BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sistem Pemilihan Umum (Pemilu) Raya Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjajaran (IKA Unpad) diusulkan diubah. Hal itu menyusul perkembangan wabah virus Corona (Covid-19) yang semakin massif.
Usulan itu diajukan oleh salah satu calon Ketum Ika Unpad Irawati Hermawan. Menurut dia, Covid-19 sudah menjadi pandemik, sehingga Reuni Akbar dan Pemilu Raya direncanakan ditunda. Bahkan, sistem pemilihan secara langsung kemungkinan tidak akan dilakukan pada 4 April 2020.
“Kemungkinan besar ditunda karena adanya larangan pemerintah mengumpulkan massa dalam jumlah besar,” kata Irawati melalui rilisnya kepada FOKUSJabar.id, Sabtu (14/3/2020).
Baca Juga : Pemilu Raya IKA Unpad 2020 Dimulai, Teh Ira Siap Bersaing
Atas larangan itu, pihaknya mengusulkan agar panitia menyiapkan metode pemilihan alternatif. Pemilu Raya IKA Unpad memang penting bagi para Alumni Unpad, namun ada yang lebih penting yaitu kepekaan dan kepedulian alumni sebagai insan intelektual terhadap masyarakat di lingkungan, sebagaimana diamanatkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kendati begitu, pihaknya menyerahkan semuanya kepada keputusan musyarah besar IKA Unpad yang akan digelar 21 Maret 2020.
“Semua keputusan tentang Pemilu Raya ini sepenuhnya saya percayakan kepada keputusan Musyawarah Besar IKA Unpad,” kata Irawati.
Rencananya IKA Unpad akan menggelar Reuni Akbar dan pemilihan Ketua IKA Unpad 2020-2024 pada tanggal 4 April 2020 dengan sistem pemilihan langsung (one man one vote). Sekitar 4 ribu orang ditargetkan hadir dalam Pemilu Raya itu.
(Asep/LIN)
 Raya Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjajaran (IKA Unpad) diusulkan diubah){kind=link}