spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    3 Nama Pejabat Pemprov Mencuat Sebagai Alteratif Cawagub Jabar 2024

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sejumlah nama pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat masuk dalam radar calon Wakil Gubernur (Cawagub) untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024 mendatang. 

    Sebanyak 28 pejabat eselon satu dan dua masuk sebagai kandidat Cawagub Jabar dari hasil survei kandidat oleh Lembaga survei Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) beberapa waktu lalu. 

    Dari 28 nama mengerucut tiga nama, di urutan pertama muncul nama Dedi Supandi. Dedi Supandi yang kini menjabat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat menorehkan elektabilitas tertinggi yaitu 1,9 persen. 

    BACA JUGA: Survei: Susi Pudjiastuti dan Atalia jadi Kandidat Alternatif Cagub atau Cawagub Jabar

    Di bawah Dedi Supandi, pada urutan kedua, ditempati Setiawan Wangsaatmaja yang saat ini menjabat Sekda Jabar dengan elektabilitas 1,2 persen. 

    Disusul urutan ketiga yaitu Asep Sukmana, yang sekarang menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat dengan elektabilitas 1,0 persen.

    Direktur Eksekutif IPRC, Firman Manan mengatakan, wakil gubernur memberikan pengaruh signifikan dalam kriteria elektoral. Dalam hal ini, untuk menutupi atau melengkapi kelemahan calon gubernur. 

    Idealnya Cawagub juga memenuhi kriteria pemerintahan yaitu mempunyai pengetahuan, pemahaman, kemampuan dan keterampilan dalam pengelolaan pemerintahan.

    “Membantu, mendampingi dan menjadi penasihat terdekat Gubernur dalam mengelola pemerintahan pasca memenangkan Pilgub,” ujar Firman.

    Menurut dia, pencalonan birokrat menjadi wakil Gubernur pun bukan hal yang baru. Di mana berdasarkan pengalaman beberapa Pilgub sebelumnya, kata dia, elit birokrat juga sempat ada yang mencalonkan diri menjadi wakil gubernur. 

    Firman mencontohkan, seperti dalam Pilgub Jabar 2013–2017. Yaitu Lex Laksamana Zaenal maju mendampingi Dede Yusuf. 

    “(Cawagub) memang diproyeksikan punya kemampuan Pengelolaan pemerintahan dalam membackup Gubernur nah tentu birokrat ya apalagi dalam top level,” katanya. 

    Beberapa nama elit birokrat yang banyak dipilih publik juga nilainya memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola pemerintahan. Sehingga, Firman menilai beberapa mereka memiliki kemampuan yang tepat untuk mendampingi Ridwan Kamil di periode kedua. 

    Birokrat Pontensial untuk Menjadi Cawagub

    Selain itu, berpasangan dengan birokrat juga memiliki kecenderungan politik yang kecil. Hal ini berbeda dengan wakil gubernur yang juga dari golongan Partai Politik. Menurutnya, wakil dari latar belakang partai biasanya memiliki kecenderungan politik yang tinggi. 

    BACA JUGA: Cak Imin Gagal Rayu AHY Masuk Koalisi Besar: Imannya Kuat

    “Biasanya para birokrat itu juga kan tidak punya kecenderungan politik yang terlalu tinggi. Kenapa itu penting, kalau kemudian wakil kepala daerah itu juga politisi banyak daerah kita lihat kan ada potensi konflik,” katanya. 

    Tidak hanya itu, dia menilai, memilih wakil dari kalangan birokrat juga bisa meminimalisir terjadinya kompetisi dalam memimpin. Firman mengatakan, kebanyakan wakil gubernur dari kalangan politik ada keinginan untuk maju kembali ke periode kedua menjadi gubernur. 

    “Nama birokrat ini paling tidak menjadi calon alternatif dari kalangan politisi, kepala daerah, dan partai politik,” kata dia. 

    Berita Terbaru

    spot_img