spot_img
Kamis 9 Mei 2024
spot_img
More

    DPRD Prov Jabar Soroti Kinerja Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Prov Jabar), Arip Rachman, menyoroti kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya (Pemkab) yang dinilai lamban dan belum terukur. 

    Dia mengatakan, tak ada alasan bagi Pemkab Tasikmalaya untuk berleha-leha di tengah-tengah lambatnya laju pembangunan yang dirasakan saat ini.

    Sebagai kabupaten dengan Indek pembangunan Masyarakat (IPM) terendah di Jabar, sejatinya melecut pemerintah daerah untuk berbenah dan memacu motivasi membangun Kabupaten Tasikmalaya lebih baik ke depan.

    BACA JUGA: Hari Sungai Nasional, Pj Wali Kota Tasikmalaya Tebar Ribuan Ikan

    “IPM ini kan paling pokok menyangkut pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Arip Rachman, Sabtu (29/7/2023).

    Di samping IPM, Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah miskin dengan pendapat asli daerah (PAD) yang paling kecil dibanding daerah-daerah lain di wilayah Jabar.

    “Hal ini juga yang seharusnya menjadi bahan pemikiran bersama, baik yang ada di eksekutif maupun legislatif untuk mengevaluasi terhadap semua upaya yang telah dilakukan di tengah-tengah potensi PAD yang begitu besar di Kabupaten Tasikmalaya,” kata Arip.

    Artinya lanjut dia, semua kembali kepada good will pemerintah untuk memajukan daerahnya melalui berbagai langkah inovatif yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh banyak masyarakat.

    “Semua tahu bahwa potensi PAD Kabupaten Tasikmalaya ini sangat kaya. Tinggal bagaimana kepala daerah beserta jajarannya hadir dan melakukan berbagai terobosan agar setiap potensi yang ada, dapat dimanfaatkan untuk rakyat,” ujar Arip 

    Artinya, sambung dia, pemerintah harus ekstra kerja keras apalagi usia Kabupaten Tasikmalaya ini sudah cukup matang. Maka momentum Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya ke-391 tahun 2023 yang diperingati pada tanggal 26 Juli kemarin, Pemerintah harus bisa introspeksi. 

    “Lagi-lagi saya tegaskan, good will nya dulu yang harus dibangun. Semua elemen pemerintah yang kini sudah sejahtera, harus memikirkan bagaimana upaya untuk menanggulangi setiap kelemahan dan ketertinggalan yang terjadi saat ini. Mau dibawa kemana arah pemerintah ini,” ucap Arip. 

    Berbicara potensi PAD, Arip menyebutkan,  salah satu contoh banyak lahan-lahan parkir di Kabupaten Tasikmalaya yang belum tergarap.

    Kemudian dari sektor pajak retribusi restoran. Sedemikian banyak restoran atau rumah makan yang belum tersentuh oleh peraturan pajak. 

    Namun faktanya terkesan ada praktik nego dengan petugas, dimana rumah makan hanya cukup membayar pajak dengan nominal tertentu yang tidak sebanding dengan pendapatan yang ditarik dari para pengunjung restoran yang datang. 

    “Wajar jika saya menilai, gaung program pemerintah untuk memajukan daerahnya saat ini, tidak sebanding dengan aksi nyata yang dilakukan di lapangan,” kata dia.

    Salah satu contoh yang dapat disaksikan bersama, dan ini cermin pemerintah hari ini adalah, tingginya persentase biaya penerangan jalan umum (PJU) yang ditarik dari setiap pelanggan listrik per bulannya. 

    Di Kabupaten Tasikmalaya kata Arip, penarikan PJU itu mencapai 10 persen. Jauh lebih tinggi dari daerah-daerah lain yang berada di kisaran 3-5 persen. 

    Namun faktanya terang Arip, masih banyak PJU yang tidak terurus. Pelayanan yang diberikan pemerintah tidak sebanding dengan apa yang didapat pemerintah dari keringat rakyatnya.

    “Hal ini juga yang harus menjadi bahan evaluasi bersama,” kata dia.

    Dalam hal UMKM, Kabupaten Tasikmalaya ini memiliki potensi UMKM yang tidak sedikit. Tetapi belum pernah ada program pemerintah yang betul-betul mampu mendorong potensi itu menjadi kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat. 

    “Jujur, saya menilai bahwa pemerintahan terkesan hanya menunggu bola. Pemerintah membiarkan masyarakat berusah payah sendiri tanpa ada dorongan kuat dari pemerintah sebagaimana dilakukan oleh pemerintah provinsi terhadap UMKM, dengan menciptakan terobosan baru yang berkelanjutan,” ujarnya. 

    Belum lagi soal aset tanah dan bangunan yang begitu besar potensinya menjadi sumber perekonomian dan menjadi PAD.

    BACA JUGA: Koordinator Rabu Biru Jabar Sebut Anies-AHY Akan Berikan Perubahan dan Perbaikan

    “Sampai saat ini kan eks bangunan Setda termasuk eks terminal Cilembang, belum juga digarap dengan serius,” katanya.

    Politisi PDI Perjuangan ini berharap, semakin bertambahnya usia Kabupaten Tasikmalaya, daerah ini semakin maju dan kompetitif sehingga menjadi kebanggaan bersama.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img