spot_img
Selasa 21 Mei 2024
spot_img
More

    Alat Disinfektan PPLT Di Kota Banjar 3 Tahun Tak Berfungsi

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Alat penyemprot disinfektan atau Intalasi Bio Security (IBS) yang berada di pos pemantau lalulintas ternak (PPLT) yang berlokasi di Kelurahan Mekarharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar sudah tiga tahun tidak berfungsi. Hal tersebut berpotensi hewan ternak berpenyakit masuk wilayah Jawa Barat.

    Koordinator PPLT Wawan Sutarwan mengatakan, dengan tidak berfungsinya alat tersebut pihaknya cukup kerepotan karena harus menggunakan alat penyemprot disinfektan manual.

    “Untuk penyemprotan saat ini hanya ternak dan kendaraanya saja sedangkan pengendaranya masih belum dilakukan,” kata Wawan.

    Baca juga: Lagi, Tim Gabungan di Kota Banjar Lakukan Penyemprotan Disinfektan

    Wawan menjelaskan, pos lalulintas pemantau ternak tersebut merupakan gerbang masuk kedatangan ternak dari arah timur menuju barat sehingga pos itu sangat penting.

    “Hewan ternak seperti sapi, kerbau, kuda, babi, ayam, itik dan entok yang datang dari Jateng, Jatim dan sekitarnya yang akan menuju Jawa Barat harus melewati pos ini agar kesehatanya bisa terpantau,” katanya.

    Menurut Wawan, untuk memperbaiki alat yang rusak tersebut dan lingkungan pos pemantau lalulintas ternak tersebut diperlukan dana sekitar Rp 50 hingga Rp 100 juta.

    “Lantai yang dilewati kendaraan yang disemprot juga perlu perbaikan karena sudah tidak laik,” ucapnya.

    Sementara itu anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Heri Dermawan, mendapati kondisi pos pemantau lalulintas ternak tersebut mengalami kerusakan dan membutuhkan anggaran perbaikan pihaknya berjanji akan mengusulkan kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    “Insya Alloh kami anggota DPRD Dapil Jabar XIII akan mengusulkan dana perbaikan agar tempat ini bisa berfungsi seperti seharusnya,” tuturya.

    Hal senada dikatakan anggota DPRD Jabar lainya Johan J Anwari, dia menambahkan, kalau alat tersebut tidak berfungsi kemungkinan ternak yang bermasalah bisa lolos karena penyemprotan dengan cara manual kurang efektif. (Husen Maharaja/As)

    Berita Terbaru

    spot_img