spot_img
Senin 6 Mei 2024
spot_img
More

    Ratusan Pedagang Unras, Aktivitas di Pasmo Limbangan Garut Lumpuh

    GARUT, FOKUSJabar.id: Menyusul aksi Unjuk Rasa (Unras) ratusan pedagang Pasar Modern (Pasmo) Limbangan, perekonomian di wilayah Kecamatan Balubur (Bl) Limbangan, Kabupaten Garut lumpuh.

    Bagaimana tidak, di Pasmo Limbangan sejak Senin (21/10/2019) pagi tidak ada transaksi jual beli.

    Terpantau FOKUSJabar.id, warga sekitar Pasmo Limbangan sempat kebingungan untuk membeli kebutuhan memasak. Seluruh kios dan los termasuk Pedagang Kaki Lima (PKL) terlihat tutup dan sepi.

    Petugas keamanan Pasmo Limbangan, Rival Alamsyah mengatakan, sejak pagi tadi tidak ada aktivitas jual beli. Mereka menghentikan aktivitasnya dan memilih Unras ke Gedung DPRD Garut.

    ” Sejak pukul 08.00 WIB, di sini tidak ada aktivitas berjualan karena para pedagang berdemo ke gedung DPRD Garut,” ucap Rival.

    Dia membenarkan, banyak masyarakat yang kesulitan berbelanja.

    Salah seorang warga Kecamatan Balubur Limbangan, Damayanti sempat kaget saat tiba di Pasmo lantaran tak seorang pun pedagang yang berjualan.

    ” Jujur, saya tidak tahu kalau hari ini para pedagang Unras ke Gedung DPRD Garut. Sempat kaget juga sih,” singkat Damayanti.

    Sebelumnya FOKUSJabar.id mengabarkan, tatusan pedagang Pasmo Limbangan, Kecamatan Balubur Limbangan gelar Unjuk Rasa (Unras) ke Gedung DPRD Kabupaten Garut.

    Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut tegas menyelesaikan persoalan yang terjadi di Pasmo Limbangan.

    Aksi tersebut dimotori tokoh Limbangan, Holil Aksan Umar Zen. Unras diduga karena pihak pengembang, PT. Elva Primandiri yang bekerja sama dengan Pemkab Garut dianggap gagal.

    ” Kami desak Pemkab Garut cabut  Build Operate Transfer (BOT) dengan PT. Elva Primandiri karena merugikan dan memberatkan para pedagang. Sudah enam tahun, masyarakat Limbangan dibiarkan oleh Pemkab Garut,” kata Holil, Senin (21/10/2019).

    Holil juga mendesak DPRD segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pasmo Limbangan.

    ” Selama ini, banyak intimidasi dan tekanan yang diterima para pedagang sehingga tidak nyaman dalam berjualan,” ucapnya.

    (Andian/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img