Pemain Asing dari Eropa dan Amerika Latin Disukai Gomez
Gomez Tak Masalah dengan Regulasi Pemain Asing
Kondisi Kim Mulai Membaik
DPRD Jabar Bersama Dirjen Perhubungan Darat Ganti Tanjakan Emen Jadi Tanjakan Aman
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komisi IV DPRD Provinsi Jabar meninjau langsung lokasi kecelakaan bus maut di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang. Dipimpin Ketua Komisi IV Ali Hasan, rombongan DPRD menuju lokasi tersebut, Rabu (15/2/2018).
Untuk diketahui, bus maut yang terguling di Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018) lalu itu menelan korban jiwa hingga 27 orang. Kunjungan Komisi IV itu bersamaan dengan ispeksi yang dilakukan Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi.
Di lokasi, anggota DPRD Jabar, Kepala Balai Pemeliharaan Jalan Wilayah III Agus Budiono, Kepala Balai Perhubungan Cirebon Diding serta masyarakat Kampung Aster melakukan doa bersama, tahlil dan membaca Yasin.
Wakil Ketua Komisi IV Daddy Rohanady mengatakan, tanjakan tersebut memang rawan kecelakaan. Selain karena tikungannya tajam, ruas jalan tersebut pun kemiringannya cukup curam. Menurut dia, tanjakan tersebut harus dilengkapi beberapa sarana pengamanan, seperti rambu peringatan atau semacam rambu save-front.
“Ke depan di ruas jalan itu akan dibangun areal penyelamatan darurat. Bahkan saat ini tengah disusun perencanaan untuk jalur alternatif,” kata Daddy Rohanady.
Semua itu, kata dia, dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan, khususnya di lokasi sama, dan umumnya di sepanjang ruas jalang yang cukup panjang itu.
“Kami bersama Pak Dirjen Perhubungan Darat pun sepakat mengganti nama Tanjakan Emen itu menjadi Tanjakan Aman,” tutur dia.
Untuk diketahui, nama Emen (yang digunakan nama jalan) adalah nama panggilan seorang Purnawirawan TNI bernama Taslim. Pada tahun 1965 dia (Taslim) mengalami kecelakaan di tanjakan tersebut hingga meninggal dunia. Keluarga Taslim keberatan nama Emen (Taslim) selalu dikaitkan dengan kecelakaan yang terjadi. Mereka menilai seolah-olah Emen memberi andil pada kecelakaan tersebut.
(LIN)
Permudah Wisata Belanja, Jalan Cibaduyut Dibuat Tembus Kopo
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kota Bandung untuk wilayah Jalan Cibaduyut adalah adalah dengan melakukan revitalisasi di daerah tersebut dengan membuat jalan tembus menuju Kopo.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Arief Prasetya menyebutkan, jalan ini merupakan partisipasi dari salah seorang pengusaha di Jalan Kopo.
“Ini salah satu partisipasi dari salah satu pengusaha yang ada di jalan Kopo, jadi mereka membuat jalan tembus antara Cibaduyut dan Kopo, maksudnya revitalisasi di sini adalah memperbaiki sirkulasi arus lalu lintas, sehingga orang akan nyaman berbelanja di kawasan wisata belanja Cibaduyut,” ungkap Arief mengutip PRFM, Kamis 15 Februari 2018.
Diakui Arief, pembicaraan pihaknya dengan para pengusaha untuk membangun jalan Kopo tembus Cibaduyut tersebut sudah berlangsung lama. Dan akhirnya setelah disepakati bersama, pada Rabu 14 Februari 2018 kemarin dilakukan groundbreaking oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, sebelum dirinya cuti kampanye Pilkada Serentak 2018.
“3 hingga 4 bulan kebelakang ada pembicaraan-pembicaraan itu dengan para pimpinan pa wali kota dan lain-lain,” ujarnya.
Selain persoalan pembebasan lahan yang akan diurus oleh pihak pengusaha, Arief mengaku jika persoalan konstruksi turut menjadi masalah dalam pembangunan jalan tersebut.
“Konstruksi juga kan kita punya proses yang harus kita jalani,” tambahnya.
Untuk panjang jalan Kopo tembus Cibaduyut ini adalah 1,3 KM dengan lebar 19 meter. Disebutkan Arief, jalan terserbut pun akan dilengkapi dengan trotoar.
“Kemarin ada pesan dari pa Wali Kota sebelum cuti, trotoarnya itu harus sekelas dengan yang ada di jalan Dago,” paparnya.
Dalam pengerjaan jalan tersebut, Arief mengaku jika pihaknya dan Pemkot Bandung Bandung tidak mengeluarkan dana sepeser pun. DPU Kota Bandung hanya memberian pengarahan dan perencanaan saja.
“Anggaran belanja engga, kita hanya memberikan konsultasi dan perencanaan saja, dana mutlak semuanya oleh pengusaha,” tegasnya.
Arief berharap, pengerjaan jalan ini berlangsung dengan cepat, dan bisa rampung sebelum idul fitri 2018. Pasalnya, setiap menjelang idul fitri, kawasan Cibaduyut ini selalu ramai.
“Kita harapkan di tahun 2018 ini sudah beres,” harapnya.
(Vetra)
Keamanan Boseh Jadi PR Dishub
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kabid Manajemen Transportasi dan Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Dudi Prayudi mengaku, masih banyak pekerjaan rumah untuk melengkapi fasilitas keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan Bike Sharing atau Boseh di Kota Bandung.
Menurut Dudi, fasilitas yang perlu dilengkapi antara lain jalur khusus sepeda, kelengkapan penerangan, ketersediaan sepeda, serta asuransi bagi penyewa.
“Memang banyak yang mengeluhkan terutama jalur sepeda karena harus beradu dengan mobil dan motor. Boseh juga belum bisa dipakai malam hari soalnya sepeda kita belum ada lampu jadi agak rawan kalau dipakai malam hari. Kalau ada kecelakaan, untuk yang pakai belum ada asuransi. Kalau sepedanya sudah ada asuransi ini jadi PR besar kita,” ungkap Dudi mengutip PRFM, Kamis (15/2/2018).
Selain keluhan tersebut, Dishub terus berupaya menjamin keamanan sepeda dan keyamanan warga yang ingin menyewa Boseh dengan menempatkan petugas di setiap shelter.
Nantinya petugas akan membantu warga dalam hal teknis bahkan membantu memperbaiki sepeda jika dirasa kurang nyaman.
Dudi juga menjelaskan, keamanan Boseh dapat mudah dimonitor sehingga tidak akan ada yang bisa mencuri sepeda tersebut.
“Kita pernah kehilangan sepeda tiga hari pertama ditelpon, lalu didatangi ke rumahnya. Kan data sudah terekam, jadi mudah. Dengan seperti itu mereka juga tahu sistem monitoring kita berjalan,” ujarnya.
Dudi berharap, nantinya Boseh bisa menjadi moda transportasi alternatif yang paling ramah dan paling murah. Sehingga bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Apalagi menurutnya Bandung sudah macet parah terlebih saat weekend.
(Vetra)