BANDUNG, FOKUSJabar.id: Insiden pemukulan diduga terjadi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Hal itu berdasarkan rekaman video pengawas (CCTV) yang beredar di kalangan wartawan sejak Kamis (5/10/2019).
Dalam rekaman video selama 38 detik itu, pemukulan terjadi di luar Gedung DPRD Jawa Barat Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Pada peristiwa itu, terlihat pemukulan sebanyak dua kali terhadap salah seorang yang terlihat.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas DPRD Provinsi Jawa Barat Yedi Sunardi tidak menampik kejadian itu.
“Di sini saya akan mengklarifikasi apa yang sudah terjadi,” kata Yedi di Bandung, Sabtu (5/10/2019).
Meski tidak menegaskan siapa yang dipukul, menurut dia, Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat sudah bertemu dengan Kepala Sub Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat Bambang Nugraha.
“Dari obrolan yang terjadi secara kekeluargaan, kejadiannya tidak seseram yang diberitakan. Mereka sudah bersepakat tidak apa-apa,” kata Yedi.
Dalam kesempatan yang sama, Bambang mengakui bahwa yang menjadi korban pemukulan dalam video itu adalah dirinya. Dia juga tidak menampik bahwa itu terjadi.
“Memang pada waktu itu kondisinya dalam keadaan capek,” kata Bambang.
Menurut dia, pemukulan itu terjadi pada 30 September malam. Kejadian itu berawal dari robohnya pagar Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat oleh pendemo yang menolak pengesahan rancangan undang-undang.
“Pagar runtuh. Kita benerin lagi, tanggal 30 demo lagi. Pagar rubuh lagi. Dan kita betulkan kembali,” kata dia.
Dalam peristiwa itu, menurut dia Taufik ingin perbaikan pagar segera diselesaikan. Namun, karena pihaknya tidak sanggup menyiapkan tenaga kerja yang banyak, protes dilakukan Taufik sehingga akhirnya terjadi pemukulan.
“Mungkin akibat kecapean, lelah dan Pak Ketua spontan. Akibatnya terjadi (pemukulan) hal di luar prediksi, spontanitas. Mungkin kelelahan, jadi beban,” kata dia.
Dia menyebut, pemukulan itu terjadi karena adanya keterlambatan perbaikan pagar.
“Mungkin karena ada keterlambatan dalam perbaikan,” kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang mengaku sudah berkomunikasi dengan Taufik pascaberedarnya video itu.
“Semalam Pak Ketua sudah mengundang saya ke rumahnya. Saya datang, di situ memang cair suasananya,” kata dia.
Menurut dia, Taufik sudah mengajukan permintaan maaf atas pemukulan yang terjadi.
“Khilaf, kita saling memaafkan. Tidak menjadi permasalahan lebih lanjut lagi. Kita ingin kerja sejalan, kerja harmonis,” kata dia.
Dirinya pun tidak mengetahui dari mana video itu beredar.
“Kejadiannya malam, saya tidak tahu beredarnya dari mana,” kata dia.
(LIN)