spot_img
Senin 20 Mei 2024
spot_img
More

    Tim Pencak Silat PON XX Jabar Boyong Pengalaman Berharga dari Latih Tanding Segi Empat

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Atlet pencak silat Jawa Barat mendapat pengalaman berharga menjelang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat sekaligus babak kualifikasi PON XX pada 12-17 November 2019 usai menjalani latih tanding di GOR Among Raga, Yogyakarta, 26 – 27 Spetember 2019.

    Latih tanding sendiri diikuti atlet Pelatda DIY, Pelatda Jawa Tengah, serta atlet Pelatnas Sea Games 2019.

    Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengp[rov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat, Ferry Hendarsin menuturkan, jika pelaksanaan latih tanding berjalan cukup ketat.

    Terutama di kelas B putra antara atlet Jabar, Ryan Jayanugraha menghadapi atlet Pelatnas SEA Games 2019, Hidayat serta di kelas B Putri antara Nirmalasari Oktaviani (Jabar) kontra Jeni E Kause (Pelatnas).

    ” Menang atau kalah bukan menjadi tujuan utama dari latih tanding ini. Tapi latih tanding menjadi latihan yang paling efektif saat mendekati pertandingan,” ujar Ferry saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Minggu (29/9/2019).

    Selain meningkatkan pengalaman, lanjut Ferry, pelaksanaan latih tanding pun memiliki banyak manfaat yang bisa diperoleh atlet. Mulai dari peningkatan kepercayaan diri, kontrol perhatian dan emosi, pengambilan keputusan, serta komunikasi dan kerja tim.

    ” Dengan menciptakan latih tanding seperti situasi pertandingan, diharapkan memberikan peluang bagi atlet Jabar untuk berhasil dalam kejurnas yang akan diikuti. Kejurnas 2019 menjadi sangat penting, karena event ini juga merupakan Babak Kualifikasi bagi para atlet untuk melenggang ke PON 2020,” terangnya.

    Terkait performa atlet Jabar pada pelaksanaan latih tanding tersebut, Ferry mengaku mendapatkan beberapa bahan evaluasi dan bahan untuk penyusunan program latihan kedepan. Namun secara garis besar, kebutuhan program latihan kedepan yaitu mengubah sistem desentralisasi latihan ke sistem sentralisasi latihan.

    ” Dengan sentralisasi, program latihan dapat dicapai dengan intensifikasi dan frekuensi sangat tinggi. Tentunya diikuti dengan peningkatan dukungan peralatan, perlengkapan dan nutrisi yang selama ini sangat terbatas,” pungkasnya.

    (ageng/bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img