BANDUNG,FOKUSJabar.id: Petarung asal Bandung Fighting Club (BFC) Yudi Cahyadi berhasil meraih sabuk kelas bulu (Interim Featherweight) 66 kg usai menang TKO atas lawannya dari Sumatera Utara Lamhot Tambunan pada kejuaraan nasional tarung bebas One Pride MMA ke-87 di C-Tra Arena, Jalan Cikutra Kota Bandung, Sabtu (14/6/2025) malam. Dengan hasil ini, Yudi mampu memperpanjang rekor kemenangan di kelas bulu dengan raihan 6 kali menang dan 1 kali kalah.
Prestasi yang dicapai Yudi, mengikuti rekan petarung lain asal BFC yakni Gugun Gusman dan Dede Dina. Gugun Gusman sebelumnya meraih sabuk juara di kelas bantam 61 kg dan dinobatkan sebagai best fighter serta memperoleh sabuk abadi. Sedangkan Dede Dina menjadi petarung putri pertama dari BFC yang meraih sabuk juara nasional One Pride MMA kelas straw weight 52 kg.
Dengan pencapaian prestasi tersebut, Yudi pun naik ke papan atas petarung One Pride MMA dan berkesempatan tampil nomor utama pada gelaran selanjutnya. Tak hanya di ajang One Pride MMA, Yudi pun telah mencatatkan prestasI lain di tingkat nasional dan internasional.
Sebagai atlet andalan Wushu Jabar, Yudi mampu menyumbangkan medali pada dua gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) yakni tahun 2016 dan 2021. Selain itu, petarung kelahiran Sumedang, 1 April 1992, menyumbangkan medali perak bagi Indonesia pada SEA Games 2023 dari cabang olahraga Kun Bokator.
“Alhamdulillah Yudi mampu tampil impresif sejak ronde pertama dan berhasil menjatuhkan lawannya melalui tendangan terarah sehingga menang TKO. Yudi pun menambah deretan prestasi petarung BFC yang berhasil memegang sabuk juara di One Pride MMA, dan BFC jadi satu-satunya klub dengan tiga gelar juara nasional,” kata Pendiri BFC, Edwin Senjaya kepada wartawan Senin (16/6/2925).
Selain Yudi Cahyadi, Gugun Gusman dan Dede Dina, lanjut Edwin, BFC pun berpotensi menambah deretan juara nasional di One Pride MMA. Pasalnya, petarung BFC lainnya yakni Ade Permana memiliki potensi besar meraih sabuk gelar juara di kelas Atom 48 kg putra serta Iman Lesmana di kelas welterweight 77 kg.
“Selain menyiapkan petarung untuk tampil di ajang nasional dan internasional, kami dari BFC pun berkomitmen untuk terus mencetak bibit atlet dan petarus potensiasl. Salah satu upaya yang akan dilakukan yakni dengan kembali menggelar kejuaraan tarung bebas dan silat bebas ‘Duel XIII’ yang rencananya dilaksanakan pada akhir bulan Agustus di GOR Saparua,” kata Edwin.
(ageng)