spot_img
Selasa 7 Mei 2024
spot_img
More

    Di Tasikmalaya, Jurnalis Gaet Dokter Spesialis

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ditengah derasnya informasi buruk tentang bahaya vaksin Covid-19 di tataran publik, dokter spesial penyakit dalam RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar), Rini Widiastuti hadir dihadapan ratusan pelajar SMP Plus Qurrota A’yun Muhammadiyah, Leuwisari, Selasa (8/2/2022).

    Dia yang juga Ketua Tim Gugus Tugas RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, hadir dalam acara sosialisasi peran pers dalam menyukseskan vaksinasi lengkap yang diinisiasi komunitas jurnalis Kabupaten Tasikmalaya, di tengah suasana perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2022.

    Menurutnya, gelombang 1 Covid-19 di wilayahnya terjadi pada Desember 2020. Pada Januari 2021 mulai dilakukan vaksinasi untuk para Tenaga Kesehatan (Nakes).

    “Di saat program vaksinasi untuk para nakes dilaksanakan, pada sekitar bulan Juli 2021 terjadi gelombang Covid-19 dengan varian delta yang merenggut banyak korban jiwa secara nasional. Maka vaksinasi lebih digencarkan dan mulai menyasar lapisan masyarakat,” kata Rini.

    BACA JUGA: Jabar Juara Investasi se-Indonesia di 2021

    Alhasil terang dia, selama program vaksinasi dijalankan untuk mewujudkan imunitas kelompok (herd immunity), dapat dipastikan tidak satupun orang menjadi korban gara-gara divaksin.

    “Jika ada informasi yang menyebutkan ada orang sehat menjadi sakit bahkan meninggal gara-gara divaksin, saya pastikan itu berita hoax. Vaksin itu  membentuk daya tahan tubuh, bukan sebaliknya,” tegas Rini.

    Menurut dia, semua kejadian pasca-vaksin itu ada laporannya. Dan tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berat.

    “Kalau ada anak yang KIPI biasanya kita rawat, itu pun yang paling berat cuma demam. Kalaupun ada yang mengeluh sesak, ternyata itu karena penyakit asmanya,” terang Rini.

    Lebih lanjut dia mengatakan, banyak berita beredar di masyarakat dengan literasi seolah  vaksinasi itu memperburuk kesehatan dan telah menimbulkan kematian.

    Dia berharap kepada para pelajar agar lebih cermat dan cerdas dalam menyikapi informasi-informasi yang beredar di jagat maya atau di masyarakat.

    BACA JUGA: Pemprov Jabar Pastikan Stok Oksigen Aman

    “Jangan cepat percaya kemudian menyebarkannya tanpa dipastikan kebenarannya. Saya pelaku yang banyak menangani pasien Covid-19 dan dapat dipastikan mereka yang terkena karena tidak ada kekebalan dalam tubuh dan yang divaksin alhamdulillah tidak pernah mendapatkan keluhan berat hingga patal,” ungkap dia.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img