spot_img
Selasa 23 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7003

DPRD Ajak Warga Tangani Rumah Kumuh

0
DPRD
ilustrasi (web)

CIANJUR, FOKUSJabar.id: Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ade Barkah Surahman mengajak seluruh elemen masyrakat untuk terlibat dalam penanganan rumah kumuh atau Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) khususnya di Cianjur.

Tidak hanya di Cianjur, Ade mengatakan permasalahan RTLH tidak hanya di Cianjur, namun masih banyak ditemukan secara nasional.

“Ini merupakan tanggung jawab bersama meskipun permasalahan yang sama banyak ditemukan di kota/kabupaten lain di Indoensia,” kata ade, usai meninjau rumah tidak layak huni di Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang.

Ade menuturkan, Pemkab Cianjur sudah seharusnya lebih gencar melakukan pendataan dan memberikan program bantuan rumah layak huni pada warganya.

BACA JUGA: DPRD Segera Panggil TAPD Terkait Anggaran Covid-19

“Penanganannya jangan sampai berpatokan pada bantuan pemerintah karena membutuhkan waktu dan terbatasnya anggaran. Jangan hanya terpaku pada bantuan, anggaran yang tersedia sangat terbatas,” tuturnya.

Dia juga menghimbau agar warga meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dengan cara membantu sesama yang kurang mampu ketika bantuan dari pemerintah belum datang.

“Rumah tidak layak huni ini tanggungjawab bersama, semua tingkatan pemerintahan harus bergerak maksimal ke depan, sehingga setiap permasalahan dapat diselesaikan bersama tanpa harus menunggu dari pemerintah,” pungkasnya.

(Agung)

Reaksi Polisi Melihat Rumah Tak Layak Huni

0
Polisi
(FOKUSJabar/Husen Maharasja)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Jajaran Kepolisian Polres Ciamis, Polsek Sukadana, Tentara Nasional Indobesia (TNI) AD Koramil Rajadesa dan Masyarakat Dusun Pabrik, Desa Sukadana, Kabupaten Ciamis  bergotongroyong membangun rumah milik pasangan suami istri Karim (100) dan Sumarni (75), Kamis (5/7/2018).

Kapolres Ciamis AKBP. Bismo Teguh Prakoso mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial membangun rumah milik pasangan suami istri tersebut sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan.

“Sebelumnya rumah yang saat ini akan dibangun kondisinya sangat mengkwatirkan karena sudah tidak layak huni,” kata Kapolres.

BACA JUGA: Yusup Ruhiman Polisi Bertalenta Musisi

Bismo mengaku prihatin dengan kondisi rumah Pasutri itu. Alhasil,  jajaran Polres Ciamis dan TNI-AD serta masyarakat berkoordinasi dan memutuskan membangun rumah tersebut agar layak dihuni.

” Kami berharap nantinya Pak Karsim bisa lebih nyaman tinggal di rumah itu,” kata dia.

Sementara itu Sumiati (75) istri dari Karsim sangat terharu dan berterimakasih atas kebaikan polisi, TNI dan masyarakat itu.

“Semoga Alloh SWT membalas kebaikan mereka,” kata Sumiati.

(Husen Maharaja/LIN)

Banyak Stoper, Persib Pulangkan Ariya

0
Persib
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Persib Bandung memulangkan salah satu pemain seleksinya, Ariya Nugraha yang berposisi sebagi stopper. Sebelumnya, pemain jebolan U-19 ini mengikuti seleksi sekitar sepakan.

Asisten pelatih Fernando Soler menuturkan bahwa di posisi tersebut sudah penuh, karena Persib memiliki banyak stok pemain, sehingga Ariya terpaksa dipulangkan.

“Ariya ini stopper, di tempat dia sudah banyak pemain,” kata mantan pemain Persebaya ini.

BACA JUGA: Kapten Persib Tunggu Kepastian Liga 1

Soler menamambahkan, banyaknya pemain di posisi stopper membuat tim sepakbola asal Bandung juga meminjamkan Wildansyah ke tim Borneo FC. Seingga, Ariya lebih baik bermain untuk tim U-23, agar permainannya semakin berkembang.

“Kita juga lepas satu pemain dengan peminjaman karena tidak ada tempat. Mungkin dia lebih bagus main di U-23 ya, performanya sudah tinggi nanti bisa kembali,” jelasnya.

(Arif/LIN)

Bermodal Emas, Kakek Ini Cabuli Dua Bocah

0
Cabuli
ilustrasi (web)

BANJAR, FOKUSJabar.id: Kakek 70 tahun berinisial YN di Kota Banjar diciduk polisi. Kakek itu diciduk karena diduga telah mencabuli anak dibawah umur.

Di hadapan petugas, YN mengaku mencabuli dua anak (kakak beradik) di bawah umur sebanyak satu kali. “Saya melakukan itu pada dua anak, mereka kakak beradik,” aku YN di Mapolres Banjar, Kamis (5/7/2018).

YN yang sudah menduda 8 tahun itu mengaku hanya ‘menyalurkan’ nafsu bejadnya ke PA (14), sedangkan PI (12) hanya diraba-raba bagian vitalnya saja.

BACA JUGA: Bejat! Guru Pesantren di Bandung Cabuli Santri Selama 4 Tahun

Setelah menjalankan aksi haramnya itu, YN memberikan uang Rp20 ribu, 1 gram emas dan jam tangan seharga Rp50 ribu.

Kasat Reskrim Polres Banjar AKP Jaya Sofyan mengaku telah berkoordinasi dengan P2TP2A Kota Banjar untuk menghilangkan trauma berat yang dialami kedua korban.

Saat ini pelaku diamankan di Mapolres Kota Banjar dan dijerat menerangkan pasal perlindungan anak dengan ancaman kurungan 15 tahun.

(Boip/LIN)

PKS Jabar Ingin DPP Usung Kader dari Jabar

0
PKS

BANDUNG, FOKUSJabar.id: DPW PKS Jabar berharap DPP PKS bisa memilih putra daerah Jawa Barat sebagai calon presiden/wakil presiden yang diusung pada Pemilu Presiden 2019.

Berbagai faktor dinilai menjadi alasan yang kuat untuk dipilihnya kader terbaik dari provinsi yang memiliki penduduk paling banyak ini.

Ketua DPW PKS Jabar Nur Supriyanto mengungkapkan, pihaknya memiliki kader berprestasi yang layak diusung dalam kontestasi tersebut. Dia pun menyebut nama Ahmad Heryawan (Aher) sebagai kader PKS berprestasi asal Jawa Barat.

Aher adalah mantan Gubernur Jabar dua periode yang sarat prestasi.

“Ada kader berprestasi di Jawa Barat, Kang Aher,” kata dia di Bandung, Selasa (4/7) malam.

Nama Ahmad Heryawan kata Nur, sudah direkomendasikan ke DPP PKS untuk diusung pada Pilpres 2019 bersama delapan nama lainnya.

BACA JUGA: PKS Luncurkan Program Siaga Pangan untuk Pandemi Covid-19

Terlebih, berkaca dari Pemilu Gubernur Jabar 2018, PKS mengusung Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang tidak terlalu dikenal dan masih mendapat kepercayaan dari warga Jabar.

Kendati hanya menempati posisi kedua, namun raihan tersebut luar biasa, terlebih popularitas kandidat yang diusung PKS dan koalisinya itu belum baik.

“Masyarakat bisa menilai dari orang yang sudah terkenal, kemudian masih kalah juga oleh kita,” kata dia.

Nur berharap raihan suara di Pilgub Jabar 2018 lalu bisa menjadi pertimbangan bagi DPP PKS untuk mengusung kader asal Jawa Barat di Pilpres 2019.

Apalagi Jabar berpenduduk paling banyak dan memiliki posisi strategis di ajang demokrasi tingkat nasional.

“Semua partai-partai pun melirik Jabar, sebab Jabar adalah gudang suara. Sehingga kalau nanti ada calon presiden maupun wakil dari Jawa Barat, maka kemungkinan besar akan meraup suara terbanyak,” tegas dia.

Kendati begitu, Nur menyerahkan sepenuhnya pemilihan kandidat tersebut kepada DPP PKS.

” Kewenangan pilpres itu kewenangan DPP. Tapi tentu di Jawa Barat punya segudang kader bahkan berprestasi. Jadi kita hanya bisa menyampaikan, dan mengusulkan kandidat dari Jabar,” jelas dia.

(LIN)

Kepedulian Berdemokrasi Picu Meningkatnya Partisipasi Pemilih Perempuan

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menyatakan bahwa jumlah partisipasi pemilih perempuan yang menggunakan hak pilih saat Pilkada 2018 meningkat.

Sebanyak 10.848.556 perempuan menggunakan hak pilihnya, sementara itu pengguna hak pilih laki-laki mencapai 9.780.168 orang.

Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, meningkatnya partisipasi pemilih perempuan di Pilkada Serentak 2018 Jabar dipengaruhi kepedulian berdemokrasi.

“Besarnya jumlah penduduk pun ikut memengaruhi, dan keterlibatan perempuan dalam pemilu ini pun cukup baik, ” kata Ineu di Bandung, Kamis (5/7/2018).

Pencapaian tersebut, kata Ineu, harus terus dijaga dan ditingkatkan. Pihaknya pun akan mendorong masyarakat Jabar untuk berpartisipasi dalam pemilu-pemilu yang berlangsung.

” April 2019 nanti kita akan ada Pileg, lalu Pilpres. Tentunya partisipasi pemilih harus meningkat di Jabar,” jelas dia.

Ineu pun mengapresiasi peningkatan partisipasi masyarakat di Pilkada tahun ini. Sebelumnya tingkat partisipasi hanya 63 persen, tahun ini mencapai 70 persen lebih.

“Artinya ini peningkatan partisipasi pemilih yang baik di Jawa Barat, namun tetap harus terus ditingkatkan, ” jelas dia.

Sementara itu, Komioner Divisi Sosialisasi KPU Jabar Nina Yuningsih mengatakan, peningkatan jumlah partisipasi pemilih perempuan itu mendongkrak target partisipasi pemilih 70 persen secara keseluruhan.

“Bukan klaim ya, karena kami berusaha terus sejak adanya tahapan. Bahkan hingga menjelang pemungutan suara pun kami terus intensif melakukan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, baik langsung mau pun tidak langsung, “kata Nina.

Nina menyebut bahwa secara umum jumlah partisipasi pemilih di Jabar tahun ini lebih rendah dari target KPU RI, yakni 77 persen. Namun untuk ukuran di provinsi penyangga Ibukota Negara, hasil tersebut dianggap luar biasa.

(LIN)

BI Ajak Masyarakat Konsumsi Komoditas Nenek Moyang

0
BI ajak konsumsi komoditas nenek moyang (Foto Seda)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Pelaku usaha memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Termasuk berkontribusi besar dalam menekan angka inflasi di daerah.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Heru Saptaji pada acara sharing dan silaturahmi bersama responden SKDU dan Liaison se-wilayah BI Tasikmalaya, di Hotel Santika, Jalan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Rabu (4/7/2018).

” Pelaku usaha dan ekonomi di wilayah Tasikmalaya merupakan bagian penting yang memberikan informasi dan data-data kondisi ekonomi. Selanjutnya, kita olah dan sampaikan kepada pemerintah untuk direkomendasikan dalam menyusun dan mengambil kebijakan agar tepat sasaran,” ujar Heru.

Pelaku usaha yang bergerak diberbagai sektor ekonomi diharapkan mampu menjaga dan menstabilkan kondisi perekonomian di daerah melalui berbagai program dan inovasi.

” Setiap individu, rakyat Indonesia pada dasarnya dapat berpartisipasi dalam menjaga stabilitas perekonomian sesuai peran dan fungsinya masing-masing,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya pun mengimbau dan mengajak semua untuk berpartisipasi dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui pola jenis konsumsi yang lebih variatif alias diversifikasi.

” Pola jenis makan kita bisa mencontoh seperti pola makan nenek moyang dulu. Dimana mereka mengonsumsi lebih bervariasi jenis makanan. Seperti, ikan, telur, daging, sayur-sayuran tidak selalu mengonsumsi satu jenis makanan,” paparnya.

(Seda/Bam’s)