spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Kesbangpol Kota Bandung Rajin Gelar Sosialisasi dan Pembinaan Pemilih Pemula

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung terus mengoptimalkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Serentak 2018 melalui berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada pemilih pemula.

    Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kesbangpol Kota Bandung, Iwan Hernawan mengatakan, jumlah pemilih pemula di Kota Bandung mencapai 9,27 persen atau 153.006 pemilih dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Bandung yang mencapai 1.650.333 pemilih. Untuk itu, pembinaan kepada kelompok pemula menjadi salah cara untuk meningkatkan kesadaran mereka agar menggunakan hak pilihnya.

    “Berkaca dari Pilwalkot Bandung tahun 2013, hanya 60,47 persen warga yang memiliki hak pilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menyalurkan suaranya. Dan di gelaran Pilkada Serentak tahun 2018 ini, kita sudah berkomitmen untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih,” ujar Iwan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Selasa (10/4/2018).

    Selain itu, lanjut Iwan, pihaknya pun terus melakukan pembinaan untuk mengantisipasi penyebaran isu-isu palsu (hoax) yang berpotensi mengganggu kondusivitas masyarakat. Pihaknya tak ingin ada berita hoax yang tersebar khususnya di kalangan pemilih pemula.

    “Kita memiliki banyak jejaring di Kota Bandung yang kami manfaatkan. Jejaring itu kuat sampai ke tingkat RW. Jadi berupaya kalau ada yang menyebarkan informasi negatif tentang kebijakan pemerintah, kami mudah mencari data info di jaringan intel daerah melalui jejaring dan mitra strategis ini,” terangnya.

    Kepala Subbidang Politik Dalam Negeri, Teguh Haris Pathon menambahkan, penyebaran hoax di kalangan pemilih pemula sangat mungkin terjadi. Penggunaan media sosial yang aktif dilakukan penduduk usia pemuda, memudahkan penyebaran informasi yang masif.

    “Karena itu kita sering mengadakan sosialisasi dan pendidikan politik ke pemilih pemula. Kita sampaikan kepada mereka agar jangan terbawa isu yang tidak benar dan tidak jelas,” ujar Teguh.

    Meski belum ada informasi hoax yang berpotensi mengganggu keamanan dan kondusivitas masyarakat, pihaknya pun tetap terus berupaya melakukan langkah antisipasi. Sejak bulan Maret lalu, upaya sosialisasi pun terus digelar di beberapa daerah termasuk di sekolah dan perguruan tinggi.

    “Selain pemilih pemula, kita juga memberikan perhatian kepada pemilih difabel yang berjumlah 1.571 orang di Kota Bandung. Pembinaan dilakukan untuk memastikan mereka menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang. Kita sudah berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak tahun 2018 ini menjadi 78 persen,” tegasnya.

    (ageng/bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img