spot_img
Rabu 12 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7160

KTNA Heran, Hanya 128 Ribu Petani yang Dialokasikan Dapat Kartu Tani

0
Ketua KTNA Ciamis Pipin Apilin. (FOKUSJabar/Ibenk)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Ciamis, Pipin Apilin mengaku heran dengan kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis yang mengalokasikan distribusi Kartu Tani untuk 128 ribu petani.

Dikatakan Pipin dari data KTNA ada 800 ribu Kartu Keluarga (KK) masyarakat Ciamis yang berpenghasilan dari bertani.

“Harus ada pemerataan lah. Ada 800 ribu KK. Baru sekitar 15 persen yang sudah mempunyai Kartu Tani,” kata Pipin usai menghadiri Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Ciamis, Kamis (22/3/2018).

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis menyatakan, ada 128 ribu petani yang harus ber-Kartu Tani. Saat ini baru 100 ribu Kartu Tani yang terdistribusi. Artinya masih ada 28 ribu petani yang belum menerima Kartu Tani.

Hal itu disanggah oleh Pipin, menurut Pipin, mayoritas masyarakat Kabupaten Ciamis adalah petani. Jangankan masyarakat yang berada di daerah pelosok, kata dia, warga perkotaan saja mempunyai sawah atau perkebunan.

Kartu Tani sendiri, katanya, akan berpengaruh pada pembelian pupuk bersubsidi. Sebab petani yang tidak memiliki Kartu Tani tidak akan bisa membeli pupuk bersubsidi sehingga Kartu Tani harus dimiliki oleh petani yang ingin membeli pupuk bersubsidi.

“Ciamis ini mayoritas petani. Bukan hanya orang daerah pelosok saja yang bertani. Orang di Ciamis kota juga pada punya sawah. Mereka membutuhkan pupuk bersubsidi,” ucapnya.

Pipin menyatakan, jika tidak ada pemerataan pembagian Kartu Tani di Kabupaten Ciamis akan sangat memberatkan para petani yang hanya memiliki sedikit lahan pertanian.

“Masyarakat petani jadi merasa ‘ribet’ dengan Kartu Tani ini. Karena petani yang mempunyai lahan kecil tak ber-Kartu Tani harus membeli pupuk non subsidi yang harganya bisa 3 kali lipat,” pungkasnya.

(Ibenk/DH)

Membangun Purbaratu Pemkot Tasikmalaya Habiskan Rp34 Milyar

0
(FOKUSJabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya merupakan kecamatan pemekaran. Namun, kecamatan ini diobsesikan menjadi kecamatan termaju di wilayah Kota Tasikmalaya. Tak kurang dari Rp34 Milyar anggaran pembangunan dialokasikan ke kecamatan tersebut di Tahun Anggaran 2017, untuk membangun sarana infrastruktur.

Tak hanya itu Pemerintah Kota Tasikmalaya juga mengalokasikan untuk pemerataan pembangunan tingkat kelurahan di kecamatan itu.

Anggaran yang dialokasikan pada tahun 2017 itu sudah direalisasi. Pembangunan infratruktur di Kecamatan Purbaratu pun diresmikan oleh Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman Kamis (22/03/2018) di lapangan sepakbola Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu.

Pada peresmian tersebut Budi Budiman mengatakan, faktor pendukung kemajuan daerah yakni tersedianya sarana infrastruktur yang memadai. Pemerintah Kota Tasikmalaya gencar melaksanakan pembangunan infratruktur di berbagai daerah salahsatunya Kecamatan Purbaratu.

”Program pembangunan infrastruktur ini sangat strategis guna percepatan dan pemerataan pembangunan,” ujar Budi Budiman.

Ditambahkan, pembangunan infrastruktur akan berdampak positif terhadap semua sektor kehidupan masyarakat, sehingga perlu terus dilaksanakan.

”Pembangunan fisik infrastruktur yang laksanakan mampu mengubah tarap kehidupan masyarakat ke arah yang baik dan lebih maju, meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), dari segi pendidikan, kesehatan dan daya beli atau kekuatan ekonomi,” tuturnya.

Budi Budiman berharap, hasil-hasil pembangunan yang telah dikerjakan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga berdampak terhadap menurunnya angka kemiskinan.

(Seda/DH)

Dukung Citarum Harum, KONI dan PODSI Jabar Gelar Festival Citarum Harum

0
Dukung Citarum Harum, KONI dan PODSI Jabar Gelar Festival Citarum Harum. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Dalam upaya mendukung program Citarum Harum, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat melalui Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Jabar akan menggelar Festival Citarum Harum. Kegiatan yang dilaksanakan di aliran sungai Citarum di kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung dan Situ Cisanti ini akan digelar pada 13-15 April 2018.

Ketua Umum Pengprov PODSI Jabar, Dede Rohmat Nurjaya menuturkan, cabang olahraga dayung Jabar tidak bisa lepas dari keberadaan sungai Citarum. Dayung Jabar sendiri lahir dan dibesarkan hingga bisa berprestasi sampai level internasional berkat aliran air dari sungai Citarum.

“Jadi aktivitas kami memang bayak dilakukan di aliran sungai Citarum, bahkan mandi sampai minum pun sempat kita lakukan. Jadi bisa dibilang, kita ini saksi hidup dari kondisi Citarum. Sehingga sudah selayaknya kalau kita ikut peduli terhadap kondisi Citarum saat ini,” ujar Dede saat memberikan keterangan kepada wartawa di Ruang Kominfo KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (22/3/2018).

Tercemarnya aliran sungai Citarum, lanjut Dede, membuat kesempatan Jabar menjadi tuan rumah bagi pertandingan cabang olahraga Dayung pada Asian Games XVIII/2018 gagal. Pasalnya, technical delegate Asian Games 2018 menolak menjadikan Situ Cipule, Karawang, sebagai lokasi pertandingan Dayung akibat kualitas air yang sangat buruk.

“Jadi kita hanya ditunjuk sebagai tuan rumah pertandingan dayung nomor kano slalom yang dilaksanakan di Majalengka,” tambahnya.

Didasari hal tersebut, atas inisiasi KONI Jabar, pihak PODSI Jabar pun akan menggelar Festival Citarum Harum dengan menggelar berbagai kegiatan air di aliran sungai Citarum. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Festival Citarum Harum tersebut yakni perlombaan perahu naga, susur Citarum dan eksebisi dayung kayak serta kano.

“Acara akan digelar selama tiga hari, dimulai dengan perlombaan perahu naga dan arung Citarum di aliran sungai Citarum di kawasan Bojongsoang. Dan di hari terakhir akan diisi dengan eksebisi dayung kayang dan kano di Situ Cisanti. Kegiatan ini pun mendapat dukungan dari Kodam III/Siliwangi sebagai pemrakarsa gerakan Citarum Harum,” tegasnya.

Ketua Panitia Pelaksana Festival Citarum Harum, Rizal Wirawan menambahkan, untuk perlombaan perahu naga, akan mempertandingkan dua nomor yakni perahu naga 12 crew putra-putri dan perahu naga 22 crew mix. Perlombaan perahu naga yang akan menempuh jarak 200 meter sendiri terbuka untuk umum, tidak hanya atlet dayung yang berasal dari seluruh pengcab PODSI Kota/Kabupaten di Jabar, dan akan memperebutkan Piala Ketua Umum KONI Jabar serta sejumlah hadiah lain.

Untuk arung Citarum, akan menempuh jarak 5 kilometer dan memperebutkan Piala Pangdam III/Siliwangi serta sejumlah hadiah. Sedangkan untuk kegiatan eksebisi dayung kayak dan kano di Situ Cisanti, rencananya akan dihadiri oleh atlet dayung nasional yang berasal dari Jabar.

“Kegiatan ini diinisiasi KONI Jabar dengan PODSI Jabar sebagai pelaksana. Ini untuk menyadarkan kami juga agar lebih peduli pada kondisi Citarum dan diharapkan bisa menyadarkan masyarakat juga kalau sungai bukan tempat pembuangan tapi untuk kegiatan sehari-hari termasuk olahraga. Harapan jangka panjang dari kegiatan ini, bisa muncul atlet dayung dari sepanjang aliran sungai Citarum,” pungkas Rizal.

(ageng/bam’s)

Tahun Ini, GGM Dibangun dengan Anggaran Rp20 M

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id :‎ Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akan segera membangun Gelanggang Generasi Muda (GGM) di Jalan Merdeka Kota Bandung. Anggaran mencapai Rp20 miliar pun sudah disiapkan untuk pembangunan GGM berlantai 4 ini.

‎Kepala Dispora Kota Bandung, Dodi Ridwansyah menuturkan, pihaknya tidak akan mengubah fungsi yang sudah ada di GGM tersebut. Bangunan empat lantai tersebut akan digunakan sebagai ruang kesekretariatan kepemudaan, penginapan, kantor unit pelayanan teknis (UPT) dan Aula.

“Rencananya, empat lantai tersebut berikut parkir sehingga bisa diamnfaatkan teman-teman aktivis berhimpun,” ujar Dodi saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan Taman Sari Kota Bandung, Kamis (22/3/2018).

‎Dodi menambahkan, pelaksanaan pembangunan gedung GGM sendiri masih menungu hasil lelang yang dilakukan dua tahap. Pada lelang pertama untuk managemen kontruksi sebagai pengawasan dan lelang kedua untuk infrastruktur.

“Kita harapkan di bulan Oktober 2018 nanti sudah mulai proses pembangunan sehingga pada November 2018 sudah bisa diresmikan,” tambahnya.

‎Di gedung GGM sendiri, lanjutnya, akan terdapat sebanyak 18 unit kamar penginapan. Untuk satu unit kamar, akan dibanderol dengan harga Rp125 ribu per malam.

“Tarifnya akan rendah, karena ini merupakan gedung untuk generasi muda. Meski murah, fasilitas yang diberikan tetap akan membuat nyaman,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Komisi D DPRD Garut Prihatin Terkait Kasus Bunuh Diri di Sukawening

0
FOKUSJabar/Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Anggota Komisi D DPRD Garut, Yusep Mulyana prihatin atas kejadian yang menimpa Maman Sulaiman (69), warga Kampung Pasanggrahan, Desa Maripari, Kecamatan Sukawening yang nekat bunuh diri akibat penyakit yang dideritanya.

” Saya prihatin dan mengucapkan bela sungkawa atas kejadian tersebut,” kata Yusep kepada FOKUSJabar.id, Kamis (22/3/2018) malam.

Menurutnya, faktor ekonomi dan kesehatan sering kali menjadi motif kasus bunuh diri.

” Saya sarankan kepada masyarakat agar bersabar dan tawakal jika mengalami kepahitan dalam mengarungi kehidupan,” imbuh legislator NasDem ini.

Kasus tersebut akan menjadi bahan kajian dan dibahas di Komisi agar kasus serupa tidak terulang kembali.

” Saya akan membawa kasus ini untuk dibahas di Komisi,” pungkas Yusep.

Sebelumnya dikabarkan, akibat mengidap penyakit yang sudah lama dan tak kunjung sembuh, Maman Sulaiman (69) tewas gantung diri dibelakang rumahnya di Kampung Pasanggrahan RT 02/08 Desa Maripari Kecamatan Sukawening Garut.

Kepala Desa Maripari, Maman Herisman mengatakan, berdasarkan keterangan isteri dan kerabat korban, beliau (Maman Sulaiman) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri lantaran penyakit yang sudah lama mengidapnya tak kunjung sembuh.

(Andian/Bam’s)

Kota Bandung Siap Ikuti Gelaran Popda Jabar XII Tahun 2018

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kota Bandung siap mengirimkan atlet pelajar di semua cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Barat XII tahun 2018. ‎

Ajang multieven olahraga tingkat Pelajar se-Jabar yang digelar pada 29 Juli hingga 3 Agustus mendatang itu  akan mempertandingkan sebanyak 21 Cabor.

Kabid Pembinaan Olahraga Prestasi Dispora Kota Bandung Komarudin menuturkan, dari 21 Cabor tersebut, delapan Cabor di antaranya harus melalui babak kualifikasi, yakni pada ajang Popwilda Jabar yang digelar tahun 2017 lalu. Kedelapan Cabor itu, yakni bola basket, bola voli, sepakbola, sepaktakraw, tennis lapangan, tenis meja, bulutangkis dan pencak silat‎.

“Dari delapan Cabor itu, atlet pelajar Kota Bandung berhasil lolos di hampir semua Cabor. Kita hanya gagal di sepak takraw putra dan satu nomor di tenis meja,” kata Komarudin di kantor Dispora Kota Bandung, Jalan Tamansari Kota Bandung, Kamis (22/3/2018).

Sementara untuk 13 Cabor lain akan dilakukan seleksi untuk pembentukan tim inti Popda Jabar XII/2018. Seleksi  dilakukan oleh Cabor  yang bersangkutan.

“Memang beberapa Cabor sudah melakukan seleksi awal. Nanti kita akan lakukan seleksi secara serentak melalui sebuah ajang Pekan Olahraga Pelajar se-Kota Bandung atau Popkot. Ini kita lakukan untuk menjaring bibit atlet potensial Kota Bandung untuk menghadapi Popda Jabar 2018,” tambahnya.

Kaitannya dengan target, pihaknya ingin mempertahankan prestasi yang sudah diraih pada Popda Jabar sebelumnya, yakni juara umum dengan raihan 58 medali emas, 45 medali perak, dan 48 medali perunggu.

(Ageng/LIN)

Langgar PKPU, Sejumlah APK di Jalan Pelajar Pejuang Ditertibkan

0
Langgar PKPU, Sejumlah APK di Jalan Pelajar Pejuang Ditertibkan. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Alat peraga kampanye (APK) yang terpasang di 30 titik di kawasan Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung ditertibkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kamis (22/3/2018). APK tersebut dinilai menyalahi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPu) Nomor 4 tahun 2017 tentang pemasangan alat peraga kampanye.

Staf Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslu Kota Bandung Farsan Al Aiman menuturkan, penertiban APK atas rekomendasi Panwascam. Terlebih, kata dia, pemasangan APK harus sesuai rekomendasi PKPU dan dilarang dipasang di dekat kantor pemerintahan.

“Jadi APK yang ditertibkan ini‎ di 30 titik atas rekomendasi dari Panwascam, karena melanggar baik dari sisi lokasi pemasangan maupun ukuran dan desain APK,” tegas Farsan saat ditemui di Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Kamis (22/3/2018).

Selain APK, tim gabungan Satpol PP dan Panwaslu pun menertibkan reklame berukuran besar yang tidak memiliki izin. Penertiban dilakukan setelah dilakukan koordinasi antara Panwaslu dengan Pemkot Bandung melalui dinas terkait.

(Ageng/LIN)