spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    Disnaker Kota Bandung Susun Strategi Tekan Angka Pengangguran

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung mencatat angka pengangguran di Kota Bandung mengalami peningkatan menjelang akhir tahun 2021. Hal itu dikarnakan banyak karyawan yang mengalami PHK pada masa pandemi COVID-19.

    “Dari awal 2020 awalnya 8,16 persen, da hari ini (2021) menjadi 11,19 persen. Atau dari 105 ribu kini menjadi 147 ribuan,” kata.

    Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, Marsana di Kota Bandung Jabar Jumat (3/12/2021).

    Oleh karna itu, untuk menekan angka pengangguran Disnaker tengah menyiapkan beberapa starategi, pertama dengan memperbaiki layanan sistem ketenagakerjaan agar dapat diakses dengan mudah dan murah.

    BACA JUGA: Dewan Pakar NasDem Dorong Ridwan Kamil Segera Jadi Kader

    Layanan tersebut adalah, aplikasi NEW BIMMA atau Bandung Integrated Manpower Management Application. Aplikasi tersebut bisa diakses secara gratis melalui laman disnaker.bandung.go.id.

    Di sana tak hanya menyediakan layanan bursa kerja, tetapi hampir 30 layanan ketenagakerjaan dapat diakses secara online, seperti layanan pembuatan kartu pencari kerja bisa dilakukan secara online dan bisa diprint sendiri.

    “Kalau sebelumnuya BIMMA, sekarang NEW BIMMA. Tapi sebagian masih dalam proses perbaikan,” kata Marsana di Bandung Jabar Jumat (3/12/2021).

    Strategi kedua, Disnaker juga memfasilitasi pelatihan program kerja baik itu berbasis masyarakat mau pun berbasis kompetensi.

    “Tapi dengan skala prioritas pelatihan vokasi untuk bisa membentuk wirausaha yang mandiri dan inovatif,” ucapnya.

    Strategi ketiga, yaitu membangun jejaring bursa kerja dengan memfasilitasi antara penyedia kerja dengan para pencari kerja. Sebagai contoh, Disnaker mengadakan Job Fair Online pada Juni lalu.

    “Ternyata cukup banyak peminatnya. Saat itu tercatat 16 ribu pengunjung dengan jumlah lamaran 30 ribu. Jadi satu orang bisa sampai lima lamaran yang dimasukan, sehingga lamaran yang masuk cukup banyak,” katanya.

    Strategi keempat, Disnaker juga mendorong setiap lembaga pendidikan agar membentuk bursa kerja khusus dan bekerjasama dengan perusahaan maupun industri. Sebab, kata dia, lulusan SLTP/SLTA menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran di Kota Bandung.

    Strategi kelima, Disnaker terus berupaya mendorong serikat pekerja untuk menjalin hubungan industrial yang harmonis dengan pengusaha. Hal itu guna mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja atau PHK.

    “Karena kondisi saat ini apabila tidak dijaga hubungan, bisa terjadi benturan. Karena ada pengurangan hak-hak pekerja dan dampaknya bisa terjadi PHK yang besar lagi. Ini yang terus kita dorong supaya hubungan mereka tetap berjalan baik,” katanya.

    Marsana menambahkan, tahun ini PHK cukup tinggi. Dia menyebut, selama Januari hingga Juli sebanyak 12.024 orang kehilangan pekerjaannya. Di antaranya 4.626 di PHK, kemudian 5.526 orang lainnya habis kontrak/mengundurkan diri, dan selebihnya sebab yang lain.

    “Sementara itu ketersediaan lowongan pekerjaan dibandingkan tahun lalu mengalami penurunan hampir separuhnya lebih. Tahun sebelumnya sekira 13.000, sekarang hanya 5.000an,” kata dia.

    BACA JUGA: Jelang Nataru, Harga 3 Komoditas di Kota Bandung Meroket

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img