spot_img
Selasa 16 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6886

Runway BIJB Segera Diperpanjang jadi 3.500 Meter

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Panjang landasan (runway) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka akan diperpanjang menjadi 3.500 meter. Saat ini Bandara itu baru memiliki runway 2.500 meter.

Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa dalam penyerahan modal berupa lahan seluas 2.948.294 meter persegi di Desa Kertajati, Desa Bantarjati, Desa Kertasari, Kecamatan Kertajati pada PT BIJB di Gedung Sate Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (8/8/2018).

“Keterlibatan Angkasa Pura (AP) II di Bandara Kertajati ini akan memperpanjang runway dari tadinya 2.500 meter, menjadi 3 ribu meter. Kemudian secara bertahap kita tambah menjadi 3.500 meter sesuai masterplan bandara. Jadi harapan kita langsung saja 3.500 meter supaya bisa lebih efektif dan efisien,” kata Iwa.

Perpanjangan runway menjadi 3 ribu meter akan segera dilakukan AP II dan akan rampung pada akhir tahun 2018.

Iwa mengatakan, sejak pembangunan sampai operasional Pemprov Jabar terus mendukung operasional Bandara Kertajati. Sebelumnya Pemprov Jabar sudah memberikan penyertaan modal senilai Rp796 milyar untuk mewujudkan hadirnya bandara ini.

Dengan bertambahnya penyertaan modal lahan seluas 294,8 hektare yang ditaksir mencapai Rp725 milyar ini, artinya Pemprov Jabar telah menyerahkan total aset tanah sekitar Rp1,5 trilyun.

Sebelum disepakatinya porsi saham dengan PT AP II, menurut Iwa, posisi Pemprov Jabar saat ini masih sebagai mayoritas pemilik saham dengan porsi 98,45 persen aset di Bandara Kertajati.

Saat ini, kata dia, Penjabat Gubernur Jabar Mochamad Iriawan sedang berkoordinasi dengan Menko Kemaritimam Luhut Binsar Panjaitan terkait dengan finalisasi kesepakatan penyertaan modal dari AP II, yakni 25 persen dari keseluruhan aset Bandara Kertajati.

“Mudah-mudahan dengan ada AP II yang meminta 25 persen, secara administrasi dan fisik (landasan pacu) segera bisa diselesaikan,” kata dia.

Pemprov Jabar pun berencana menambah modal menjadi Rp5 trilyun kepada PT BIJB agar operasional bandara lebih maksimal.

Menyandang status bandara internasional, Bandara Kertajati harus didukung agar kehadirannya bisa benar-benar dirasakan masyarakat untuk melayani penerbangan. Pihaknya mengaku akan menjalani sejumlah tahapan, termasuk pembuatan peraturan daerahnya.

“Kita harus susun lagi untuk mengusulkan adanya Perda terkait dengan penambahan modal disetor, menjadi minimal Rp5 trilyun. Kita ada tahapan itu dulu,” jelas Iwa.

(LIN)

Sengketa Perdagangan, Ini Kata Mendag RI

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah memastikan sejumlah sengketa perdagangan internasional Indonesia yang diadukan ke organisasi perdagangan dunia (WTO) sudah terselesaikan. Salah satunya dengan meningkatkan perdagangan sesuai permintaan negara yang memperkarakan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Luar Negeri terus berupaya memperbaiki hubungan dagang dengan negara anggota WTO. Selain untuk memperlancar ekspor, hal itu pun dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan produk impor.

Sebagai contoh, untuk menjawab protes dari Brazil yang menentang kebijakan Indonesia akan produk daging sapi tertentu, pemerintah membuka keran impor dari berbagai negara. Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, saat itu pemerintah hanya mengimpor dari Australia.

Kini, Indonesia tidak hanya bergantung dari Australia karena pemerintah mengimpor sapi dari negara lain seperti Brazil, Spanyol, dan India.

“Jangan bergantung pada satu negara. Sehingga saat kita buka dari Spanyol, Brazil, apalagi India, harga turun,” kata dia di Bandung, Rabu (8/8/2018).

Perbaikan serupa pun dilakukan dengan Amerika Serikat. Indonesia mengoreksi kebijakan non-tarif barriers yang dianggap diskriminatif dalam perdagangan internasional. Dalam implementasinya, saat ini pihaknya tengah menyiapkan draft peraturan menteri.

“Sambi menunggu implementasi perubahan itu, untuk protect dirinya, mereka (Amerika Serikat) lapor dulu ke WTO. Saya tidak khawatir karena kita akan selesaikan itu,” ungkap Enggar.

Apalagi pemerintah pun tidak menghalang-halangi akses pasar dalam negeri untuk produk negara itu. Menurut dia, pihaknya sudah mengeluarkan surat persetujuan impor untuk produk-produk tertentu.

Namun, dia menegaskan aktivitas membeli barang dari luar negeri itu pun sesuai dengan kebutuhan dalam negeri. “(Contohnya) kedelai. Pabrik tahu, tempe, kalau pindah ke negara lain, marah, didemo,” katanya.

Hal serupa pun terjadi pada produk Indonesia yang diekspor ke Negeri Paman Sam itu.

“Dari 28 billion USD, hampir 50 persen kita surplus,” ucapnya.

Berbagai aktivitas perdagangan dengan luar negeri inipun merupakan konsekuensi dari keikutsertaan Indonesia sebagai anggota WTO.

“Nggak ada pilihan lain karena kita member dari WTO. Kalau kita tidak mau, maka kita tidak bisa ekspor. Jadi kita nggak boleh menang sendiri,” paparnya.

Kendati begitu, semua perdagangan internasionap yang dilakukan pun dibutuhkan Indonesia karena mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

” Jadi kita complementer. Free trade, fair trade,” jelas dia.

(LIN)

Maha Diffa Ingin Terkenal Tanpa Bayang-bayang Diky Chandra

0
Rani Permata
Rani Permata bersama Diky Chandra

BOGOR,FOKUSJabar.id : Diky Chandra, ayahanda artis muda berbakat, Diffa Maha Chandra (Maha Diffa) mengaku sedih dan bangga. Bagaimana tidak, anak keduanya itu ingin terkenal tanpa bayang-bayang dirinya dan ibundanya, Rani Permata.

Menurut Diky yang juga mantan Wakil Bupati Garut ini, dirinya kerap mengajak Maha Diffa shooting bareng. Namun, dia menolaknya dan lebih memilih mandiri tanpa campur tangan orangtua.

” Katanya, Aku gak mau ngerepotin mamah dan papah. Diffa ingin terkenal berkat kerja keras sendiri,” ucap Diky Chandra.

Baca Juga: OPPO Watch, Jam Tangan Pintar dengan OS Khusus

Saat recording dan shooting klip pun, sama sekali Maha Diffa tidak melibatkan dirinya.

” Saya bangga dengan kegigihan dia. Tapi saya juga berpesan, karunia suara indah yang diberikan Allah SWT, Diffa harus banyak berdoa dan beristigfar, jangan sombong serta tetap menimba ilmu,” pungkasnya.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, penyanyi pendatang baru ber-genre Pop Jazz, Maha Diffa luncurkan single perdananya berjudul “ Bintang Jatuh.” Lagu tersebut diciptakan  Candra Permana dan di bawah naungan Kamasa Project Music Label & Management.

Secara serentak, lagu tersebut diputar di 500 stasiun Radio yang tersebar di Indonesia, Rabu (8/8/2018).

Menurut anak ke-dua dari pasangan selebriti senior tanah air, Diky Chandra dan Rani Permata, lagu tersebut mengisahkan tentang seseorang yang tengah jatuh cinta dan mengharapkan jawaban atau kepastian.

” Lagu ini menjabarkan bagaimana seseorang yang tengah mengharapkan jawaban atau kepastian yang tidak mungkin. Artinya, seperti mengharapkan bintang jatuh yang entah kapan datangnya dan mungkin juga tidak akan ada sama sekali,” kata Maha Diffa saat ditemui di rumahnya, Perum Duta Mekar Asri, Blok Q1 No5, Cileungsi Bogor.

(Bam’s)

Jambret di Ciamis Berhasil Diringkus Berkat Google Maps

0
(FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Jajaran Reskrim Polres Ciamis berhasil menangkap terduga pelaku jambret, Rano Heryanto (28) warga Dusun/Desa Cieurih, Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis.

Menurut Kapolres Ciamis, AKBP  Bismo Teguh Prakoso, ditangkapnya pelaku oleh jajaran Reskrim atas dasar laporan Dwinanto (42) orangtua Arafat (3) karena HP yang dipegangnya dijambret pelaku.

“Saat itu, korban sedang memainkan HP di depan warung orangtuanya,” katanya, Rabu (8/8/2018).

Anggotanya meminta nomor untuk untuk dimasukan ke aplikasi google maps. Setelah dilacak, HP tersebut berada di rumah orangtua pelaku di Dusun Selacai.

” Pelaku saat kami tangkap di rumah orangtuanya dan tidak bisa mengelak karena barang bukti berada di kamarnya,” ungkapnya.

(Husen Maharaja/Bam’s)

Sekda: Pembebasan Lahan KA Jalur Ganda Bogor-Sukabumi Dipercepat

0
(HUMAS JABAR)

SUKABUMI, FOKUSJabar.id : Pembangunan jalur ganda Kereta Api (KA) Cicurug-Cigombong fase pertama sepanjang 7,5 km ditargetkan rampung tahun 2018. Namun, proses pembangunannya masih terhambat pembebasan lahan yang akan digunakan.

Berdasarkan keterangan Tim Terpadu Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan, warga terdampak pembebasan lahan sudah setuju untuk direlokasi. Dengan begitu, pembebasan lahannya harus segera diselesaikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Iwa Karniwa yang juga Ketua Tim Terpadu mengungkapkan, proses pembebasan lahan harus segera diselesaikan. Hal itu guna menghindari adanya provokasi yang akan mengganggu pembangunan.

Menurutnya, salah satu persyaratan untuk melakukan pembayaran pembebasan lahan adalah adanya Ketetapan Gubernur. Pihaknya menargetkan, penetapan tersebut akan selesai pekan ini dan pembayarannya dapat langsung diserahkan pada 514 keluarga terdampak.

” Atas laporan teman-teman (tim terpadu), Alhamdulillah, masyarakat sudah setuju,” kata Iwa di Stasiun Cicurug Kabupaten Sukabumi.

Iwa menjelaskan pentingnya pembangunan jalur ganda KA sebagai program strategis nasional. Proyek ini, katanya, bukan hanya merealisasikan arahan dari Presiden RI, melainkan juga menyediakan sarana transportasi orang dan barang di daerah Cicurug hingga Cigombong.

Kemudahan dan percepatan transportasi barang dan orang sambung dia, dapat berdampak signifikan pada peningkatan ekonomi masyarakat Cicurug dan Cigombong.

Sepakat dengan Iwa, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Heru Wisnu mengungkapkan bahwa proyek jalur ganda KA akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga pada proses pembangunannya diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait guna menjaga ketertiban.

” Ini adalah program strategis nasional yang dibutuhkan masyarakat luas, termasuk yang di sekitar sini. Mohon bantuan semuanya dalam penertiban, karena (pembangunan fase satu) ini harus selesai di tahun ini,” katanya.

Secara keseluruhan, jalur ganda KA Bogor-Sukabumi memiliki panjang 56 km dengan fokus fase satu di jalur Cicurug-Cigombong sepanjang 7,5 km. Nantinya, jalur ini akan menjadi salah satu solusi angkutan barang dan orang di Sukabumi dan Bogor.

Selain itu, kapasitas dan intensifitas perjalanan kereta akan bertambah yang sebelumnya 6 kali sehari menjadi 12 kali per hari. Jumlah orang yang diangkut sebelumnya hanya berkisar 3.516 orang, diperkirakan meningkat hingga 11.520 orang per hari. Dengan demikian, ada kenaikan secara signifikan hampir 400 persen.

Sedangkan untuk waktu tempuh dari Bogor ke Sukabumi maupun sebaliknya, yang sebelumnya berdurasi 2-3 jam akan terpangkas menjadi 1.20 menit. Bahkan, waktu tempuh untuk lintas Sukabumi hanya membutuhkan waktu 1 jam.

(Bam’s)

Hubbul Wathan Jabar Ajak Umat Jaga Kyai

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Majelis Dzikir Hubbul Wathan (MDHW) Jabar mengajak masyarakat menjaga kyai kampung, hingga kyai tajug, yang selama ini menjadi kekuatan inti di tengah rakyat dalam berdakwah.

Demikian disampaikan Sekretaris MDHW Jabar Yosep Yusdiana di Bandung, Rabu (8/8/2018).

Dia pun menyeru dan mengajak seluruh Majelis Dzikir Hubbul Wathan Jabar se nusantara untuk tetap fokus pada peran dan prinsip organisasi yang ditopang oleh pilar Dzikir, Halaqoh, Gerakan Sosial dan Ekonomi bagi kepentingan umat.

“MDHW pun harus terus menjaga eksistensi para kyai kampung dan kyai tajug yang selama ini menjadi kekuatan inti di tengah masyarakat dakam berdakwah,” jelas dia.

Tidak hanya itu, Yosep pun menyerukan kadernya untuk menjaga nasionalisme bangsa dan kecintaan pada tanah air sebagai bagian dari salah satu komitmen kabangsaan, keIslaman, dan kemerdekaan.

MDHW pun berharap umat menjaga keutugan bangsa dengan terus membangun hubungan strategis, sinergis antara ulama dan umro.

Hal itu, kata dia, penting dijaga agar terwujud kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat dan persatuan nasional.

Dia berharap MDHW pun tegas mendukung pemerintah saat ini agar terus menggalakan kerja untuk bangsa dan tidak membebani dengan narasi-narasi pertarungan politik ‘Cawapres’.

“Artinya, MDHW menyerahkan sepenuhnya soal cawapres pada Pak Jokowi dan MDHW agar terus membantu semangat kerja pak Jokowi dalam membangun Indonesia,” jelas dia.

(LIN)

Wow! Single Perdana Maha Diffa Diputar Serentak di 500 Stasiun Radio

0
diky chandra fokusjabar.id
Maha Diffa

BOGOR,FOKUSJabar.id : Remaja kelahiran Jakarta, 28 Mei 2000, Diffa Maha Chandra (Maha Diffa) anak kedua dari pasangan selebriti senior tanah air, Diky Chandra dan Rani Permata memantapkan dirinya sebagai Soloist genre musik Pop Jazz.

Single perdananya yang berjudul “Bintang Jatuh” diciptakan Candra Permana dan di bawah naungan Kamasa Project Music Label & Management siap mengguncang para pecinta musik Pop Jazz.

Hari ini, Rabu 8 Agustus 2018, single perdana Maha Diffa, secara serentak diputar di 500 stasiun Radio yang tersebar di seluruh Indonesia dan diberitakan puluhan media online.

Baca Juga: Dompet Digital Permudah Berkurban Jarak Jauh

Menurut Maha Diffa, dia memilih genre Pop Jazz disesuaikan dengan karakter vocal yang dimilikinya. Hits single perdananya itu menceritakan tentang seseorang yang tengah mengharapkan jawaban dan kepastian dari yang dicintainya untuk menjadi pasangan kekasih.

“ Lagu ini menceritakan cinta seseorang yang tak kunjung mendapat jawaban (digantung). Artinya, seperti mengharapkan bintang jatuh yang entah kapan datangnya dan mungkin juga tidak akan ada sama sekali,” kata istri Diky Chandra saat ditemui di rumahnya, Perum Duta Mekar Asri, Blok Q1 No5, Cileungsi Bogor.

Dia berharap, single perdananya tersebut mendapat tempat di hati masyarakat. Khususnya para pecinta music tanah air genre Pop Jazz.

Bakat seni yang dimiliki Maha Diffa, menurut ibunda tercintanya, Rani Permata, sudah terlihat sejak kecil. Tidak hanya menyanyi, Diffa juga berbakat dalam seni lukis, desain grafis dan editing video.

“ Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sudah mengikuti berbagai lomba menyanyi tingkat Kabupaten dan Provinsi. Alhamdulillah, selalu juara,” kata Line Produser FTV Hidayah Untuk Suami Tercinta.

Baik Diky maupun Rani, keduanya  sangat mendukung penuh bakat dan karier Maha Diffa. Meski begitu, sekolah atau pendidikan tetap merupakan prioritas utama.

Maha Diffa menimba pendidikan di TK Duta Ilmu Cileungsi, SDN 6 Cileungsi Bogor (kelas 1-3), SDN Regol 13 Garut (kelas 4-6), SMPN Muhammadiyah Cileungsi Bogor, SMAN 2 Cileungsi Bogor dan saat ini menimba ilmu di Universitas Mercu Buana Bekasi.

(Bam’s)