spot_img
Kamis 9 Mei 2024
spot_img
More

    Selain Cupang, 9 Ikan Hias Air Tawar Ini Mudah Dipelihara dan Bernilai Tinggi

    7. Ikan Manfish/Angelfish 
    Ikan manfish atau juga dikenal dengan nama Angelfish adalah jenis ikan hias air tawar yang sering dijadikan pilihan menghiasi akuarium. Ikan dengan nama ilmiah Pterophyllum scalare dan masuk pada family Cichlidae ini berasal dari perairan Hutan Amazon, Amerika Selatan.

    Manfish adalah ikan yang cenderung hanya melayang dan terkesan paling kalem diantara jenis ikan hias lain. Bergerak hanya seperlunya, nampak seperti layang-layang yang dipancer ditengah sawah.

    fokusjabar.id ikan hias air tawar
    Ikan Manfish atau yang juga sering disebut Angelfish. (FOTO: WEB)

    Ikan hias air tawar ini memiliki tubuh lebar dan tipis serta dihiasi warna yang sangat menarik. Memiliki rumbai atau slayer membuat ikan ini unik dan makin dicintai berbagai kalangan untuk menghilangkan stres.

    Selain itu salah satu keunikan sifat ikan ini adalah mereka bersifat monogamy, yang artinya ikan ini hanya memiliki satu pasangan, dengan kata lain ikan ini sangat setia dengan pasangannya. Ikan manfish berkembang biak dengan cara bertelur yang diletakkan diatas kayu/akar yang terendam ataupun daun yang rata.

    Manfish sangat mudah dipelihara karena bisa dicampur dengan jenis ikan hias lain dalam satu akuarium. Hal ini membuat manfish banyak dipelihara dan dibudidayakan, termasuk di Indonesia.

    Untuk dijadikan induk, ikan ini harus berusia minimal tujuh bulan dengan ukuran panjang sekitar 7,5 cm. Induk jantan dicirikan dengan ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan induk betina.

    Kepala induk jantan pun terlihat agak besar dengan bagian antara mulut ke sirip punggung berbentuk cembung, serta bentuk badan lebih ramping dibandingkan dengan ikan betina. Sementara induk betina dicirikan oleh ukuran tubuh yang lebih kecil dan bentuk kepalanya yang lebih kecil dengan bagian perut yang lebih besar/gemuk serta terlihat agak menonjol.

    Saat pemijahan, ikan manfish akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus seperti potongan pipa PVC yang telah disiapkan/ditempatkan. Karena ikan manfish cenderung menyukai suasana yang gelap dan tenang, alangkah baiknya jika pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau plastik berwarna gelap.

    Induk manfish akan memijah pada malam hari. Induk betina menempelkan telurnya pada substrat lalu diikuti induk jantan yang menyemprotkan spermanya pada semua telur sehingga terbuahi. Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk antara 500 hingga 1000 butir.

    Dengan semakin banyak pembudidaya manfish, membuat pilihan warna jenis ikan ini semakin banyak. Beberapa yang paling terkenal diantaranya Manfish Diamond (berlian) dengan warna perak mengkilat atau hijau keabuan serta pada bagian kepala atas terdapat warna kuning hingga coklat kehitaman sampai ke punggung.

    Lalu Manfish Imperial yang memiliki warna dasar perak dengan empat garis vertikal berwarna hitam atau coklat. Kemudian Manfish Marble yang memiliki warna kombinasi hitam-putih yang membentuk garis-garis yang vertikal. Terakhir Manfish Black-White dengan warna hitam menghiasi separuh dari tubuh belakang dan warna putih di separuh tubuh bagian depan.

    8. Ikan Flying Fox  
    Ikan hias air tawar yang memiliki nama ilmiah Epalzeorhynchos kalopterus ini cukup banyak disenangi para pecinta maupun pehobi. Ikan Flying Fox berasal dari family Cyprindae serta tersebar di Asia Tenggara (Thailand dan Semenanjung Malaysia), terutama Indonesia (Jawa, Sumatera serta Kalimantan).

    Ikan Flying Fox ditemukan bebas di Pulau Kalimantan yaitu pada wilayah dekat Banjarmasin. Juga di Sungai Barito dan Kahajan (Kalsel), Kapuas (Kalbar) serta Sungai Indragiri, Musi, dan Batanghari di Sumatera.

    fokusjabar.id ikan hias air tawar
    Ikan Flying Fox. (FOTO: WEB)

    Ikan ini hidup sebagai perenang pada dasar perairan yang memiliki arus deras. Ikan ini lebih senang ada di dasaran pasir dan bebatuan. Ikan Flying Fox bisa ditemukan pada area yang tergenang air pada hutan rimba di musim hujan.

    Ikan ini adalah memiliki tubuh yang memanjang serta sisi perut datar. Punggung ikan memiliki warna hijau tua dan coklat sedangkan pada bagian perutnya berwarna putih kekuningan.

    Dari mulut sampai pangkal ekor terdapat garis hitam kecoklatan yang membujur dan dihiasi juga dengan garis yang lebih kecil berwarna keemasan. Lalu matanya memiliki iris berwarna kemerahan dan semua siripnya memiliki bayangan warna hitam dengan tepi putih serta transparan.

    Dari penampilan secara fisik, ikan ini hampir sama dengan spesies Garra cambodgiensis bahkan terkadang membingungkan para hobbies. Yang membedakan Flying fox dengan spesies lain yakni warna sirip dan mempunyai dua pasang barbels.

    Jika dipelihara dalam aquarium, ikan ini hanya bisa mencapai panjang 11 cm dengan ikan betina memiliki badan yang lebih besar ketimbang ikan jantan. Ikan ini akan merasa lebih nyaman bila ditempatkan pada aquarium berukuran besar.

    Selain itu, sediakan tempat untuk bersembunyi berupa kayu, akar, batu ataupun tanaman air berdaun keras seperti Java fern, Anubias dan Bolbitis. Untuk substrat, dianjurkan menyerupai kondisi sungai yakni substrat berupa pasir, kerikil dan batu berbagai ukuran.

    Untuk sistem penerangan lebih baik digunakan sebagai penunjang pertumbuhan alga karena flying fox ini dikenak juga dengan julukan Kuonobarbi sebagai Siamese alga eater (Crossocheilus oblongus). Kondisi mutu air sendiri diatur pada suhu 22-26 derajat celcius, kesadahan 5-12 oH dan pH 6-7,5 dengan sistem filtrasi eksternal yang cukup kuat untuk menjaga keadaan oksigen terlarut serta membuang kotoran-kotoran organik ikan agar kualitas air tetap bersih.

    Selain memakan alga, Flying Fox pun bersifat omnivore dengan makanan utamanya adalah crustcea kecil, serta serangga kecil lainnya. Ikan ini pun bisa diberi makan pelet dan sayuran berupa mentimun, selada, dan juga bayam.

    Untuk meningkatkan warnanya agar lebih menarik, bisa diberikan pakan hidup yang memiliki ukuran kecil maupun pakan beku. Seperti daphnia, bloodworm, artemia, dan palet berbahan sayur.

    Jika kondisi lingkungan sangat cocok dan membuatnya nyaman, ikan Flying Fox ini bisa hidup lebih dari 10 tahun. Harus diingat, jangan satukan ikan Flying Fox dengan spesies ikan yang sangat kecil karena akan memakannya saat dia merasa lapar. Campurkan dengan ikan yang memiliki ukuran seimbang seperti Acaras, Angelfish, Barbs, Eartheaters, Gouramies, Knifefish, Loach, Tetra dan Rasbora.

    9. Ikan Discus
    Ikan hias air tawar ini, bisa dibilang, paling membuat orang terkesima. Ikan dengan nama latin Symphysodon discus dan berasal dari Amazon, Amerika Selatan, sangat mirip dengan karakteristik ikan hias laut.

    Memiliki bentuk yang unik, disempurnakan dengan warna yang begitu indah membuat ikan discus menjdi favorit banyak orang dan menjadi ikan hias air tawar jenis cichlid yang sangat popular di Asia. Bentuknya yang pipih jika dilihat depan, dan akan terlihat bundar jika dilihat dari samping membuat jenis ikan hias air tawar yang satu ini begitu mudah dikenali.

    Jenis ikan hias air tawar ini pun memiliki sirip yang besar dan memanjang dengan mata yang berwarna merah. Panjang ikan discus bisa mencapai 15 sampai 25 cm.

    fokusjabar.id ikan hias air tawar
    Ikan Discus. (FOTO: WEB)

    Bentuknya yang lucu dengan berbagai macam warna dan corak yang indah, membuat ikan ini pas untuk menghias akuarium di rumah. Ditambah dengan gerakan ikan yang cukup tenang dan lembut membuatnya semakin terlihat apik di akuarium serta kerap disebut sebagai Raja Akuarium

    Sayangnya, ikan hias air tawar jenis ini tidak direkomendasikan untuk dipelihara para pemula. Pasalnya, butuh perawatan dan perhatian ekstra untuk memelihara ikan discus dibandingkan jenis ikan hias air tawar yang lain.

    Di habitat aslinya di daerah Peru, Brasil, serta Venezuela, ikan discus tinggal di sungai yang memiliki arus tenang dan tidak terlalu deras. Untuk mempertahankan hidup dan menghindari ikan predator yang lebih besar, ikan discus memilih berada pada ranting-ranting.

    Ikan discus sendiri cocok dikembangbiakan di iklim tropis dengan suhu air 25-30 derajat celcius. Lalu tingkat keasaman 6-6,5 pH dan kesadahan 3-5 dH. Namun, sekali lagi, dibutuhkan ketelatenan dan perhatian ekstra untuk memeliharanya dalam akuarium karena ikan discus ini mudah stress.

    Namun jika dapat memeliharanya dengan baik, ikan discus dapat tumbuh mencapai diameter 15 sentimeter. Harga ikan cantik ini tergantung diameternya, semisal diameter 5 inci dipatok dengan harga Rp700 ribu sampai Rp1 juta.

    Jenis ikan discus termahal yang pernah terjual yakni Albino Bulldog Chekerboard dengan banderol hingga Rp12 juta. Sedangkan untuk ikan discus biasa bisa dibeli mulai harga Rp50 ribu.

    Nah, sudah menentukan memilih jenis ikan hias air tawar mana yang akan dipelihara atau bahkan dibudidayakan. Tak hanya menghilangkan stres, tapi juga bisa tetap produktif secara ekonomi di tengan pandemi.

    (Ageng/berbagai sumber)

    Berita Terbaru

    spot_img