spot_img
Selasa 23 April 2024
spot_img
More

    Latihan Tim Terbang Layang PON XX Jabar Pindah

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pelaksanaan latihan tim Pelatda PON XX Jawa Barat cabang olahraga terbang layang kembali pindah. Sebelumnya, tim terbang layang Jabar melakukan latihan di Lanud Wiriadinata, Cibeureum, Tasikmalaya.

    Ketua Pordirga Terbang Layang, Joko Gunadi mengatakan, sesi latihan terakhir di Lanud Wiriadinata dengan menggelar latihan bersama dan uji tanding menghadapi tim Papua. Sekaligus mencoba pesawat baru sky ranger serta pesawat penarik power glider one sitter.

    “Kita melakukan latihan bersama dengan tim Papua sekaligus melatih atlet-atlet junior Papua. Kita tetap menerapkan protokol kesehatan dengan katat saat berlatih,” kata Joko saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Jumat (9/7/2021).

    Pada bulan Juli 2021, lanjut Joko, pelaksanaan latihan akan dipindahkan ke Lanud Suryadarma, Kalijati, Kabupaten Subang. Pelaksanaan latihan di Lanud Suryadarma digelar sebagai bahan evaluasi dari hasil pelaksanaan try out.

    “Pesawat sudah kita geser ke Kalijati dan latihan disana untuk memperbaiki kekurangan dari hasil uji coba kemarin di Tasikmalaya. Salah satunya dari sisi jam terbang atlet yang masih kurang,” kata dia.

    BACA JUGA: JNE Siapkan 7500 Vaksin Covid-19 bagi Karyawan dan Masyarakat Umum

    fokusjabar.id terbang layang PON XX Jabar
    (FOTO: Istimewa)

    Dalam satu bulan setengah menjelang keberangkatan ke Papua, kata Joko, pelaksanaan latihan di Kalijati akan dimaksimalkan. Khususnya bagi atlet pemula serta atlet yang akan turun di nomor mix duration dan mis presision landing.

    “Di PON XX nanti, Jabar menurunkan empat atlet putra dan empat atlet putri yang akan turun semua nomor yang dipertandingkan yakni 12 nomor dengan target tiga medali emas,” kata Joko.

    Target tersebut, lanjut dia, lebih rendah dari capaian tim terbang layang Jabar pada saat kejuaraan nasional (kejurnas) sekaligus babak kualifikasi PON XX Papua. Yakni dengan raihan sembilan medali emas sekaligus menjadi juara umum.

    “Kita tetap mewaspadai atlet DKI Jakarta yang pada PON XIX lalu menjadi juara umum, meski saat ini atlet mereka masih bermasalah. Kendala kita saat ini, tidak memiliki pesawat penarik untuk dual sitter dan masih mengandalkan pesawat milik Pusdik Terbang Layang Lanus Suryadarma. Kalau untuk single sitter, kita berdayakan pesawat inovasi kita yakni power glider yang dipasang enggine,” Joko menegaskan.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img