spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Soal Muscab 20 Juli, FORKI Kota Bandung: Apa Urgensinya?

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kota Bandung mempertanyakan urgensi dari pelaksanaan Musyawarah Cabang (muscab) yang diimbau FORKI Jawa Barat untuk digelar sebelum tanggal 20 Juli 2020.

    “Apa urgensinya (muscab) harus digelar 20 Juli? Tidak ada momen yang dikejar dan kejuaraan pun tidak ada. Toh kami sudah mengantongi surat perpanjangan kepengurusan dari FORKI Jabar,” ujar Ketua Bidang Organisasi FORKI Kota Bandung, Yusef Dadang Heryana saat ditemui di Sekretariat FORKI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Selasa (7/7/2020). 

    Yusef menuturkan, kepengurusan FORKI Kota Bandung sudah mendapatkan perpanjangan masa bakti selama enam bulan terhitung dari tanggal masa bakti habis yakni 10 Mei 2020. Perpanjangan tersebut berdasarkan surat FORKI Jabar dengan bernomor 47/FORKI-JBR/III/2020 tertanggal 6 April dan ditandatangani Ketua Umum FORKI Jabar, Gianto Hartono dan Sekretaris Umum FORKI Jabar, Andrian Tejakusuma.

    “Soal surat itu legal atau ilegal, bukan urusan kami. Yang pasti itu ditandatangani Ketua dan Sekretaris Umum FORKI Jabar,” tambahnya.

    BACA JUGA: Forki Kota Bandung Diimbau Gelar Muscab Sebelum 20 Juli

    Terkait surat imbauan untuk pelaksanaan muscab yang diterima pihaknya pada Senin (6/7/2020), pihaknya pun mempertanyakan. Yusef menilai, seharusnya FORKI Jabar mencabut terlebih dahulu surat perpanjangan, atau memanggil jajaran pengurus FORKI Kota Bandung terlebih dulu.

    “Ini kan belum pernah kita dipanggil FORKI Jabar,” ujarnya.

    Untuk itu, lanjut Yusef, pihaknya akan melayangkan surat tanggapan sekaligus keberatan kepada FORKI Jabar. Pasalnya, pihaknya membutuhkan waktu untuk mempersiapkan pelaksanaan muscab.

    “Kami sudah merencanakan Muscab pada September atau Oktober. Itu kan butuh waktu. Untuk persiapan, pembentukan panitia, dan sebagainya,” kilahnya.

    Ketua Bidang Pembinaan Prestasi FORKI Kota Bandung, Gaos Darmawan menambahkan, mosi tidak percaya sejumlah perguruan yang menjadi alasan imbauan muscab pun mengarah kepada Ketua FORKI Kota Bandung Deden Deni Gumilar. Bukan kepada pengurus FORKI Kota Bandung.

    Secara organisasi, lanjutnya, FORKI Kota Bandung berjalan tanpa masalah. Pembinaan dan latihan atlet pun tetap berjalan bahkan tim karate Kota Bandung berhasil juara umum pada Porda 2018.

    “FORKI Jabar sudah bikin gaduh, seharusnya panggil dulu FORKI Kota Bandung. Kalau (FORKI) Jabar punya jagoan untuk calon ketua FORKI Kota Bandung, jangan bikin gaduh. Organisasi sudah jelas ada AD ART,” tegas Gaos.

    BACA JUGA: Ajukan Mosi Tidak Percaya, 9 Perguruan Karate Desak Musor Forki Kota Bandung

    Sementara Wakil Ketua I Bidang Organisasi KONI Kota Bandung, Laga Sudarmadji menyarankan FORKI Kota Bandung untuk berkoordinasi dengan FORKI Jabar jika keberatan dengan imbauan pelaksanaan muscab pada 20 Juli. KONI Kota Bandung pun tidak dapat mengintervensi masalah internal induk organisasi cabang olah raga.

    “Selesaikan dengan komunikasi yang baik secara organisasi. FORKI Kota Bandung bisa menanggapi surat itu dengan sowan ke FORKI Jabar. Sampaikan program, surat tanggapan. Kalau memang keberatan, sampaikan, pasti FORKI Jabar juga membuka komunikasi,” ujar Laga.

    KONI Kota Bandung berharap, masalah yang dihadapi FORKI Kota Bandung tidak berimbas pada pembinaan atlet. Apalagi, karate merupakan cabang olah raga andalan dan potensial bagi Kota Bandung pada berbagai ajang.

    “Secara organisasi, FORKI Kota Bandung berjalan. Kalau melihat surat FORKI Jabar, itu kan ada mosi tidak percaya ke ketua bukan ke pengurus. Soal perpanjangan pun harus dikomunikasikan dalam induk organisasi. KONI Kota Bandung tidak bisa intervensi. Kami hanya tidak ingin atlet jadi korban,” pungkasnya.

    (ars)

    Berita Terbaru

    spot_img