Selasa 10 Desember 2024

Lansia Tertinggi Di Indonesia Bupati Ade Tak Bisa Jawab

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Pernyataan Mensos Risma, Kabupaten Tasikmalaya memiliki angka lanjut usia (lansia) tunggal tertinggi, Bupati Ade Sugianto menanggapi akan segera lakukan asesmen.

“Di satu sisi angka lansia kita tinggi dan harus menjadi perhatian. Tetapi di sisi lain patut bersyukur karena angka harapan hidup di Kabupaten Tasikmalaya ini tinggi juga,” kata Ade Sugianto seusai mengikuti acara puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-26 tahun 2022, di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (29/5/2022).

Maka lanjut Ade, sebagaimana yang disampaikan Mensos, pihaknya akan melakukan asesmen dan memilah agar jelas permasalahan yang dihadapi lansia. Termasuk kenapa di kabupaten ini terdapat banyak lansia tunggal.

BACA JUGA: HLUN Ke-26 Di Kabupaten Tasikmalaya, Ini Alasannya

“Kita lakukan terlebih dahulu asesmen dan pemilahan. Kenapa lansia ini bermasalah, apa yang mereka butuhkan. Kita baru pada tahapan itu,” ucapnya.

Adapun kata Ade Sugianto, kenapa di Kabupaten Tasikmalaya ada lansia tunggal sampai 28 ribu lebih, dia tidak bisa jawab.

“Maka ini juga yang harus kita pecahkan lebih dahulu, kenapa ada lansia tunggal. Baru setelah itu kita bicara solusi penanganannya seperti apa, karena lansia ini ada yang bisa diurus ada juga yang tidak” ujar Ade Sugianto.

Disebutkan, kenapa butuh asesmen dan pemilhan? karena kondisi lansia berbeda satu sama lainnya. Tidak semua lansia itu tidak produktif.

“Artinya tidak semua lansia butuh bantuan rumah tidak layak huni (Rutilahu) atau kursi roda. Misalnya untuk lansia produktif, pemerintah tinggal menguatkan perhatian dari sisi permodalannya,” ucap Ade.

Maka tegas dia, pemerintah segera melakukan asesmen sebaik mungkin untuk menentukan langkah/solusi tepat menjawab permasalahan lansia di Kabupaten Tasikmalaya.

Asesmen
Menteri Sosial Tri Rismaharini (foto istimewa)

Mensos Risma Klaim Miliki Konsep Untuk Treatment Lansia

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebutkan, pihaknya telah memiliki konsep penanganan lansia tunggal. Namun itu harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Kementerian Bappenas maupun Keuangan.

Dia katakan, untuk lansia tunggal ini treatment-nya berbeda. Tidak semua lansia ini mau tinggal di balai-balai atau panti asuhan untuk dibina.

“Nah bagi yang tidak bisa kita angkat ke balai, maka kita ingin pastikan bagaimana mereka beraktivitas, dalam kesehariannya seperti apa. Kemudian apakah ada yang merawat? Ini jadi perhatian kita,” ujar Risma.

Disebutkan, setelah beberapa waktu cukup lama melakukan peninjauan, ternyata banyak lansia yang mendapat bantuan sosial pemerintah seperti BPNT, tetapi dalam sehari-hari mereka makan tergantung tetangga. Mereka pun tidak  terawat.

“Itulah alasan kenapa kita angkat acara ini di Kabupaten Tasikmalaya, adalah untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap lansia. Kita ingin Para pendamping terus lakukan asesmen,” tutur Risma.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Terjun Langsung dalam Pencarian Eril

Termasuk lanjut dia, telah dibangun posyandu-posyandu lansia, sebagai cara negara mendekatkan perhatian terhadap mereka khususnya lansia tunggal.

“Tadi disini banyak lansia berusia 67-90 tahun. Itu artinya angka harapan hidup di Kabupaten Tasikmalaya tinggi. Maka kita coba rumuskan treatment-nya bagaimana, supaya lansia ini terawat dan terlayani. Dan dalam hal ini butuh gotong royong,” ucap Risma.

(Farhan)

Berita Terbaru

spot_img