spot_img
Selasa 7 Mei 2024
spot_img
More

    Fraksi Gerindra Minta Bupati Kaji Ulang Pembentukan Tiga Direksi Tirta Intan Garut

    GARUT,FOKUSJabar.id: Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, berdasarkan hasil laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Perumda Tirta Intan memiliki utang sebesar Rp7 milyar dan pada tahun 2018 menelan kerugian Rp12 milyar.

    “ Perumda Tirta Intan Garut punya utang Rp7 milyar dan pada tahun 2018 mengalami kerugian Rp12 milyar,” ucap Bupati seusai melantik tiga direksi dan dua dewan pengawas, Perumda Tirta Intan, beberapa waktu yang lalu.

    Menanggapi bokbroknya manajemen keuangan Perumda Tirta Intan, Ketua Fraksi Gerindra, Tatang Sumirat menyebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terlalu dini merubah status dari satu menjadi tiga direksi.

    Baca Juga: APKN Garut: “Pamidangan” Anugrah Dongkrak Perekonomian Padepokan

    ” Ketimbang merubah status direksi, lebih baik Pemkab melakukan pembenahan di tubuh Perumda Tirta Intan. Utang sebesar itu justru bakal menjadi beban bagi direksi baru,” kata Tatang saat ditemui FOKUSJabar.id di ruang Fraksi Partai Gerindra, Senin (5/8/2019).

    Tatang pesimis, dengan beban utang Rp7 milyar, 100 hari kerja tiga direksi bisa optimal meningkatkan pelayanan. Termasuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di tubuh Perumda Tirta Intan.

    ” Pimpinan direksi bakal lebih fokus menyelesaikan tunggakan, ketimbang memperbaiki pelayanan terhadap para pelanggan,” sebut Tatang Sumirat.

    “ Dengan tiga direksi justru beban belanja pegawai akan lebih meningkat. Bagaimana tidak, satu direksi saja, gaji setiap bulannya sekitar Rp15 juta,” sambung Ketua Fraksi Gerindra.

    Untuk itu, Tatang menyarankan Bupati mengkaji ulang pembentukan tiga direksi. Dengan begitu, tidak memperparah kondisi keuangan Perumda Tirta Intan Garut.

    ” Kami sarankan, pembentukan tiga direksi ditinjau kembali dalam 100 hari kerja. Jika tidak ada perkembangan untuk kemajuan, lebih baik dikembalikan ke semula (satu direksi),” pinta Tatang Sumirat.

    “ Saat ini yang menjadi persoalan utama yakni pelayanan terhadap pelanggan. Mayoritas mereka mengeluhkan minimnya pasokan air,” pungkasnya.

    (Andian/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img