spot_img
Senin 22 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7394

Iing, Calon Bupati Ciamis Pilihan Abah Aos

0
H. Iing, Calon Bupati Ciamis Pilihan Abah Aos. (FOKUSJabar/Ibenk)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Calon Bupati Ciamis (petahana), H. Iing Syam Arifien mendapat dukungan dari Mursyid ke-38 Suryalaya-Sirnarasa, Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul (Abah Aos).

Dihadapan ribuan ikhwannya, Abah Aos menegaskan, H. Iing Syam Arifien adalah calon tunggal untuk Bupati Ciamis.

” Tidak ada yang kebetulan. Semuanya terjadi atas keputusan Allah. Hari ini orang nomor 1 di Ciamis hadir. Bupati Ciamis, H. Iing akan mencalonkan kembali. Beliau adalah calon tunggal Bupati Ciamis,” kata Abah Aos saat Manakib dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, di Ponpes Sirnarasa, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Senin (26/2/2018).

H. Iing merupakan Calon Bupati Ciamis yang berpasangan dengan Wakil Bupati Ciamis H. Oih Burhanudin (nomor urut 2). Selain pilihan untuk Calon Bupati Ciamis, Abah Aos juga menentukan pilihan untuk Calon Gubernur Jawa Barat kepada H. Sudrajat.

Pada Manakib pagi tadi, H. Iing bersama Sudrajat hadir. Mereka diberikan kesempatan untuk berceramah di hadapan ribuan ikhwan Sirnarasa. Sudrajat mengaku, dirinya hadir ke Sirnarasa bukan dengan niat untuk berkampanye. Begitu juga dengan H. Iing.

“Tidak ada kampanye disini. Saya berniat untuk bertemu dengan Gurung Agung kita,” ucap Sudrajat.

(Ibenk/Bam’s)

KPU dan Panwaslu Jamin Kejadian di Garut Tidak Terjadi di Kota Bandung

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di Kota Bandung, KPU dan Panwaslu setempat bertekad untuk menggelar pesta demokrasi lima tahunan dengan adil, nyaman dan menyenangkan. Kejadian yang menimpa di Kabupaten Garut, tidak akan terjadi di Kota Bandung.

Ketua KPU Kota Bandung, Rifqi Ali Mubarok menuturkan, pihaknya sudah berkomitmen ‎untuk menjalankan setiap tahapan Pilkada Serentak 2018 sesuai aturan dan adil bagi semua pasangan calon. Pihaknya pun akan menerapkan ketentuan yang sama bagi setiap pasangan calon.

“Kami sudah berkomitmen dan akan menjaga komitmen itu. Kami bertekad menjadikan Kota Bandung s‎ebagai pelaksanaan Pilkada Serentak terbaik di Indonesia, setiap pelanggaran yang terjadi pasti akan diproses sesuai aturan,” ujar Rifqi saat ditemui usai pelaksanaan rakor bersama Pemkt Bandung di Ruang Tengah Balai Kota, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Senin (26/2/2018).

Ketua Panwaslu Kota Bandung, Far‎hatun Fauziyyah mengatakan jika kejadian di Garut merupakan ‘badai’ yang mencreng citra Panwaslu. Untuk itu, pihaknya bertekad untuk tidak bermain-main dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di Kota Bandung.

“‎Kami di Panwaslu hingga jajaran terbawah berkomitmen sesuai dengan pakta integritas yang sudah kami tandatangani. Kami pun selalu mengingatkan semua personil di Panwaslu untuk tidak tergoda dan main-main karena selain mencoreng lembaga juga diri pribadi,” ujar Fauziyyah.

Meski demikian, pihaknya pun meminta aparat yang berwenang memberikan perlindungan bagi semua petugas Panwaslu hingga jajaran terbawah dalam melaksanakan tugas. Pasalnya, godaan dan jebakan bagi kami sebagai petugas pengawas selalu menghantui disela-sela tugas.

“Kami mohon ada perlindungan dari godaan dan jebakan. Kami akan tetap konsisten ‎menjalankan tugas sesuai dengan tahapan dan tidak akan pernah takut karena tidak melakukan kesalahan,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Bio Farma Berikan Beasiswa Rp800 Juta untuk 172 Anak

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : PT Bio Farma berikan bantuan pendidikan bagi 172 anak berprestasi dengan jumlah beasiswa mencapai Rp800 juta. Bantuan pendidikan tersebut disampaikan melalui Program Bina Lingkungan yang dikelola DKM Masjid Annur Bio Farma.

Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Rustan menuturkan, beasiswa tersebut menjadi tahap awal yang ditujukan bagi kalangan internal PT Bio Farma. ‎Beasiswa tersebut diberikan kepada anak-anak karyawan dan outsourching Bio Farma termasuk anak yatim dari keluarga karyawan yang wafat saat bertugas di Bio Farma.

“Untuk tahap pertama ini, kita sampaikan kepada 172 penerima dengan jumlah mencapai Rp800 juta. Sedangkan untuk masyarakat umum yang berasal dari ‎kaum dhuafa berprestasi di tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi rencananya diberkan pada Maret 2018,” ujar Rahman saat ditemui di kantor Bio Farma, Jalan Pasteur Kota Bandung, Senin (26/2/2018).

Kepala Divisi Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial PT Bio Farma, R Herry menambahkan, pemberian beasiswa sendiri merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab perusahaan bagimasyarakat sekitar. Kegiatan pemberian beasiswa sendiri menjadi kegiatan rutin yang digelar setiap tahun.

“Kegiatan ini sejalan dengan program CSR Bio Farma yang memiliki empat pilar yang salah satunya pendidikan. Selain bantuan berupa uang tunai, kita bekerjasama dengan DKM Masjid Annur memberikan pembinaan berupa mentoring untuk anak dan orang tua penerima bantuan,” tegas Herry.

‎Untuk penerima beasiswa sendiri diterapkan beberapa persyaratan. Diantaranya ses wawancara, tes membaca Al Quran, hafalan surat Al Quran serta pengetahuan agama Islam secara umum. Selain itu, calonpenerima pun diminta untuk melengkapi transkrip nilai semester terakhir.

(ageng/bam’s)

Pemkot Bandung Siap Sukseskan Pilkada Serentak 2018

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : ‎Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bertekad untuk menyukseskan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di Kota Bandung. Selain gelaran Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung, di Kota Bandung pun akan digelar Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar di waktu serentak yakni 27 Juni 2018.

Untuk mencapai hal tersebut, Pemkot Bandung pun menggelar rapat koordinasi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bandung. Rakor pun dihadiri oleh beberapa ‎organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Penataan Ruang (Distaru), hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“Setidaknya ada empat agenda dalam pembahasan rakor bersama KPU Kota Bandung dan Panwaslu Kota Bandung. Diantaranya pemutakhiran data pemilih, ketentuan pemasangan alat peraga kampanye (APK), hingga netralitas aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Bandung,” ujar Asisten Pemerintaan dan Kesra Kota Bandung, Kamalia Purbani usai memimpin rakor, Senin (26/2/2018).

Terkait pemutakhiran data pemilih, ‎Disdukcapil Kota Bandung terus berupaya melakukan perekaman data e-KTP bagi semua penduduk Kota Bandung. Bahkan pada H-2 bulan menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, pihak Disdukcapil akan melakukan jemput bola dalam perekaman data kependudukan.

“Untuk pemasangan APK, kita punya aturan terkait tata ruang kota dimana ada beberapa wilayah yang tidak boleh dipasang APK. Salah satunya di kawasan tematik. Nanti akan ada rapat teknis terbatas terkait penentuan tempat yang bisa dipasang APK setiap pasangan calon Pilwalkot Bandung maupun Pilgub Jabar,” terangnya.

Sementara terkait netralitas ASN, ‎Kamalia menegaskan jika hal tersebut merupakan harga mati. Pasalnya, masih ada beberapa ASN yang masih kurang paham terkait netralitas dalam Pilkada Serentak 2018.

“Untuk itu, kami minta dinas terkait bersama dengan KPU dan Panwaslu untuk melakukan sosialisasi secara masif terkait netralitas ASN di Pilkada Serentak ini. Kami ingin pelaksanaan Pilkada Serentak di Kota Bandung berjalan dengan aman, damai, nyaman, dan me‎nyenangkan,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Pembentukan Tiga Direksi di PDAM Batal Demi Hukum

0
Sekretaris Komisi A DPRD Garut, Dadang Sudrajat. (foto:Bambang/Fokusjabar.ccom)

GARUT, FOKUSJabar.id :  Sekretaris Komisi A DPRD Garut, Dadang Sudrajat menyebut, penunjukan tiga Plt Direktur PDAM Tirta Intan cacat hukum karena tidak sesuai Perda No6 tahun 2010, pasal 20 ayat 2 dan 3 poin b.

Politisi Partai Demokrat (PD) ini menyayangkan seorang Kepala Daerah gegabah menunjuk Plt Direktur PDAM. Menurutnya, Perbup yang dibuat hanya sebagai dasar penambahan jumlah Direksi.

” Jadi tetap untuk mengisi jabatan Direktur tidak bisa lepas dari Perda No6 tahun 2010 Pasal 43,” kata Dadang kepada FOKUSJabar, Senin (26/2/2018) malam.

Terkait hal itu, pihaknya membuat Nota Komisi kepada pimpinan DPRD untuk ditindaklanjuti kepada Pemerintah Daerah agar mengkaji ulang karena batal demi hukum.

” Kami berharap, pimpinan DPRD cepat tanggap dan meresponnya. DPRD sebagai wakil rakyat harus berani menegakan kebenaran karena PDAM merupakan harapan rakyat dalam pelayanan prima dalam penyediaan air bersih,” ucap Dadang.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Ketua Komisi A DPRD, Alit Suherman menegaskan, pengangkatan tiga Direksi harus ditinjau ulang.

(Andian/Bam’s)

Cawagub Anton Sesalkan Gratifikasi di Pilbup Garut

0
Mantan Kapolda Jabar

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Anton Charliyan menyesalkan adanya kasus suap yang melibatkan salah satu komisioner KPU Garut AS Sudrajad, dan Ketua Panwaslu Garut HH, karena itu telah merusak citra dua lembaga penyelenggara pemilu.

“Saya sangat menyesalkan kasus suap terkait Pilkada di Kabupaten Garut. Saya mohon semua pihak yang sedang menghadapi Pilkada agar mawas diri lah,” kata Anton seusai menghadiri acara Silaturahmi Akbar Relawan Abah Anton, di Grand Asrilia, Kota Bandung, Senin (26/2/2018).

Terlebih, kata Anton, saat seseorang ikut dalam sebuah proses demokrasi, maka cara-cara bersih yang harus ditempuh, jangan melanggar hukum.

BACA JUGA:

Hari Ini Demokrat Garut Rapat Pengarahan Struktur di 5 Kecamatan

“Semua harus mawas diri, semua harus sesuai ketentuan. Jangan menghalalkan segala cara, berdemokrasilah dengan tujuan memajukan dan membangun negara,” jelas Mantan Kapolda Jabar itu.

Cawagub yang berpasangan dengan TB Hasanuddin ini mengatakan bahwa perbuatan yang dilakukan Komisioner KPU dan Ketua Panwaslu Kabupaten Garut itu telah mencedeai nilai-nilai yang selama ini selalu didengungkan KPU, yakni menolak segala bentuk politisasi uang.

“Seluruh pihak yang terlibat Pilkada Serentak ini berkomitmen menolak politik uang. Jadi ini harus dipahami bahwa berdemokrasi itu untuk memajukan bangsa. Mari kita berdemokrasi jujur dan sehat,” kata dia.

Untuk diketahui, Satgas Anti Money Politic Bareskrim Polri dan Satgas Polda Jabar telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus suap Pilbup Garut 2018.

Ketiga tersangka tersebut, yakni Ketua Panwaslu Garut HH, anggota Komisioner KPU Garut AS, dan pemberi suap tim pemenangan salah satu Pasangan perseorangan DW.

Akibat perbuatannya ketiga pelaku dijerat pasal pasal 5 dan atau 11 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi dengan ancaman di atas lima tahun penjara.

(LIN)

Pj Bupati Garut Diminta Pantau Kasus Gratifikasi

0
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa. (ilustras/web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Desk Pilkada Serentak Jabar 2018 memastikan gelaran pemilihan bupati dan wakil bupati Garut 2018 tetap berjalan meski diterpa kasus gratifikasi Ketua Panwaslu dan komisioner KPU Garut.

Ketua Desk Pilkada Jabar Iwa Karniwa mengatakan, kasus yang diungkap pihak kepolisian di Garut patut disesalkan karena telah mencederai proses demokrasi yang rata-rata sudah berjalan baik di daerah lain.

“Sekarang sedang ada proses hukum di Polda Jabar, kami menghormati dan menyerahkan ini pada proses hukum,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (26/2/2018).

Desk Pilkada Jabar, kata Iwa, langsung berkoordinasi dan membuat arahan pada KPU dan Bawaslu agar tetap melanjutkan proses Pilkada Garut dan tidak terganggu dengan kasus gratifikasi yang menimpa para penyelenggara Pilkada.

“Panwaslu dan KPU Garut harus tetap memproses Pilkada,” kata dia.

Sekda Jabar ini pun sudah meminta Pj Bupati Garut Koesmayadi untuk terus memantau perkembangan kasus gratifikasi juga memberikan solusi cepat pada para penyelenggara Pilkada di Garut.

“Kami sudah meminta Pj Bupati untuk aktif, karena desk pilkada berharap proses demokrasi di Garut tetap berjalan lancar,” kata dia.

Dalam  pertemuan dengan Bawaslu Jabar pagi tadi, Iwa mengaku tidak membahas khusus terkait kasus gratifikasi. Pihaknya hanya menggelar rapat dengan Bawaslu, Biro Pemerintahan dan Kerjasama, lalu Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah serta Badan Kepegawaian Daerah Jabar terkait permohonan penambahan sarana dari Bawaslu.

“Bawaslu mengajukan permohonan 2/3 gedung Korpri Jabar untuk dipinjam pakaikan terkait penyelenggaraan tupoksi Bawaslu. Ini mengingat adanya perluasan personel dan kewenangan, mereka meminta adanya tambahan kantor,” jelas Iwa.

Pihaknya pun menyetujui permohonan tersebut namun sesuai ketentuan status pinjam pakai ini menegaskan bahwa ada kejelasan digunakan untuk Bawaslu. Lalu pemeliharaan, pemakaian listrik dan air juga menjadi beban Bawaslu.

“Mengingat sudah mulai tahapan pilkada yang signifikan, saya memerintahkan kabid Aset dan kabag Pemerintahan lalu sekretaris BKD juga sekretariat bawaslu mengecek di lapangan dan dibuatkan berita acara.  Proses administrasinya dikasih waktu pada mereka, untuk kelancaran administrasi, bisa selesai pekan ini,” katanya.

Gedung Kopri Jabar di Jalan Burangrang selama ini penggunaanya tidak begitu optimal mengingat sebagian PNS di sana sudah dialihkan ke BKD. Staf yang ada di sana pun saat ini tinggal 14 orang.

“Secara kelembagaan Kopri masih ada. Nah, khusus untuk ruang rapat Kopri itu bisa menampung 200-300 orang itu bisa digunakan bersama antara kopri dan bawaslu diatur saja jadwalnya. Bawaslu nggak perlu sewa untuk rapat,” paparnya

(LIN)