SUBANG,FOKUSJabar.id: Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) Kabupaten Subang (Samsat Subang), Lovita Adriana Rosa mengatakan, Kota Nanas merupakan wilayah yang luas.
Jumlah penduduknya mencapai 1.595 juta jiwa yang tersebar di 30 Kecamatan (8 Kelurahan dan 245 Desa).
Menurutnya, potensi kendaraan bermotor di Kota Nanas ada 435 ribu. Di mana 91 persen-nya didominasi kendaraan roda dua. Hanya saja, kendaraan roda dua dari sisi pendapatan tidak lebih baik jika dibandingkan dengan roda empat.
BACA JUGA: Goll…Aborasi Bisnis Online 2021, Cara JNE Ajak Pelaku UKM Hadapi Tantangan di Masa Pandemi
“Hasil evaluasi nilai yang kita lakukan melalui penelusuran Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) menyasar kendaraan roda empat yang bisa menjadi potensi menaikan target pendapatan pajak kendaraan bermotor,” kata Lovita Adriana Rosa di Kantor bank bjb Subang pada acara rapat Evaluasi Triwulan II dan Pemberian Apresiasi BUMDes Subang.
Acara yang digelar Kamis (11/8/2021) lalu itu dihadiri Kepala Bapenda, Dinas Pemdes dan bank bjb Kantor Perwakilan Subang serta 51 BUMDes yang sebagian mengikuti secara virtual.
Kepala P3DW menyebut, Kota Nanas sebagai wilayah pertanian dan agribisnis ternyata memiliki potensi yang bisa menaikan pendapatan pajak kendaraan bermotor lebih optimal melalui konsep integritas dan kolaborasi antarpemerintah.
Pihaknya menyadari ketika target dibebankan pada Samsat Subang, ujungnya bagaimana nanti Dana Bagi Hasil (DBH) untuk daerah. Ternyata total target DBH tahun 2020 untuk Kabupaten Subang mencapai sekitar Rp260 milyar. Untuk tahun 2021, DBH berdasarkan persentase realisasi dari pendapatan pajak daerah.
Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dan sinergitas P3DW dan Pemerintah Kabupaten Subang serta tak kalah pentingnya adalah ketaatan masyarakat membayar pajak.
Lovita mengatakan, di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), desa yang menjadi ujung tombak untuk bergerak sebagai gerbang utama pencegahan dan penularan virus Corona. Namun disisi lain, desa juga dituntut untuk bisa mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“BUMDes diharapkan mampu memulihkan perekonomian, berinovasi dengan memperluas jaringan mitra kerja untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Semisal, layanan pajak tahunan kendaraan bermotor dan layanan perbankan serta pelayanan jasa lainnya,” kata dia.
Sambung Lovita, potensi pendapatan daerah yang bersumber dari pajak kendaraan masih perlu digenjot untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Dalam rangka optimalisasi tersebut, P3DW Subang bersama bank bjb menjalin sinergi dengan Pemkab untuk mengerek pendapatan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sejak tahun 2018, melalui penetrasi pelayanan lewat kerja sama bersama BUMDes.
Peran bank bjb menyediakan fasilitas pembayaran pajak via PPOB dan tabungan pajak dengan bekerja sama pada jenis usaha di sektor keuangan. Selain PKB, bank bjb juga menyediakan fasilitas pembayaran PBB kepada warga yang hendak melakukan setoran pajak melalui BUMDes.
“Di Kabupaten Subang ada 51 BUMDes telah terdaftar sebagai mitra Payment Point Online Bank (PPOB) bank bjb,” ungkapnya.
PPOB adalah layanan pembayaran berbagai tagihan secara online dan real time selama 24 jam. Hal tersebut berfungsi mempermudah transaksi masyarakat sekaligus membuat proses rekonsiliasi data dan dana dengan pihak perbankan menjadi lebih cepat, akurat dan aman.
“Kami jadikan BUMDes di Kabupaten Subang sebagai konsultan pajak masyarakat. Dalam kerjasama tersebut, BUMDes resmi menjadi salah satu channel pembayaran PKB serta Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2),” jelas Lovita.
Pada Rapat Evaluasi Triwulan II Kinerja BUMDes, bank bjb kembali memberikan apresiasi bagi BUMDes yang berkinerja baik dengan transaksi terbanyak. Pemenangnya adalah BUMDes Bojongloa Sejahtera, BUMDes Sari Binangkit dan Munjul Jaya. Ketiganya mendapatkan hadiah logam mulia.
(Bambang Fouristian)
