spot_img
Minggu 12 Mei 2024
spot_img
More

    Kabupaten Bandung Segel Juara Umum Liga Pora OPUD II/2019 Cabor Angkat Besi

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kontingen Kabupaten Bandung menyegel gelar juara umum Liga Pora Olahraga Prestasi Unggulan Daerah (OPUD) II tahun 2019 cabang olahraga angkat besi. Hingga hari terakhir pelaksanaan kejuaraan di GOR Tri Lomba Juang, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Sabtu (14/12/2019), Kabupaten Bandung berhasil meraih 6 medali emas, 5 perak dan 3 perunggu.

    Kontingen Kabupaten Bandung pun unggul atas Kabupaten Bekasi yang menempati posisi runner up dengan koleksi 3 medali emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Peringkat tiga ditempati Kabupaten Bandung Barat dengan raihan 2 medali emas dan 4 perak, disusul Kabupaten Indramayu dengan raihan 2 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.

    Enam medali emas bagi Kabupaten Bandung pada Liga Pora OPUD II tahun 2019 cabang olahraga angkat besi diraih dari kelas +81 kg putra atas nama Ari Setiawan. Ari mencatatkan total angkatan terbaik 256 kg dengan rincian angkatan snatch 105 kg dan angkatan clean & jerk 151 kg.

    Ramdan Sudrajat yang berlaga di kelas 55 kg putra menambah pundi medali emas Kabupaten Bandung setelah mencatatkan total angkatan 180 kg (snatch 85 kg, clean & jerk 95 kg). Diikuti  Handoko di kelas 61 kg putra dengan total angkatan 210 kg (snatch 95 kg, clean & jerk 115 kg).

    Medali emas keempat dipersembahkan Brilianti Chandrika S di kelas 36 kg putri usai mencatatkan total angkatan 45 kg (snatch 19 kg, clean & jerk 26 kg). Lalu melalui lifter Ai Ratna di kelas 49 kg putri dengan total angkatan 139 kg (snatch 63 kg, clean & jerk 76 kg) dan  lifter Salma Azahra Azizah di kelas +64 kg putri dengan total angkatan 145 kg (snatch 65 kg, clean & jerk 80 kg).

    Penanggungjawab kejuaraan, Maman Suryaman mengaku bersyukur dengan pelaksanaan kejuaraan yang berjalan lancar tanpa ada kendala berarti. Bahkan pihak Kemenpora RI sebagai pengagas mengapresiasi pelaksanaan kejuaraan yang menerapkan sitem penilaian internasional.

    “Kalau dari sisi kualitas atlet, kita sudah menemukan sekitar 5 orang lifter baru yang memiliki potensi cukup bagus untuk dikembangkan. Itu dilihat dari teknik angkatan hingga pencapaian angkatan di kelas masing-masing,” ujar Maman saat ditemui usai penutupan kejuaraan, Sabtu (14/12/2019).

    Jika terus diasah dalam latihan dan pertandingan, lanjut Maman, bukan tidak mungkin kelima atlet tersebut bisa menggantikan para seniornya. Bahkan bisa menjadi andalan Jabar maupun nasional pada 4 sampai 5 tahun kedepan di ajang kejuaraan nasional maupun internasional.

    “Jadi meski peserta hanya dari lima kota dan kabupaten, kita masih bisa temukan bibit atlet
    yang harus terus kita kawal. Salah satunya melalui kejuaraan yang setidaknya bisa digelar 3 kali dalam setahun sebagai ajang evaluasi,” tegasnya.

    Kepala Bidang Olahraga Prestasi Daerah pada Kemenpora RI, Risdiamon menuturkan, gelaran kompetisi OPUD diarahkan untuk mencari potensi atlet muda yang bisa dikembangkan lebih baik kedepan. Termasuk di cabang olahraga angkat besi.

    “Alhamdulillan, pelaksanaan OPUD di Jabar ini sudah berhasil menemukan atlet-atlet potensial muda. Jadi pada 4-5 tahun kedepan, Jabar bisa memiliki atlet potensial yang bisa mengharumkan nama Indonesia di level dunia,” ujar Risdiamon.

    Pembinaan olahraga prestasi untuk menghasilkan atlet-atlet elit kelas dunia, lanjutnya, tidak bisa dilakukan dengan cara instan. Menciptakan seorang atlet kelas dunia harus melalui proses atau by design.

    “Sehingga bagaimana by design ini bisa dimanaje oleh orang-orang yang total mendorong dan menciptakan atlet berprestasi. Setelah digelar di Jabar, kita pun ingin menggelar kompetisi OPUD ini di provinsi lain sehingga muncul juga atlet potensial di setiap provinsi dan Indonesia menjadi lumbung angkat besi dunia,” pungkasnya.

    (ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img