spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Dikabarkan jadi Beking Al Zaytun, Moeldoko: Emang Gue Preman?

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, dengan tegas membantah isu yang menyebut dirinya menjadi beking Pondok Pesantren Al Zaytun.

    Moeldoko menyebut, pihak yang menyebarkan kabar tersebut untuk bersekolah.

    “Memang gue preman, kok jadi bekingan? Enak saja,” ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/6/2023).

    “Itu yang ngomong suruh sekolah dulu lah itu, biar pinter dikit gitu,” sambungnya.

    BACA JUGA: Novel Baswedan Bongkar Skandal Asusila di Rutan KPK

    Meski demikian, Moeldoko mengakui pernah menjadi penceramah kebangsaan di Pesantren Al Zaytun. Dia mengklaim, sebagai KSP harus bisa berkomunikasi dengan siapapun.

    “Jadi jangan terus diartikan macam-macam dan semakin saya bisa dekat dengan apa, Pak Panji Gumilang (pimpinan Al Zaytun), kan saya bisa melihat apa yang dia akan terjadi,” ujar dia, melansir IDN.

    Dalam kesempatan itu, Moeldoko menyebut nilai-nilai kebangsaan di Pesantren Al Zaytun diterapkan. Oleh karena itu, dia tidak menaruh curiga bila Pesantren itu dicurigai menyimpang.

    “Ya lingkungan nya berjalan seperti biasa ya. Karena saya sering masuk ke pesantren-pesantren, ya seperti itu. Hanya yang saya lihat persoalan-persoalan kebangsaannya itu kental ya di sana,” kata dia.

    Mantan Panglima TNI itu mengatakan, perlu ada penyelidikan mendalam terkait polemik di Pesantren Al Zaytun. Hal itu untuk menghasilkan kesimpulan yang tidak salah.

    “Kalau hanya sekilas kan saya gak mengerti bagaimana yang sesungguhnya itu apa, perlu adanya badan yang intens melihat itu, sehingga nanti kesimpulannya tidak salah. Jangan membuat kesimpulan atas isu yang berkembang. Wah repot ini,” kata dia.

    Moeldoko mengingatkan untuk tidak terburu-buru mengambil langkah pencabutan izin Pesantren Al Zaytun.

    “Kalau dari sisi ideologi kan di Pemda juga ada yang menangani itu. berikutnya BPIP juga ada. Kalau lebih keras lagi umpamanya penyimpangannya udah menuju kepada radikalisme dan seterusnya kan ada BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Jadi ini lah biarkan semua badan-badan itu bekerja, yang mendalami semuanya, kalau terjadi sesuatu seperti apa, serahkan nanti apakah itu sifatnya pembinaan, apakah itu sifatnya law enforcement. Nah itu pilihannya,” imbuhnya.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img