereka tinggal dengan benar,” pungkasnya.

    (Budiana Martin/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img