spot_img
Senin 20 Mei 2024
spot_img
More

    Awal April, ISSI Jabar Gelar Selekda Tim Balap Sepeda PON XX

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jabar berencana melakukan Seleksi Daerah (Selekda) tim balap sepeda Jabar untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.

    Pada PON XX tahun 2020 di Papua sendiri, Cabang Olahraga (Cabor) balap sepeda hanya mempertandingkan nomor road race, MTB Downhill (DH), MTB crosscountry (XC) dan BMX.

    ” Kita sudah inventarisir atlet dari data hasil Porda XIII Jabar kemarin. Pasalnya, untuk PON XX ada regulasi umur yakni dibawah 21 tahun. Dari data hasil inventarisir ditambah potensi atlet diluar Porda XIII, kita akan panggil untuk mengikuti Selekda yang rencananya digelar awal April 2019,” ujar Ketua Umum Pengprov ISSI Jabar, Daud Husain saat ditemui di sekretariat KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (12/3/2019).

    Pihaknya akan memilih sebanyak 71 atlet yang dibagi dalam tiga lapisan usia. Yakni usia 19-20 tahun, 17-18 tahun dan usia 15-16 tahun.

    ” Kita pilih atlet tiga lapis dari hasil selekda untuk memastikan pembinaan berjenjang di Cabor balap sepeda sehingga kita sudah siap jika ada perubahan lain atau untuk gelaran di PON berikutnya. Rata-rata, jumlah atlet untuk setiap lapisan itu sebanyak 21 orang di masing-masing nomor pertandingan,” terangnya.

    Daud mengaku, pelaksanaan Selekda tim balap sepeda Jabar PON XX sudah terlambat dilakukan. Pasalnya, kepengurusan ISSI Jabar baru terbentuk dan mendapatkan surat keputusan (SK) dari PB ISSI pada bulan Februari 2019 pascapolemik dualisme kepengurusan yang terjadi.

    ” Tapi lebih baik telat, dari pada tidak kita lakukan sama sekali. Toh, potensi atlet balap sepeda di Jabar sendiri cukup mumpuni dan para atlet tetap berlatih baik di pengcab ISSI kota dan kabupaten masing-masing dan atau di klub mereka masing-masing,” tambahnya.

    Pascapelaksanaan Selekda, pihaknya akan langsung menggelar Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XX dengan sistem de-sentralisasi. Atlet-atlet yang sudah terpilih wajib menjalani latihan intensif di kota/kabupaten asal atlet yang bersangkutan.

    ” Kita akan terapkan sistem promosi degradasi hingga babak kualikasi digelar. Setelah pelaksanaan babak kualifikasi PON XX, maka kita akan gelar sentralisasi yang rencananya disesuaikan dengan lokasi pelaksanaan pertandingan di PON XX. Kita ingin pertahankan prestasi di PON XIX lalu, saat meraih 9 emas, 6 perak dan 4 perunggu,” tegasnya.

    (ageng/bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img