spot_img
Senin 20 Mei 2024
spot_img
More

    Ini Alasan Kadin Dan Pengusaha Tasikmalaya Berangkat Ke Cina

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Sejumlah pengusaha Tasikmalaya salah satunya Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Tasikmalaya, mengunjungi Guangzhou ibu kota Provinsi Guangdong Republik Rakyat Cina untuk selama 7 hari.

    Selain untuk menyaksikan kegiatan China-ASEAN Expo (CAEXPO) di Nanning Guangxi 17-22 September 2023, kunjungan pengusaha ini juga untuk memenuhi undangan pemerintah setempat dan pengusaha di Guangzhou.

    Misinya, pengusaha Tasikmalaya ini untuk  mempromosikan potensi daerah serta menawarkan produk-produk lokal baik berupa kerajinan, pakaian juga hasil pertanian seperti buah manggis Salopa, kopi Cigalontang, teh Taraju dan sejumlah komoditas unggulan lainnya.

    BACA JUGA: Gigi dan Marion Jola Gagal Menggoyang Panggung Break Out Day Fest Tasikmalaya, Ada Apa?

    “Kami bertiga hari ini terbang ke Guangzhou. Kami bergabung dengan beberapa pengusaha dari daerah lain dengan tujuan yang sama,” kata Ketua Kadin Kabupaten Tasikmalaya, Cecep D Abdul Qoyyum, Minggu (17/8/2023).

    Cecep menyebutkan, pertemuan dengan para pengusaha Cina itu merupakan komunikasi  lanjutan sekaligus balasan atas kunjungan mereka ke Tasikmalaya beberapa waktu lalu, yang diterima langsung Sekda Kabupaten Tasikmalaya.

    “Ya ini juga sebagai balasan dari kunjungan mereka (pengusaha Cina) beberapa waktu lalu,” ujar Cecep.

    Dia menyebutkan, komunikasi bisnis yang hendak dibangun dengan pemerintah dan pengusaha Cina, merupakan pengembangan  dari hubungan bisnis yang telah terjalin sejak lama antara pengusaha Tasikmalaya yakni M Fikri sebagai Chief Executive Officer (CEO) Picotel.

    “Picotel ini mendapat pasokan alat-alat komunikasi yang diimpor dari Cina dengan nilai bisnis rata-rata Rp15 miliar per tahun,” ucap Cecep.

    “Kami (Kadin) menangkap peluang besar dari kegiatan impor tersebut dengan adanya  aturan pemerintah Indonesia yakni  Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 30 persen,” sambung dia.

    Menurutnya, jika aturan TKDN tersebut dapat dipenuhi dengan mengekspor produk-produk unggulan petani dan pengrajin lokal yang dibutuhkan rakyat Cina seperti Manggis, teh atau kopi serta produk jasa lainnya, maka sudah dapat dikalkulasi keuntungan ekonomi masyarakat Tasikmalaya ke depan.

    “Maka itu dia, kami berangkat ke Cina dengan membawa sejumlah sampel produk lokal Tasikmalaya, seperti teh Taraju, anyaman bambu, mendong, bordir termasuk kami juga bawa katalog produk-produk kerajinan, pakaian, makanan serta spot-spot destinasi wisata di Tasikmalaya,” kata dia.

    Cecep berharap, jalinan komunikasi GtoG dengan Pemerintah Provinsi Guangzhou membuahkan hasil positif.

    Potensikan Seluruh BUMDes

    “Jika nanti terjadi kesepakatan bisnis dengan Cina, kami Kadin sebagai perhimpunan para pengusaha seperti Picotel, Exsha, berencana menggerakkan seluruh BUMDes melalui perusahan daerah sebagai holdingnya untuk memenuhi kebutuhan pasar Cina,” tutur Cecep.

    Adapun Kadin tambah dia, akan melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha dan mendorong produktivitas sesuai ekspektasi pasar di Cina.

    “Maka ke depan perlu ada kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya yang menjamin iklim kerjasama yang saling menguntungkan dengan para pengusaha, dalam rangka kontinuitas bisnis dengan pihak Cina,” ujar Cecep.

    Sementara itu, CEO Picotel, M Fikri menegaskan, jalinan bisnis yang sedang berjalan dengan pihak Cina, menjadi akses pasar untuk menjual produk-produk yang ada di daerah.

    BACA JUGA: Kalahkan Persikabo, Daisuke Sato: Persib Kuasai Pertandingan

    “Mudah-mudahan pemerintah daerah bisa menjadikan prioritas dalam memuluskan rencana kerjasama bisnis dengan Cina. Ini peluang besar,” ucap Fikri.

    Sebab terang dia, apabila kerjasama bisnis pemasaran barang-barang unggulan dapat terealisasi, maka sudah dapat dipastikan akan banyak masyarakat Tasikmalaya yang terlibat untuk memenuhi pasar Cina agar  berkelanjutan.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img