spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Terbukti, Pandemi Covid-19 Timbulkan Gangguan Kejiawaan

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak pada gangguan kejiwaan masyarakat, hal tersebut juga karena adanya perubahan adaptasi kebiasaan baru yang cukup signifikan.

    Berdasarkan berdasarkan survei Puslitbangkes Kemenkes 2020, 6,8 persen masyarakat Indonesia mengalami gangguan cemas, 85,3 persennya sebelumnya tidak memiliki riwayat gangguan psikiatri. Dari presentasi itu hampir 8 persen berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Banten.

    Dengan demikian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, hal tersebut  relevan dengan peningkatan jumlah pasien yang mengalami gangguan cemas ke rumah sakit jiwa Jabar.

    Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi tekanan psikologis dari pandemic covid-19 ini mulai dari infomasi ketidakjelasan akhir dari pandemic, belum adanya vaksin, isu isolasi sosial, stigma, kehilangan pekejaan dan perubahan cara belajar mengajar bahkan hingga tingginya kekerasan rumah tangga.

    “Berita bohog atau hoaks terkait pandemi Covid-19 malah menciptkan ketakutan serta meningkatkan kekhawatiran secara berlebihan. Karena itu, kedewasaan dalam pemanfaatan media sosial harus terus dikampanyekan,” kata Emil dalam webinar bertajuk “Menjaga Kesehatan Jiwa di Masa Pandemi”, Rabu (7/10/2020). Kegiatan itu sekaligus memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober 2020.

    Emil menjelaskan bahwa pihaknya,  menyiapkan krisis center di RSJ Provinsi Jawa Barat yg berlokasi di Cisarua KBB dan Grha Atma Bandung sebagai respons cepat kegawatdaruratan jiwa seperti potensi bunuh diri.

    BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Kemenag Berikan Bantuan kepada Pesantren NSPP

    Selain itu, RSJ Provinsi Jawa Barat juga meluncurkan program Konsultasi Jiwa Online (KJOL = dibaca Kajol), sebagai jawaban atas meningkatnya permasalahan kejiwaan di masa pandemi.

    “Yang terbaru, lahirnya layanan konsultasi jiwa online atau KJOL RSJ Jabar yang sekarang lagi meningkat. Keberadaannya ini adalah respons terhadap meningkatnya permasalahan kejiwaan di masa pandemi. KJOL ini jadi solusi memudahkan petugas untuk screening mana yang cukup via telepon atau datang secara fisik. Keren sekali saya apresiasi,” kata dia.

    (Antik)

    Berita Terbaru

    spot_img