Kamis 12 Desember 2024

Berstatus BLUD, SMKN 1 Karawang Produksi Suku Cadang Moge

KARAWANG,FOKUSJabar.id: Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Karawang adalah salah satu sekolah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang berada di wilayah kerja Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah IV Jawa Barat. 

SMKN yang berlokasi di Jalan Pangkal Perjuangan, Tanjungpura, Kabupaten Karawang ini berhasil memproduksi beragam peralatan mekanik, termasuk melayani pekerjaan jasa seperti bengkel motor. 

Tidak hanya itu, siswa dan siswi SMKN 1 Karawang juga telah menghasilkan suku cadang untuk motor besar (moge) yang banyak diminati pasar. 

Kepala SMKN 1 Karawang, Makmur mengungkapkan, dengan status BLUD, sekolah yang dia bina memang telah diakui sebagai produsen beragam peralatan mekanik.

BACA JUGA: Games, Cara Kekinian Cadisdik Wilayah IV Jabar Ajak Warga Sekolah Peduli Sampah

“Kita memproduksi suku cadang motor gede dan peminatnya cukup banyak,” ujar Makmur. 

Menurut dia, suku cadang moge ini salah satunya dipesan oleh salah satu produsen suku cadang di Kota Bandung secara berkala. Di mana biasanya, produknya tersebut digunakan oleh para pegiat motor yang hobi melakukan modifikasi kepada kendaraannya.

“Yang kita buat sekarang itu salah satu part untuk bagian shockbreaker motor gede. Sebelumnya juga ada yang memesan pelek motor besar. Biasanya yang suka custom motor,” katanya.

Meski begitu, Makmur tak menampik ada tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan pasar, baik dari produk maupun jasa yang dihasilkannya. Bahkan, selama ini sekolahnya cenderung menunggu pesanan. 

“Beruntung kita punya media sosial. Pemasaran cukup terbantu lewat promosi di media sosial,” katanya. 

Sejauh ini, dia katakan, SMKN 1 Karawang hanya ada tiga mesin CNC bubut. Dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimilikinya tersebut, maka pihaknya baru mampu mengerjakan produk sesuai pesanan. 

“Bukan partai besar, door to door intinya. Jadi misalnya jika butuh dudukan stang, kita bikinkan. Atau yang lainnya,” katanya.

Selain dari sisi sarana, dia mengklaim, kompetensi guru di SMKN 1 Karawang sudah cukup baik. Karena itu, dengan adanya status BLUD maka menguntungkan bagi sekolahnya.

Alhasil, selain menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, lulusan SMKN 1 Karawang pun banyak terserap perusahaan-perusahaan besar. 

SMKN 1 Karawang
Siswa SMKN 1 Karawang produksi suku cadang untuk motor besar.

“Banyak lulusan SMKN 1 Karawang yang sudah bekerja di perusahaan-perusahaan besar di Karawang, termasuk daerah lainnya di Indonesia,” sebutnya. 

Tidak hanya memproduksi beragam peralatan mekanik, lanjut Makmur, pihaknya menyediakan jasa perbaikan sepeda motor bekerja sama langsung dengan bengkel sepeda motor terkemuka. 

“Kami memiliki bengkel berstandar Honda dan layanan yang diberikan pun layaknya di bengkel AHASS umumnya,” katanya seraya mengatakan bahwa SMKN 1 Karawang pun menyediakan layanan bengkel mobil. 

Dia memastikan, pihaknya terus berupaya menjadikan SMKN 1 Karawang sebagai BLUD yang menghasilkan lulusan yang kompeten, unggul, dan berdaya saing tinggi serta produktif.

“Jadi kalau BLUD jangan diterjemahkan secara kecil atau sempit. Biarkan sekolah itu mengembangkan sumber dayanya apa aja yang ada di situ,” katanya. 

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat Ai Nurhasan mengatakan, tengah mendorong langkapnya berbagai Peraturan Gubernur (Pergub) yang berkaitan dengan eksistensi BLUD. Namun sambil menunggu lengkapnya Pergub eksistensi BLUD tersebut, sedikitnya ada tiga hal yang telah dilakukan oleh pihaknya.

Pertama, melakukan pembinaan ke tim manajemen BLUD di sekolah agar mempersiapkan pengelolaan aset dan infrastruktur, kompetensi dan manajerial keuangan. Kedua, merencanakan ekspansi produk sesuai dengan kompetensi keahlian dan spesifikasi tenis yang dikuasai oleh BLUD di sekolah. 

“Ketiga, mempromosikan, mensosialisasikan produk dan jasa setiap SMKN BLUD. Sehingga manakala peraturan gubernur terkait eksistensi BLUD SMK ini sudah lengkap maka dapat melayani kebutuhan kebutuhan di sekolah yang berada di lingkungan Cadisdik Wilayah IV Jabar sesuai dengan kapasitasnya BLUD itu sendiri,” ujar Ai Nurhasan. 

Selain itu, Ai Nurhasan memastikan,  pihaknya juga mengoptimalkan teaching factory sembari menunggu lengkapnya Pergub eksistensi BLUD. Sehingga SMKN BLUD di wilayahnya dapat tetap melayani mitra industri maupun perorangan dengan optimal.

“Kemungkinan di tahun depan, SMKN BLUD semakin eksis dapat melayani mitra dengan lebih formal lagi,” katanya. 

Diketahui, SMKN 1 Karawang merupakan satu dari 3 SMKN BLUD yang berada di wilayah KCD Pendidikan Wilayah IV Jabar. Selain SMKN 1 Karawang, ada pula SMKN 1 Purwakarta dan SMKN 2 Subang. Sedangkan, untuk seluruh Jabar terdapat 35 SMKN berstatus BLUD.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-jabar dapat tembus hingga angka Rp 765 juta perbulan. Itu artinya, dalam satu tahun dapat mencapai Rp 9,1 miliar.

Dari omset tersebut, menurut dia, akan menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri. 

“Dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri,” ujar Dedi Supandi.

Dedi Supandi tak menampik, memang ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran. 

Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana. 

BACA JUGA: Bupati Ingin Kabupaten Bandung Tembus 3 Besar Porprov XIV Jabar

“Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus di-update,” katanya. 

Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan kepada sekolah maupun siswa dapat berhubungan langsung dengan mitra industri. Sehingga ke depan, diharapkan menciptakan kemandirian bagi siswa.

“Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha tanpa harus menjadi buruh pabrik,” pungkasnya. 

Berita Terbaru

spot_img