spot_img
Kamis 11 September 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6912

Ketua DPRD Jabar: Pembuat Miras Oplosan Harus Dihukum Berat

0
Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari. (foto web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menegaskan bahwa pelaku pembuat minuman keras (Miras) oplosan harus dihukum berat.

Sebab, selain merusak moral, akibatnya pun mengerikan bahkan hingga menelan puluhan korbam jiwa, sepertihalya di Kabupaten Bandung baru-baru ini.

“Ini kaitannya dengan nyawa manusia, bahkan sudah menelan korbam jiwa hingga puluhan orang. Pelaku pembuat miras oplosan ini harua dihukum seberat-beratnya,” kata Ineu di Bandung, Rabu (11/4/2018).

Secara pribadi dan mewakili DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu sangat prihatin dengan kasus yang menelan puluhan korban jiwa itu.

Ineu berharap, hukuman berat bagi pelaku pembuat Miras Oplosan oleh aparat penegak hukum bisa menjadi pembelajarqn agar tidak ada lagi pembuat miras oplosan di Jabar.

“Agar ada efek jera, kami yakin aparat kepolisian akan bekerja optimal mengungkap kasus di Kabupaten Bandung itu,” kata dia.

Lebih lanjut Ineu mengimbau agar warga tidak tergoda untuk mwngonsumsi miras oplosqn, terlebih itu membahayakan.

“Dalam agama Islam, Miras itu haram, apalagi membahayakan hingga merenggut nyawa. Jadi, jauhi Miras,” tegas Ineu.

Ineu mengajak seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum hingga masyarakat untuk lebih intensif mengawasi tempat-tempat penjualan miras oplosan di wilayahnya.

Selain itu, pencegahan terhadap miras oplosan ini pun harus dilakukan di lingkungan pertama, yakni di keluarga, sebab korbannya ada juga yang masih pelajar.

“Ini sangat miris, keluarga kita harus menjadi pertahanan pertama dari hal-hal negatif,” jelas dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan keprihatinanya atas kasus miras oplosan yang merenggut puluhan nyawa dan puluhan orang dirawat di dua rumah sakit di Kabupaten Bandung.

” Kita sangat prihatin dengan kejadian itu, ke depan kita berharap tidak ada kejadian serupa. Kita pun mengajak semua pihak untuk peduli terhadap urusan seperti ini. Kepada kepolisian dan pihak terkait mari kita petakan kecenderungan kejadian seperti ini terjadi, ” jelas dia.

(LIN)

Pencanangan DISA di IPDN Diserbu Warga

0
BANDUNGFOKUSJabar. co. id: Pencanangan gerakan Indonesia sadar administrasi kependudukan (#Disa) tingkat Provinsi Jawa Barat yang dipusatkan di kampus IPDN Jatinangor Kabupaten Sumedang di serbu warga dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat.

Sepertihalnya Ajat (35) asal Kota Cimahi yang rela datang jauh-jauh ke IPDN untuk mengurus e-ktp. Menurut dia,  pengurusan e-ktp di IPDN bisa selesai dalam waktu tiga hari.

“Saya dengar kabar dari tetangga,  langsung saja datang ke sini.  Dari rumah berangkat setengah tujuh tadi, di sini bisa cepat,” kata saat mengantre di Gedung Balai Irung Kampus IPDN, Rabu (11/4/2018).

Pencanangan #DISA untuk Provinsi Jawa Barat diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan didampingi perwakilan dari Kemendagri.

Pantauan FOKUSJABAR di lapangan,  antrean warga yang akan melengkapi administrasi kependudukan semakin mengular.  Warga terus berdatangan memenuhi loket-loket yang disediakan.

Rencananya,  pencanangan DISA yang di pusatkan di IPDN digelar selama tiga hari,  mulai hari Rabu tanggal 11 April 2018 sampai dengan 13 April 2018.

(Budi/LIN)

Anggota DPRD dari NasDem Garut Minta Miras Diberantas

0

GARUT, FOKUSJabar.id : Kasus matinya warga Cicalengka Kabupaten Bandung gara-gara miras, mengundang keprihatinan sejumlah kalangan termasuk anggota DPRD dari Partai NasDem Garut Yusep Mulyana. Menurutnya miras merupakan sumber segala bentuk kejahatan dimana pikiran sehat dikelabui dengan hal hal yang negatif.

” Miras adalah minuman yang bisa mempengaruhi otak manusia,” katanya kepada FOKUSJabar,  Rabu (11/4/2018).

Disebutkan Yusep, kini marak miras oplosan yang tengah beredar di masyarakat. Bahkan tak tanggung-tanggung memakan korban meninggal dunia.

Oleh karena  hal tersebut, lanjut dia, peran lingkungan terutama keluarga paling dominan guna meredam peredaran miras tersebut. Jangan sampai anak anak kita terutama pelajar sampai terjerumus.

” Saya menghimbau kepada para orang tua serta masyarakat guna mewaspadai keberadaan lingkungan. Bila menemukan adanya peredaran miras agar langsung melaporkan ke pihak yang berwajib,” terangnya.

Lebih jauh diutarakan Yusep, pihaknya mendorong aparat penegak hukum agar memberantas peredaran miras. Bahkan menghukum orang yang dengan sengaja mengedarkan miras.

” Jangan sampai miras  Oplosan ginseng yang telah memakan korban jiwa masuk ke Daerah Kabupaten Garut,” imbuhnya.

Yusep berharap, mudah mudahan saja dengan pengawasan semua pihak peredaran miras oplosan tersebut bisa diminimalisir bahkan diberantas hingga keakarnya.

(Andian/DAR)

Atasi Kemacetan di Kota Tasik, Dishub Rekayasa Lalin

0
rekayasa jalan tasik
ruas jalan KH Zainal Mustofa yang selalu ramai (SEDA DAENG)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Untuk mengurangi tingkat kemacetan kendaraan yang melintas di jalan utama Kota Tasikmalaya   Dinas Perhubungan Kota mulai melakukan perubahan sistem jalur lalin di beberapa titik ruas jalan.

“Ruas jalan yang mengalami perubahan jalur yaitu Jln Rumah Sakit, jln Tentara Pelajar, jln. Pemuda, jln. A. Yani serta jalan. R. Ikik Wiradikarta ruas-ruas jalan tersebut mulai  Selasa (10/04/18) telah diuji coba diterapkan perubahan jalur satu arah (one way), mulai pukul 07.00 WIB sampai Pukul 17.00 WIB dan ini akan kita evaluasi sampai 30 hari kedepan apakah efektif atau bagaimana,  uji coba ini sebagai bentuk sosialisi dulu kepada para pengguna jalan,” kata Kepala  Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Aay Zaeni Dahlan

Dia mengatakan perubahan jalur lalu lintas ini sudah dilakukan kajian terlebih dulu agar tidak menimbulkan permasalahan sebelum diberlakukan berdasarkan kajian beberapa titik-titik ruas jalan di Kota Tasikmalaya dikeluhkan pengguna jalan sering macet karena tingginya volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut.

Pihaknya pun memohon maaf jika uji coba perubahan sistem jalur ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan one way ini kita berlakukan demi mencegah dan mengurangi kemacetan serta kelancaran para pengguna jalan.

(Seda/DAR)

Poltekes Kemenkes Tasik Buka Program Baru

0
Ket foto : Betty Suprapti (fokusjabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.idPoltekkes Kemenkes Tasikmalaya akan membuka beberapa program-program studi baru untuk  menjawab tantangan dunia pendidikan di bidang kesehatan.

”Kita inginkan jenjang pendidikan mahasiswa Poltekkes Tasikmalaya terus berkelanjutan dalam mencetak lulusan yang profesional dan berkualitas dibidang kesehatan,” kata Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Betty Suprapti Rabu (11/04/18).

Dia menjelaskan lembaga penyelenggara pendidikan di bidang kesehatan yang langsung dibawa Kementerian Kesehatan RI, Poltekkes Tasikmalaya terus berusaha untuk meningkatkan penyelenggaraan pendidikan selain dengan melengkapi sarana prasarana infrastruktur gedung kampus, termasuk akan membuka program studi baru.

BACA JUGA:

Soal Pilkada 2024, Ini Kesepakatan PDI-P dan PCNU Ciamis

”Pengembangan lembaga pendidikan dengan penambahan program studi baru untuk menjawab kebutuhan dan tuntutan kemajuan ilmu dan telnologi,”ujar Betty Suprapti

Ditambahkan, sesuai kebutuhan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, ada 4 program studi baru yang sedang kita rancang pengembangannya sesuai renstra Poltekkes Tasikmalaya keempat penambahan program studi baru yakni program profesi kebidanan, program Profesi Ners perawatan, Diploma IV Promosi Kesehatan serta Diploma IV Gizi, Penambahan program baru ini sudah masuk di sistem Dikti untuk mendapatkan persetujuan untuk mendapatkan SK.

Dia pun melanjutkan, penambahan program studi baru ini sebagai upaya pengembangan organisasi Poltekkes Tasikmalaya untuk menjawab kebutuhan pendidikan bagi tenaga kesehatan di Tasikmalaya.

(seda)

Beredar ‘Meme’ Rekor Dunia untuk Cicalengka

0
Rekor Dunia

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Beredar foto ‘meme’ Minuman Keras (Miras) Oplosan ‘ginseng’ Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mendapat piagam penghargaan rekor dunia atas rekor jumlah korban miras oplosan paling banyak.

Meme tersebut beredar viral dalam group chat media sosial ‘LINE’ berjudul REKOR DUNIA dengan logo merah putih disertakan dengan simbol ayam jago dengan redaksi pengantar Piagam Penghargaan Museum Rekor-DUNIA Indonesia no. 5366/R.MURI/III/2012.

BACA JUGA: Cantika Cetak Rekor Dunia, Eko Yuli Masih Tak Terbendung

” Dianugrahkan kepada Kecamatan Cicalengka atas REKOR jumlah korban meninggal oleh oplosan terbanyak di dunia,” dalam tulisan foto meme tersebut yang diterima FOKUSJabar.id.

Dalam foto meme tersebut, juga tercantum tandatangan Jaya Suprana di Semarang 10 April 2018.

Seperti diketahui, 38 orang dinyatakan tewas akibat minuman keras (miras) oplosan ‘ginseng’ di Cicalengka Kabupaten Bandung Jawa Barat. Tiga rumah sakit yang dilibatkan yaitu RSUD Cicalengka, RSUD Ebah Majalaya dan RS AMC Cileunyi sejak Jumat 6 April 2018.

Para korban ini menkonsumsi minuman yang dikemas dalam botol plastik dan sebagian dibeli di dua kios berbeda di Desa Cicalengka Wetan. Satu kios di Kebon Suuk dan yang lain di Bojong Asih. Polisi menyita sejumlah barang bukti dari dua kios miras itu, di antaranya 75 botol miras berbagai merek dan tiga tong besar berisi tuak (miras tradisional).

(Adie/Bam’s)

Kasus Miras Oplosan Cicalengka Jadi Pelajaran

0
Miras
Anton Charliyan saat diwawancara. (FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kasus dugaan keracunan minuman keras (miras) oplosan yang menewaskan hingga ratusan orang di Kecamata Cicalengka, Kabupaten Bandung mendapat perhatian banyak pihak.

Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat (Jabar) yang saat ini menjadi Calin Wakil Gubernur Jabar, Anton Charliyan mengatakan, kasus tersebut harus dijadikan pelajaran bagi semua pihak.

“Saya turut prihatin kepada korban. Ini harus menjadikan pembelajaran bagi semua pihak bahwa ternyata miras atau yang bersifat terlarang itu sumber daripada malapertaka,” kata Anton di Hotel Savoy Homan, Selasa (10/4/2018).

Menurutnya, kasus keracunan minuman keras oplosan selalu berulang. Itu pertanda bahwa moral dan tingkat kecerdasan masyarakat masih rendah.

BACA JUGA: Satpol PP Belitung Amankan Puluhan Liter Miras

“Selain peredarannya, penyebab terjadinya kasus itu adalah karena tingkat kecerdasan masyarakat yang masih setara SMP, karena wajib belajar masih sampai 9 tahun kan,” ucapnya.

Dia menegaskan, revolusi mental harus terus digalakkan di tengah masyarakat. Setelah mental masyarakat kuat, katanya, Indonesia akan menjadi negara maju. Di negara maju, lanjutnya, kasus seperti itu tidak akan terjadi.

“Karena di negara-negara maju hal itu (keracunan miras oplosan) tidak mungkin terjadi. Dan bisa saja adanya korban, karena adanya kesempatan, banyaknya waktu luang. Makanya kita harus ciptakan lapangan kerja karena kalau sibuk Insyaalloh mungkin tidak akan ada waktu luang untuk minum-minum seperti itu,” ujar Anton.

Dia juga berpesan kepada aparat kepolisian agar menyelenggarakan penertiban secara terus-menerus terhadap peredaran miras.

“Ini dibilang kecolongan juga saya tidak bisa menyimpulkan, kita percaya kepada kepolisian,” ujarnya.

(Ibenk/DH)