spot_img
Senin 6 Mei 2024
spot_img
More

    Ahmad Bajuri: 276 Kader Potensial Gabung Partai Demokrat

    GARUT,FOKUSJabar.id: Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPD Partai Demokrat (PD) Jawa Barat (Jabar), Ahmad Bajuri menegaskan, perjalanan di internal Parpol pasti dtemukan perbedaan sikap kebijakan dan pandangan dalam momentum politik.

    Menurut Bajuri, dalam beberapa minggu terakhir ini banyak yang menggunakan momentum politik Partai Demokrat.

    Di mana dalam pemberitaan disebutkan seolah-olah banyak kader potensial Partai Demokrat yang mundur.

    BACA JUGA:

    Ahmad Bajuri Ingin Putra Cibatu jadi Wakil Rakyat

    Isu di Purwakarta menjadi bagian yang dimanfaatkan oleh pihak lain untuk kepentingan kepuasan pribadi atau kepentingan politik dalam mendegradasi Partai Demokrat.

    “Di Purwakarta hanya tujuh orang yang mundur karena alasan pribadi. Bahkan salah satu yang mengundurkan diri mengaku kaget, isu tersebut menjadi bikin ramai,” kata mantan Sekjen Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi), Kamis (18/5/2023).

    Lalu isu di Kabupaten Pangandaran, Ketua DPC, Habini mundur pada awal Januari 2023 karena kondisi pribadi saat itu. Tapi pemberitaannya muncul saat ini.

    Habini saat itu tidak mau mencalonkan Ketua DPC. Namun setelah terpilih malah ditinggalkan oleh pendukungnya.

    Terlepas dari semua itu, Kepala BPOKK DPD PD Jabar memiliki catatan tersendiri soal pergeseran kader. Baik yang keluar atau yang masuk ke partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

    Menurut catatannya, mereka yang dianggap kader potensial dan struktur partai yang keluar sejak Januari 2023 sekitar 30 orang.

    Mereka merupakan mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan mantan anggota dewan.

    BACA JUGA:

    Ahmad Bajuri: Demokrat Ciamis Top Leader Jabar

    Pihaknya juga mencatat sekitar 276 orang bergabung Partai Demokrat. Mereka merupakan kader potensial dari partai lain, mantan dewan dan ada yang masih menjabat wakil rakyat.

    Selain itu, pensiunan pejabat ASN, TNI, pengusaha, aktivis dan dari keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) berlabuh ke Partai Demokrat.

    Bajuri mengatakan, sebagai etika politk, kepindahan pilihan partai adalah hak individu.

    Dirinya juga berpesan kepada kader yang baru masuk Demokrat agar tidak menyampaikan ke publik soal partai lamanya.

    “Cukup sekarang gabung ke Demokrat dengan pertimbangan pilihan politik. Ke depannya tidak membuka kekecewaan politiknya karena akan dinilai oleh publik tentang kedewasaan, integritas, dedikasi dan loyalitasnya,” pungkas mantan Ketua DPRD Garut ini.

    (Anthika Asmara/Bambang Fouristian)

    Berita Terbaru

    spot_img