spot_img
Monday 29 April 2024
spot_img
More

    1.200 Wilayah di Jabar Blank Spot, Disdik Luncurkan Tas Bakti Guru Kunjung

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 1.200 titik wilayah di Jabar tidak terakses internet, hal tersebut menyulitkan siswa untuk belakang secara daring.

    Dengan demikian Dinas Pendidikan Jabar meluncurkan Tas Bakti Guru Kunjung untuk menjangkau siswa yang berada di daerah yang tidak terkases internet atau di wilyah blank spot.

    Dalam program tesebut guru yang diberikan Tas Bakti Guru Kunjung mendatangi siswa yang berada di wilayah blank spot untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

    Dalam Tas tersebut terdapat perlengakapan protokol kesehatan seperti hand sanitizer dan pelindung wajah. Kemudian Tas gendong tersebut di gunakan untuk meja belajar dan papan tulis, tidak lupa dalam isi Tas itu terdapat USB yang berisi bahan pengajaan dari Timodik Disdik Jabar dan Video motivasi untuk tetap berintegritas.

    BACA JUGA: Kabupaten Bekasi Mantapkan Target Juara Umum Porprov XIV Jabar 2022

    “Walau KBM tatap muka akan dilakukan pada Januari 2021, tapi serta-merta membuat pelajaran 100 persen dilakukan di sekolah. para pelajar dan murid ini masih harus belajar bergiliran (sif) di sekolah dan sekolah bergiliran,” kata Dedi Sopandi dalam webinar peluncuran Tas Bakti Guru Kunjung, Sabtu (19/12/2020).

    Dedi mengatakan, Tas Bakti Kunjung merupakan kolaborasi antara Dinas Pendidikan dengan Timkomdik Disdik Jabar, Rumpun Indonesia, JAGI Foundation serta PT SMI melalui pendidikan karakter Jabar Masagi.

    Bahkan peralatan yang ada didalamnya juga merupakan hasi karya siswa dibeberapa siswa SMA  serta beberapa mahasiswa.

    “Itu maskernya dibuat oleh siswa SMKN 9 Bandung, hand sanitizer diciptakan oleh pelajar SMKN 5 Bandung dan tasnya sendiri yang bisa diubah menjadi meja merupakan ciptaan alumni disainer ITB,” kata Dedi.

    Kemudian pembuat materi bahan ajar pembelajaran kontekstual-kolaboratif yang telah diunduh ke dalam USB disusun oleh Tikomdik Disdik dan para talent siswa SMA/SMK/SLB.

    “Kami harap program ini bisa menjangkau semua siswa yang memang tidak bisa melakukan kegiatan belajang daring karena keterbatasan akses internet,” katanya.

    (Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img