BANDUNG, FOKUSJabar.id: Alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU) menjadi tanaman sayuran memang sangat memanjakan mata. Namun, disamping itu KBU pun menyimpan potensi bencana yang cukup besar.
Menurut Aktivis Organisasi Desa (Odesa) Indonesia, Enton Supriatna mengatakan pihaknya telah mengkhawatirkan akan adanya bencana akibat alih fungsi lahan di KBU sejak 2-3 tahun lalu. Sebab, lahan yang seharusnya ditanami oleh tanaman keras malah ditanami sayuran.
Sehingga, bencana longsor sangat mungkin terjadi karena air yang tidak terserap secara baik ketika hujan mengguyur KBU. Atas hal tersebut, Enton mengaku Odesa telah memprediksi akan adanya bencana yang mungkin terjadi.
“Karena kalau dilihat secara fisik kelihatannya memang indah, seperti sebuah pemandangan yang berwarna warni sepeti jemuran karpet. Indah kelihatannya. Tapi kalau kita lihat lebih jauh itu ada potensi bencana yang begitu besar,” kata Enton kutip PRFM, Selasa (2/4/2019).
Selain itu, banjir yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat selama satu tahun belakangan ini harus jadi perhatian khusus pemerintah. Enton menilai, Pemerintah Kabupaten Bandung, Kota Bandung bahkan Pemerintah Jawa Barat masih belum melakukan tindakan nyata untuk menanggulangi bencana yang mungkin terjadi.
Karenanya, menurut Enton, hal yang paling mungkin dilakukan oleh pemerintah daerah yakni dengan menanam tanaman kopi. Ia menambahkan, dengan ditanamnya kopi di KBU tidak akan membuat petani sayuran merugi. Sebab, kopi memiliki daya jual yang cukup tinggi.
“Paling mungkin disitu ditanami tanaman keras jenis kopi. Itu kan tidak akan mengubah secara drastis sayuran atau lahan sayuran atau tanaman sayuran yang mereka selama ini dijadikan penopang hidup mereka,” jelasnya.
(Vetra)