spot_img
Selasa 23 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7004

BI Ajak Masyarakat Konsumsi Komoditas Nenek Moyang

0
BI ajak konsumsi komoditas nenek moyang (Foto Seda)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Pelaku usaha memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Termasuk berkontribusi besar dalam menekan angka inflasi di daerah.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Heru Saptaji pada acara sharing dan silaturahmi bersama responden SKDU dan Liaison se-wilayah BI Tasikmalaya, di Hotel Santika, Jalan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Rabu (4/7/2018).

” Pelaku usaha dan ekonomi di wilayah Tasikmalaya merupakan bagian penting yang memberikan informasi dan data-data kondisi ekonomi. Selanjutnya, kita olah dan sampaikan kepada pemerintah untuk direkomendasikan dalam menyusun dan mengambil kebijakan agar tepat sasaran,” ujar Heru.

Pelaku usaha yang bergerak diberbagai sektor ekonomi diharapkan mampu menjaga dan menstabilkan kondisi perekonomian di daerah melalui berbagai program dan inovasi.

” Setiap individu, rakyat Indonesia pada dasarnya dapat berpartisipasi dalam menjaga stabilitas perekonomian sesuai peran dan fungsinya masing-masing,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya pun mengimbau dan mengajak semua untuk berpartisipasi dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui pola jenis konsumsi yang lebih variatif alias diversifikasi.

” Pola jenis makan kita bisa mencontoh seperti pola makan nenek moyang dulu. Dimana mereka mengonsumsi lebih bervariasi jenis makanan. Seperti, ikan, telur, daging, sayur-sayuran tidak selalu mengonsumsi satu jenis makanan,” paparnya.

(Seda/Bam’s)

Demonstrasi Mahasiswa Unigal Ciamis Berlanjut, Puluhan Dosen Diteror

0
CIAMIS, FOKUSJabar.id : Ratusan mahasiswa Universitas Galuh (Unigal) Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pengawal Demokrasi (AMPD) dan Forum Dosen dan Karyawan Pro Demokrasi (FDK Prodem) kembali gelar aksi dan debat publik bersama pihak Yayasan dan Panitia Penjarigangan Rektor Unigal.
Mereka menuntut pihak Yayasan Pendidikan Galuh untuk melantik calon Rektor terpilih pada pertimbangan senat, sebagai rektor Unigal periode 2018-2022. Aksi kali ini puluhan dosen yang ikut aksi, mendapat teror terancam dipecat dari Unigal. Namun teror itu tersebar melalui grup media sosial.
“Bentuk intimidasi dosen dan mahasiswa ada. Teror ancaman ada tersebar di grup WA. Isinya yang ternyata inilah dosen-dosen yang akan dipecat. Kalau itu, dosen bukannya takut ini kan negara hukum,” ujar Ketua FDK Prodem Dedi Herdiansyah, Rabu (4/7/2018).
Menurut Dedi, dosen yang ikut demonstrasi menuntut calon rektor terpilih sekitar 70 orang. Kali ini jumlah dosen yang demonstrasi mencapai 100 orang.
Dedi meminta pihak Yayasan untuk bersikap tegas agar persoalan ini selesai. Memberikan kejelasan dengan melantik rektor terpilih.
“Sampai saat ini dari yayasan belum ada keputusan. Seharusnya pelantikan tanggal 5 juli 2018,” ucapnya.
Sebelumnya, berdasarkan pertimbangan calon Rektor Unigal oleh 26 anggota Senat Unigal terhadap 2 calon, yakni Yagus Triana dan Yat Rospia Brata. Hasilnya Yagus Triana memperoleh 16 suara, sedangkan Yat Rospia Brata memperoleh 10 suara.
Menurut Dedi, kondisi seperti ini dapat merugikan mahasiswa. Karena sekarang banyak mahasiswa sedang melaksanakan sidang, sementara yang akan menandatangani ijazah adalah rektor.
“Saya kira jangan sampai mengutamakan kepentingan golongan, tapi kepentingan semua untuk kemajuan universitas galuh. Kalau melantik yang menang mungkin tidak akan ada masalah,” pungkasnya.
(Riza M Irfansyah/Bam’s)

Ingat! Jangan Palsukan Usia dan Manipulasi Data Atlet Pelajar di Popda Jabar XII

0
Bimtek ke-II Peserta Popda Jabar XII Tahun 2018 (Foto Ageng)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat, Yudha M Saputra berharap, kota/kabupaten mendaftarkan atlet pelajar untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jabar XII tahun 2018, sesuai data sesungguhnya. Dalam arti, setiap kota/kabupaten tidak melakukan pencurian umur dengan pemalsuan dokumen atlet pelajar.
“Saya minta teman-teman dari kota dan kabupaten memasukkan data atlet pelajar yang sebenar-benarnya, tidak melakukan pencurian umur atau manipulasi data. Kegiatan Popda Jabar ini akan menjadi salah satu tolok ukur kesiapan kita menghadapi Popnas 2019 di Papua. Jabar sudah punya sejarah dengan dua kali menjadi juara umum Popnas. Dan bimtek ini menjadi bagian untuk memverifikasi data dari calon atlet pelajar yang akan berlaga di Popda Jabar XIV tahun 2018 nanti,” ujar Yudha saat ditemui di sela-sela pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) ke-II Peserta Popda Jabar XII tahun 2018 di Hotel Topas, Jalan Pasteur Kota Bandung, Rabu (4/7/2018).
Yudha menambahkan, saat ini performa atlet pelajar Jabar dalam kondisi yang sedang bagus. Hal tersebut dibuktikan dengan tampilnya beberapa atlet pelajar Jabar di ajang even olahraga internasional menghadapi atlet-atlet elite asal luar negeri.
Selain itu, pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016, atlet pelajar berhasil menyumbangkan sedikitnya 20 medali emas dari total raihan medali emas yang diraih kontingen Jabar. Kontingen Jabar sendiri tampil sebagai juara umum pada gelaran PON edisi ke-19 tersebut.
“Untuk itu, even Popda Jabar kali ini pun menjadi sangat strategis bagi Jabar. Tidak hanya untuk mempertahankan juara umum Popnas 2019 namun juga untuk PON XX tahun 2020 di Papua. Popda Jabar XII kali ini harus mampu menggali potensi para atlet pelajar yang diprediksi sekitar 20 persen sampai 40 persen bisa menjadi bagian dari kontingen Jabar untuk PON XX,” terangnya.
Jika pada saat pendaftaran sudah dilakukan kecurangan dengan melakukan pemalsuan usia dan atau manipulasi data atlet pelajar, lanjutnya, bukan tidak mungkin jika gelaran Popda Jabar XII tidak akan menghasilkan hal yang diinginkan. Baik untuk Popnas 2019 maupun untuk PON XX tahun 2020 di Papua.
“Ini untuk kepentingan Jabar dan Indonesia kedepan, jangan terkungkung dengan kepentingan prestise daerah saja. Jadikan ajang Popda Jabar XII ini sebagai ajang pembinaan jangka panjang karena atlet yang nanti akan berlaga menentukan masa depan prestasi olahraga Jabar. Tak hanya itu, jenjang prestasi para atlet pelajar pun akan lebih panjang dibanding saat potensi atlet baru diketahui di usia 20-an. Untuk itu, pada Popda Jabar XII ini kita libatkan semua pihak, termasuk talent scouting untuk persiapan di ajang yang lebih tinggi,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Peningkatan Olahraga Prestasi Dispora Jabar sekaligus Ketua Pelaksana Popda Jabar XII/2018, Agus Komarudin menuturkan, pelaksanaan bimtek kali ini ditujukan untuk melakukan verifikasi faktual terhadap atlet-atlet pelajar yang sudah didaftarkan oleh 27 kota dan kabupaten secara online. Verifikasi tersebut dilakukan dengan mencocokan data atlet dengan syarat administrasi yang diwajibkan. Seperti raport terakhir, ijazah terakhir, hingga akte kelahiran atlet pelajar.
“Kita berharap semua jujur, kalau tidak berlaku jujur sejak saat ini maka tidak akan bagus. Kalau diawali dengan hal yang positif, saya yakin semua akan menjadi baik. Ingat jangan mengorbankan para atlet yang masih panjang masa depannya dengan hal yang negatif, kasian. Dengan melakukan pemalsuan usia dan atau manipulasi data, akan menjadi beban psikologis bagi atlet yang bersangkutan. Kalau dipaksakan, justru akan membuat atlet tersebut stres sehingga tidak berprestasi,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)

Jadwal PSKC Kontra Persib Belum Dijadwal Ulang 

0
kamerun fokusjabar.id
foto web
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pertandingan babak 128 besar Piala Indonesia 2018 PSKC Cimahi kontra Persib Bandung batal digelar di Stadion Wiradadaha, Tasikmalaya, Rabu (4/7/2018).
Sejauh ini, PSSI belum memutuskan untuk penjadwalan ulang pertandingan babak 128 besar tersebut.
Menurut laman Persib, hal tersebut tertuang dalam surat PSSI dengan nomor 2960/AGB/379/VII-2018, perihal Penundaan Jadwal Pertandingan Piala Indonesia 2018 tertanggal 3 Juli 2018.
” Bersama ini disampaikan bahwa pertandingan Piala Indonesia 2018 NP 19 Zona 6 antara PSKC Cimahi vs Persib Bandung yang sedianya dilaksanakan pada tanggal 04 Juli 2018 diputuskan oleh PSSI untuk DITUNDA.”
” PSSI akan menetapkan perubahan jadwal pertandingan tersebut dan untuk disampaikan kemudian. Demikian hal ini disampaikan,” dilansir laman Persib.
Batalnya pertandingan PSKC menghadapi Persib, karena Panpel tidak mendapatkan izin dari kepolisian. Pasalnya, jadwal kick off bertepatan dengan penghitungan suara Pilkada 2018.
(Arif/Bam’s) 

T‎iba di Bandung, Gomez Pilih Fokus Hadapi PSIS

0
ilustrasi (web)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung sudah kembali ke Kota Bandung, Rabu (4/7/2018), setelah pertandingan babak 128 besar Piala Indonesia 2018 menghadapi PSKC Cimahi di Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya batal digelar.
Sebelumnya, pertandingan babak 128 besar Piala Indonesia ini akan digelar hari ini (4/7/2018). Namun batal digelar karena pihak kepolisian tidak memberikan izin.
Menurut pelatih Persib, Mario Gomez, dengan batalnya pertandingan, anak asuhnya banyak kehilangan waktu. Dimana sebelumnya, sudah menggelar uji coba lapangan di Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Selasa (3/7/2018).
“Kita sudah kehilangan dua hari untuk bekerja. Hari ini, kita tidak bisa latihan,” kata Gomez di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu (4/7/2018).
Pelatih asal Argentina ini menuturkan, setelah tiba di Bandung, akan fokus menatap pertandingan Liga 1 2018 kontra PSIS Semarang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (8/7/2018).
” Tapi it’s oke, besok kita latihan jam 8 di GBLA, melanjutkan kerja untuk hari Minggu nanti,” tegas Gomez.
(Arif/Bam’s)

Jumlah Peminat UPI di SBMPTN dan SNMPTN Meningkat Signifikan

0
Rektor UPI Titip Persatuan dan Kesatuan Bangsa kepada Wisudawan (Foto Ageng)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Menjelang usia ke-65 tahun, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terus meningkatkan kualitas dan potensi dengan mengoptimalkan kinerja semua program studi.
UPI pun semakin dipercaya masyarakat yang dibuktikan dengan penambahan jumlah peminat setiap tahunnya.
Rektor UPI, Asep Kadarohman menuturkan, jumlah peminat yang memilih UPI semakin bertambah signifikan. Untuk peminat UPI tahun 2018 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebanyak ‎50.378 orang dari total daya tampung sebanyak  2.582 orang dengan tingkat keketatan‎ 1 banding 19,51.
Sementara untuk peminat melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) UPI di tahun 2018‎ sebanyak 66.273 orang dari daya tampung 2.848 orang dengan tingkat keketatan1 berbanding 23,27.
” Dengan tingkat persaingan sesama calon mahasiswa yang tinggi menjadikan UPI lebih leluasa mendapatkan masukan calon mahasiswa yang lebih berkualitas sehingga berpotensi lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang secara tidak langsung akan lebih meningkatkan kualitas lulusan UPI masa datang. Ini merupakan keuntungan yang tak ternilai bagi pemenuhan sebagian SDM Indonesia masa depan yang lebih berkualitas,” ujar Asep, Rabu (4/7/2018).
Dari berbagai program studi yang dibuka, terdapat program studi yang memiliki tingkat keketatannya di atas rata-rata pada jalur SBMPTN. Diantaranya, Studi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan tingkat keketatannya 1 berbanding 66,4, lalu di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) dengan tingkat keketatannya 1 berbanding 80,83, dan Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisini (FPEB) dengan tingkat keketatannya 1 berbanding 87,47.
” Fakta ini menunjukkan jika persepsi masyarakat terhadap UPI semakin positif dan menggembirakan,” terangnya.
Selain itu, upaya lain dilakukan untuk menjadikan UPI semakin berprestasi dengan secara simultan membuka sejumlah program studi baru berdasarkan tuntutan keadaan. Program studi yang telah ada diharapkan semakin meneguhkan keberadaan dan kinerjanya.
Sementara program studi baru diharapkan menjadi sumber daya tambahan sehingga lebih menguatkan potensi untuk meraih lebih banyak prestasi dan menaikan reputasi UPI.
” Untuk program studi baru di lingkungan UPI. Antara lain, ‎Program Studi Sains Informasi Geografi (S1) FPIPS, Program Studi Desain Komunikasi Visual (S1) FPSD, Program Studi Kewirausahaan (S1) di UPI Kampus  Tasikmalaya, Program Studi Pendidikan Multimedia (S1) di UPI Kampus Cibiru, Program Studi Pendidikan Sistem dan Teknologi Informasi (S1) di UPI Kampus Purwakarta, dan Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan (S1) di UPI Kampus Serang,” tegasnya.
(ageng/bam’s)

Rektor UPI Titip Persatuan dan Kesatuan Bangsa kepada Wisudawan

0
Rektor UPI Titip Persatuan dan Kesatuan Bangsa kepada Wisudawan (Foto Ageng)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Asep Kadarohman‎ berharap, lulusan UPI bisa menjadi insan pilihan yang mampu memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan banga di tengah derasnya arus globalisasi.
Salah satunya dengan kemampuan dalam menyeleksi sumber informasi yang benar, mengelola informasi secara tepat, dan memanfaatkan informasi secara bijak untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian sesuai dengan bidang masing-masing.
” Literasi informasi harus diniatkan untuk memelihara persatuan dan kesatuan demi menggapai keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Dengan dikuasainya literasi informasi, kita akan terhindar dari ‘hoax’ atau berita bohong serta menyesatkan dan menjauhkan dari prilaku ‘ghibah’ atau membicarakan keburukan dan kesia-siaan,” ujar Asep Rabu (4/7/2018).
Dengan luasnya Indonesia yang dihuni beragam suku bangsa, budaya, bahasa dan agama menjadi sebuah karunia Allah yang tak ternilai harganya. Karena itu, harus dijaga bersama dengan segala daya dan upaya.
Keberagaman sendiri, seyogianya menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk berkiprah melalui berbagai karya nyata, bukan malah menjadi biang kelemahan yang justru melemahkan bangsa Indonesia. Perbedaan harus dimaknai sebagai rahmat sehingga menjadikan Indonesia lebih kuat, bukan sebagai penghambat sehingga membuat Indonesia segalanya menjadi terlambat.
“Karena itulah menjaga persatuan dan kesatuan menjadi sebuah kewajiban bagi segenap elemen bangsa Indonesia, termasuk kita. Hanya bangsa yang sanggup memelihara persatuan lah yang akan menjadi tuan di negerinya sendiri, dan hanya bangsa yang mampu merawat kesatuan yang akan mampu memenangkan kompetisi. Persatuan dan kesatuan harus menumbuhkan optimistis, bukan malah melahirkan pesismistis. Selain itu, mesti mendorong prestasi, bukan malah menjatuhkan reputasi. Kita wajib menjaga toleransi bukan memelihara iri dengki, mendahulukan persamaan bukan membesarkan perbedaan dan merawat kecintaan bukan memendam kebencian,” tuturnya.
Dengan derasnya arus globalisasi saat ini, banyak hal yang menjadi dampaknya. Satu diantaranya, mengalirnya informasi dari banyak tempat yang tidak bisa dihindari sehingga menjadi tantangan bagi kita sebagai bagian warga dunia.
Namun pada saat yang bersamaan, kondisi tersebut pun berpotensi menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk itu, setiap elemen bangsa harus pandai menyikapi informasi serta piawai dalam memilah dan memilih informasi, karena tidak setiap informasi benar adanya dan memberi kemanfaatan bagi semua.
” Karena itulah literasi informasi menjadi hal yang patut kita kuasai secara memadai. Kita dapat memanfaatkan beragam media untuk mendapatkan berbagai informasi. Namun di sisi lain, kita pun harus mampu mendeteksi dan menyeleksi sumber informasi,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)