BANDUNG,FOKUSJabar.id: Holding BUMN Farmasi bernama Bio Farma Group luncurkan logo baru. Logo ini memiliki makna bahwa Bio Farma Group senantiasa bertransformasi menjadi perusahaan terdepan di bidang farmasi dan dengan inovasi serta teknologi menjadi sebuah holding company yang kredibel dan terpercaya.
“Branding baru ini sebagai bukti transformasi Bio Farma menjadi perusahaan terdepan dalam bidang farmasi, dengan inovasi dan teknologi menjadi sebuah holding company yang kredibel dan terpercaya,” kata Dirut Bio Farma Honesti Basyir saat membuka HUT Holding Bumn Farmasi di Grand Ballroom Opus Trirata, Jakarta.
Sebagai grup usaha farmasi yang bergerak untuk berkolaborasi dan siap menjadi End to End Global Healthcare Ecosystem bagi seluruh lapisan masyarakat, Holding Farmasi juga bisa begerak, berkolaborasi, bersinergi dan adaptif terhadap berbagai perubahan yang ada sebagai naungan dan sumber kesehatan masyarakat Indonesia di seluruh lapisan.
BACA JUGA: Deteksi Penyebab Kanker Serviks, Bio Farma Ciptakan CerviScan
Holding Bumn Farmasi, kata Honesti, terbentuk pada 31 Januari 2022 dan langsung dikejar COVID-19. Saat itu pulalah Honesti, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menkes Budi Gunadi Sadikin langsung mencari vaksin.
“Alhamdulillah di tahun ketiga ini kita sudah dalam kondisi akhir pandemi. Dalam perjalannya, Bio Farma telah mendistribusikan 400 juta dosis vaksin ke 17 ribu pulau,” kata Honesti.
Honesti menyebut bahwa upaya tersebut bukan hal sederhana, terlebih pemerintah menargetkan Bio Farma dengan 3A (Available, Accessibility dan Affordability). Bio Farma di bawah komando Honesti pun berusaha menjawab ultimate gol itu dengan tiga A tersebut.
Availability yaitu bagaimana semua produk dan layanan farmasi kesehatan bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia, kemudian Accessibility, yakni kemudahan pada produk agar bisa dinikmati dan terakhir Affordability di mana harganya dapat dijangkau.
Dia mengatakan bahwa Holding Bumn Farmasi akan berupaya semakin baik untuk mencapai kesehatan holistik. Keberhasilan pencapaian tersebut akan menjadi mildstone untuk Holding Kesehatan Indonesia.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, apa yang dilakukan Holding Bumn Farmasi merupakan sebuah prestasi. Sebab, telah melewati beragam kondisi, mulai dari pandemi, PPKM, menghadapi kekurangan fasilitas rumah sakit dan lain-lain.
“Tentu apa yang diharapkan bisa lebih dari itu. Frame work, ke depan adalah penciptaan nilai, value creation,” kata Pahala.
Menurut dia, yang ada pada Holding Bumn Farmasi ini sudah lengkap dari hulu ke hilir. Tinggal membuat model bisnis inovasi yang menunjang ketahanan bidang kesehatan. Dengan kata lain, peran Bumn Farmasi group, perlu ditingkatkan dan momentum ini harus dimanfaatkan dengan menciptakan nilai serta mendorong ketahanan bidang kesehatan seperti amanat presiden.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berterimakasih atas kontribusinya dalam pembangunan kesehatan Indonesia, mulai dari penyediaan produk farmasi, vaksin dan alat kesehatan hingga pemerataan akses kesehatan di pelosok negeri.
“Tapi jangan berbangga hati, karena perjalanan masih jauh. Holding Bumn Farmasi harus menghasilkan margin yang baik dengan model bisnis yang tepat,” kata Budi.
Budi menilai bahwa pemerintah mengucurkan anggara besar untuk mandatory screening pada penyakit jantung, kanker dan hipertensi. Tinggal bagaimana Bio Farma memanfaatkan momentum agar bisa terserap dengan baik. Apalagi model screening test akan semakin mudah didapatkan. Salah satunya dengan model rapid test.
BACA JUGA: Bio Farma Komitmen Jaga Ketahanan Kesehatan Nasional
“Ke depan, Kementerian Kesehatan akan berupaya agar Posyandu itu bisa menyediakan rapid test untuk gula darah, kolesterol hingga hipertensi. Jangan sampai Holding Bumn Farmasi kalah dengan teknologi jam pintar,” kata dia.
(LIN)
