spot_img
Senin 7 Oktober 2024
spot_img
More

    Masjid Nusantara Ajak Masyarakat Bantu Hadirkan Wifi Masjid untuk Pelajar

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekolah dari rumah ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak siswa dan orang tua yang mengeluhkan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini.

    Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima 213 pengaduan terkait pelaksanaan PJJ dari para siswa di berbagai daerah di Indonesia. Komisioner KPAI, Retno Listyarti mengungkapkan salah satu aduannya terkait kuota yang banyak dikeluhkan oleh anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.

    Baca Juga: Pilkades Dibatalkan, Apdesi Ciamis Layangkan Surat Terbuka Untuk Presiden

    “Ada sopir ojek online (ojol) yang memiliki tiga anak, dengan dua di jenjang SD dan jenjang SMA. Mereka merasa kewalahan dalam membeli kuota internet. Padahal penghasilan sebagai ojol menurun drastis,” kata Retno.

    “Seorang guru di Yogyakarta juga menceritakan bahwa pembelajaran daring dengan para siswa hanya bisa dilakukan pada minggu pertama belajar di rumah. Setelah itu, metode itu sudah tidak bisa lagi karena orang tua peserta didik tidak sanggup lagi membeli kuota internet,” tambahnya.

    Belum lagi masalah sinyal yang juga menjadi kendala di beberapa daerah yang berbukit-bukit. Akibatnya, kata dia, ada siswa yang setiap hari harus berjalan 10 km untuk mendapatkan sinyal dan wifi.

    Para Pelajar di Cisewu Garut Belajar di Masjid Setelah Mendapat Wifi Gratis (Istimewa/masjidnusantara.org)

    Kasus di atas mungkin hanya mewakili sedikit cerita tentang keterbatasan bagi pelajar Indonesia untuk mengikuti instruksi pemerintah bersekolah daring.

    Memang, dengan angka penyebaran virus corona di Indonesia yang cenderung meningkat, pemerintah masih belum mengizinkan sekolah dan universitas dibuka kembali. Akan tetapi, perubahan metode pembelajaran jarak jauh ini memiliki konsekuensi. Murid dan orang tua siswa kesulitan mendapatkan akses internet karena keterbatasan ekonomi atau jaringan internet yang masih belum optimal ke daerah tertinggal.

    Masalah ini menyangkut pendidikan generasi penerus bangsa. Sebagai solusi, Masjid Nusantara mengajak segenap donatur ikut mewujudkan pemasangan wifi gratis di masjid. Sehingga para orang tua juga tidak semakin terbebani dengan pembelian kuota internet di tengah pendapatan mereka yang merosot karena pandemi.

    Pemasangan Wifi di Masjid, selain membantu keperluan belajar siswa, juga memotivasi generasi muda untuk memakmurkan masjid. Tentu dengan tetap menjalankan protocol kesehatan yang ditetapkan.

    Rekening donasi a.n Yayasan Masjid Nusantara. Konfirmasi donasi & informasi 0851 0766 6665.

    Bank Muamalat 1080005817
    Mandiri 131 001 0933 135
    Bank BCA 437 333 3151

    www.masjidnusantara.org

    (Vetra)

    Berita Terbaru

    spot_img