spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Merasa Terancam, Warga Banjar Pertanyakan Uji Emisi Cerobong Boiler PT APL

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Hegarmukti Kota Banjar datangi PT. Albasi Priangan Lestari (APL).

    Ketua FKM Hegarmukti Johan Wijaya mengatakan, kedatangannya bertujuan untuk menanyakan uji emisi pada penggunaan cerobong boiler di salah satu pabrik kayu yang ada di Banjar itu.

    “Boiler oil ini sudah berjalan dua bulan tapi bemum ada uji emisinya,” katanya, Jumat (4/3/2022).

    pt apl
    Ketua FKM Hergarmukti, Johan Wijaya. (Budiana Martin)

    Johan menyebutkan, pihaknya khawatir jika adanya kebocoran pada boiler oil PT APL ini lantaran dampaknya akan berimbas ke warga di lingkungan sekitar.

    BACA JUGA: Misteri Tengkorak Makam Tionghoa Banjar Belum Terungkap

    “Apalagi menurut informasi yang saya dapat dari sumber teknis, jika ada kebocoran pada boiler oil ini dampaknya bisa meledak dan radiusnya itu mencapai radius sejauh 3 kilo meter,” kata dia.

    Tak hanya itu, FKM juga meminta kejelasan terkait pemanfaatan limbah pabrik kayu yang selama ini membantu ekonomi warga.

    “kami khawatir nantinya cerobong boiler ini juga mengancam pemberdayaan warga yang selama ini tergantung pada pemanfaatan limbah kayu dari PT APL,” katanya.

    Ditempat terpisah, Humas Personalia PT APL Sumantri mengatakan, pengujian tersebut bukan kewenangan perusahan.

    Uji emisi itu, kata dia, merupakan kewenangan dari Dinas Lingkungan hidup dan lembaga terkait. Perusahaan hanya mengambil sampel dari cerobong boiler.

    “Nah sampelnya di uji emisi oleh lembaga terkait yang sudah memiliki sertifikat, biasanya pengujian dilakukan di Laboratorium Tirta Wening Kota Bandung,” kata Sumantri.

    Sumantri mengklaim pihak perusahaan sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Dinas Terkait dan akan segera ditindak lanjuti.

    Dia menyebut, untuk kekhawatiran yang disampaikan warga terkait ledakan adalah ranah Dinas Tenaga Kerja melalui bidang pengawasan.

    “Dan untuk hal itu kami juga telah berkoordinasi dengan Disnaker untuk pengecekan dan juga kelayakannya dan uji emisinya tinggal menunggu waktu saja lantaran masih proses,” katanya

    “Observasi juga akan dilakukan oleh DLH kemudian ditindak lanjuti, kalau untuk yang limbah kayu yang dibuang ke tempat penbuangan u tuk kebutuhan warga masih tetap dilakukan, tapi di momen libur itu tidak akan sepenuhnya,” pungkasnya.

    (Budiana Martin/Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img