spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Pasukan PBB Tembak Mati 2 Orang Tanpa Alasan di Kongo

    KONGO,FOKUSJabar.id: Pasukan Misi Stabilisasi Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menembak mati dua orang tanpa ada alasan yang jelas di kota Kasindi, provinsi Kivu Utara pada Minggu (31/7/2022) waktu setempat.

    PBB sendiri telah meluncurkan penyelidikan terkait insiden yang terjadi di dekat perbatasan dengan Uganda ini. Penyelidikan ini untuk mengetahui motif dari serangan pasukan MONUSCO.

    The New Arab memberitakan, insiden itu terjadi, ketika kendaraan pasukan PBB berada di belakang sebuah penghalang jalan di Kasindi. Kendaraan itu dihampiri oleh setidaknya satu orang berseragam polisi dan satu lagi berseragam tentara.

    Setelah ada pembicaraan, pasukan perdamaian PBB melepaskan tembakan kemudian membuka penghalang dan melewatinya, sementara orang-orang di lokasi itu bersembunyi untuk menghindari tembakan.

    BACA JUGA: Pangeran Charles Dikabarkan Terima Suntikan Dana dari Osama bin Laden

    Dalam keterangannya, unit misi PBB di Kota Kasindi menyampaikan bahwa tembakan itu dilepaskan oleh tentara dari brigade intervensi pasukan MONUSCO di pos perbatasan.

    Para tentara yang baru kembali dari cuti itu memaksa penghalang dibuka untuk alasan yang tidak dapat dijelaskan. Selain itu, belum ada keterangan kenapa pasukan PBB dihalangi melewati wilayah tersebut.

    Joel Kitausa, seorang pemimpin masyarakat sipil di Kasindi, membenarkan bahwa ada dua orang tewas akibat insiden tersebut.

    Dia menambahkan bahwa kejadian itu juga menyebabkan 14 orang lainnya terluka.

    MONUSCO dalam sebuah pernyataan, mengecam tindakan pasukannya yang dianggap tidak dapat dijelaskan dan tidak bertanggung jawab.

    Misi penjaga perdamaian di RD Kongo itu juga menyampaikan bahwa pasukan yang terlibat penembakan itu telah diidentifikasi dan ditangkap.

    PBB sedang melakukan penyelidikan bersama dengan pihak berwenang RD Kongo untuk mengetahui kesimpulan yang lebih jelas dari kejadian itu.

    Insiden ini juga dikecam oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, melalui juru bicaranya dalam suatu pernyataan.

    “Sekjen menekankan dengan tegas perlunya menetapkan akuntabilitas atas peristiwa ini. Dia menyambut baik keputusan perwakilan khususnya di Republik Demokratik Kongo untuk menahan personel MONUSCO yang terlibat dalam insiden itu dan segera membuka penyelidikan,” kata juru, seperti dilansir IDN.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img