spot_img
Selasa 7 Mei 2024
spot_img
More

    WNI Diduga Hilang, KJRI Gandeng Kepolisian Osaka Lakukan Pencarian

    JEPANG, FOKUSJabar.id: Konsulat Jenderal RI di Osaka, Jepang, menyatakan telah menerima kabar ada seorang warga Indonesia, Radhwa Athaya Yulianzalika (Thaya) yang dikabarkan hilang kontak sejak akhir Oktober lalu.

    Konsul Sosial dan Budaya KJRI Osaka, Fajar Firdaus mengatakan pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mulai mencari tahu keberadaan perempuan 24 tahun itu.

    “Kami sudah komunikasi dengan kakak dari Radhwa dan mulai koordinasi dengan otoritas setempat,” ucap Fajar seperti dilansir CNN, Senin (26/11/2010).

    Fajar mengatakan nama Radhwa tidak tercantum dalam data lapor diri KJRI Osaka. Hal itu, agak menghambat pencarian terhadap Radhwa.

    “Kami cek di database lapor diri KJRI Osaka nama yang bersangkutan juga tidak ada. Jika ada laporan orang hilang seperti ini, kami langsung komunikasi dengan otoritas setempat seperti Polisi dan Imigrasi. Namun dengan keterbatasan data, terutama nomor paspor, agak sulit untuk koordinasi dengan otoritas setempat,” ucap Fajar.

    Menurut sang kakak, Nahla, Radhwa memang bermukim di Osaka sejak 2015 lalu. Radhwa dikabarkan tinggal seorang diri di sana untuk menempuh pendidikan bahasa dan anime.

    Nahla mengatakan kejanggalan terjadi ketika Thaya sulit dikontak beberapa waktu silam. Saat itu menurut pengakuan teman-temannya ponsel Thaya rusak lantaran tergilas mobil. Namun, Thaya sempat menyatakan melalui WhatsApp dia menerima paket yang dikirimkan Nahla.

    ternyata alamat yang diberikan Thaya untuk menerima paket adalah apartemen khusus orang Jepang di Osaka. Dia lantas mencoba menelusuri jejak sang adik melalui media sosial, tetapi nihil.

    Nahla kemudian meminta teman sang adik melapor ke kepolisian setempat. Lantas, aparat setempat langsung menggeledah alamat terakhir yang dikirimkan sang adik.

    Hanya saja, lagi-lagi jejak sang adik belum ditemukan.

    Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, menuturkan pihaknya masih perlu mendalami kasus ini sebelum menyimpulkan sebagai insiden orang hilang.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img